5 Km Sinabung Tetap Jangan Masuk !
Dengan Dalih dan Alasan Apapun
5 Km Sinabung Tetap Jangan Masuk !
·
Hujan bantu percepat pemulangan
para pengungsi
Medan, (Mimbar) – Warga yang telah diperbolehkan
pulang sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) diingatkan untuk mematuhi larangan pemerintah agar tidak beraktivitas
dalam radius 5 Km dari Gunung Sinabung.
"Warga
tidak boleh beraktivitas dan berada dalam radius 5 Km dengan alasan
apapun," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu.
Menurut Sutopo,
warga desa yang telah kembali ke rumah masing-masing berjumlah 5.783 jiwa atau
1.619 kepala keluarga yang berasal dari Desa Batu Karang, Desa Rimo Kayu, dan
Desa Naman.
Sedangan warga
desa lainnya yang akan dikembalikan berasal dari Desa Tiganderket, Desa
Kutaimbaru, Desa Tanjung Merawa, Desa Kutambelin, Desa Kebayaken, Desa
Gungpinto, Desa Sukandebi, dan Desa Payung.
Warga dari
delapan desa tersebut masih melakukan pembersihan tempat tinggal dan fasilitas
umum lainnya bersama personel dari TNI, Polri dan relawan.
Meski berada di
Kediri untuk menangani erupsi Gunung Kelud, tetapi Kepala BNPB Syamsul Maarif
terus memberikan arahan bagi personel di Karo dalam pemulangan pengungsi
Sinabung.
Sementara itu
hujan yang turun di Kabupaten Karo dalam dua hari terakhir membantu percepatan
pemulangan warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.
Sutopo mengatakan
curah hujan itu sangat membantu karena mempercepat pembersihan tempat tinggal
dan lahan pertanian masyarakat.
Apalagi hujan
yang turun dalam dua hari terakhir itu memiliki intensitas ringan hingga lebat
yang turun pada sore hingga malam hari.
Turunnya hujan
itu dimaknai warga sebagai upaya untuk dapat segera kembali ke desa
masing-masing dan melakukan aktivitas keseharian yang telah ditinggalkan
sekitar empat bulan.
Sementara itu
Sabtu (15/2) dengan kesadaran sendiri, sebanyak 1.620 jiwa atau 509 kepala
keluarga pengungsi dampak erupsi Sinabung
kembali ke desa masing-masing di Kecamatan Namanteran,Tanah Karo, Sabtu
(15/2). Para pengungsi ini sudah diperbolehkan kembali karena permukiman aman
dari jangkauan letusan karena
berada di luar radius 5 km dari Gunung
Sinabung.
Sebelum kembali,
para pengungsi yang selama lima bulan menetap di Pos Pengungsian Sampajaya ini
menggelar acara pelepasan dan perpisahan
dengan warga setempat. Suasana pelepasan berlangsung penuh haru disaksikan oleh
Pemkab Karo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pusat dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah.
Dalam acara
tersebut warga mendapat nasehat dari tokoh adat agar tetap positif dan tegar
menjalani kehidupan di desa asal masing-masing. Kebersamaan selama mengungsi
menjadi pengalaman berharga dan perekat silahturahim warga.
Pengungsi secara
bergotong royong sebelumnya membersihkan jambur tempat mereka bermukim selama
lima bulan terakhir. Situasi di pos
pengungsian terlihat disibukkan dengan aktivitas berkemas dan memuat barang
untuk diangkut ke rumah masing-masing.
Proses pulang kampung ini dilakukan
secara mandiri oleh pengungsi yang dibantu para kerabat masing-masing dan ikut memprakarsai aparat
desa dan kecamatan.
Gubernur Sumatera Utara melalu Kepala Pelaksana BPBD
Provsu Asren Nasution mengungkapkan apresiasi kepada para pengungsi yang dengan
kesadaran sendiri secara sukarela kembali ke kampung halaman. Gubsu
menyampaikan terimakasih kepada segenap aparat yang telah melayani warga dan
masyarakat setempat yang dengan tangan terbuka menerima keberadaan
saudara-saudaranya yang terkena musibah.
Gubsu berpesan
agar masyarakat dapat tetap optimis melanjutkan kehidupan, dan selalu tangguh
dalam situasi bencana. "Tetaplah optimis dalam situasi darurat
sekalipun," pesannya.
Asren Nasution
kepada wartawan menjelaskan bahwa selama berada dipengungsian, warga masyarakat
menjadi lebih tangguh. "Ternyata selama di pengungsian mereka menjadi
tangguh. Ini dampak positif selama di pengungsian, potensi ini akan terus kita
pelihara dan akan dijadikan model dalam penanganan kebencanaan," kata
Asren.
Dalam kunjungan
itu Gubsu melihat langsung warga membersihkan kediaman dan memastikan infrastruktur jalan bisa digunakan
warga. Saat mengunjungi Desa Batu Karang, Kecamatan Payung misalnya Gubernur mengecek kondisi
permukiman, serta ladang.(04/ant)
Comments
Post a Comment