Menteri Perindustrian RI Resmikan Pengembangan Pabrik Baja
Menteri Perindustrian RI Resmikan Pengembangan Pabrik Baja
# Investasi Proyek 200 Juta Dolar AS
Medan (Mimbar) - Menteri Perindustrian RI MS Hidayat resmikan pengembangan pembangunan
pabrik besi baja di Jalan Yos Sudarso Km 10 Medan. Sebelumnya perusahaan itu didirikan PT Gunung
Gahapi Sakti pada tahun 1970 dan memproduksi beraneka ragam besi baja. Namun
untuk memodernisasi pabrik itu, dengan memanfaatkan mekanisme manajemen yang
maju, dan berstandard operasi berskala internasional dengan menggunakan teknologi
yang canggih, maka PT Gunung Gahapi Sakti (GGS) melakukan kerjasama dengan
Nisco untuk mengembangkan pembangunan pabrik tersebut. Nisco adalah merupakan
salah satu anak perusahaan dari Fosun Group, yakni perusahaan swasta terbesar di China.
Dalam sambutannya, Hidayat menyampaikan, menyambut baik
dengan peresmian pengembangan pembangunan tersebut dan diharapkan dengan
beroperasinya perusahaan itu bisa menjadi motor penggerak dalam melaksanakan program-program
pembangunan di Sumut, dan sebagai bagian dari upaya pembangunan ekonomi
nasional. "Untuk mencapai sasaran pembangunan industri nasional jangka
panjang, diperlukan upaya yang maksimal dan tidak sekedar "business as
usual". Untuk itu, kita bertekat
untuk melakukan percepatan pertumbuhan industri melalui "akselerasi
industrialisasi 2012-2014". Percepatan ini bertujuan untuk mendorong
pertumbuhan sektor industri sebagai katalis utama dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional," kata Hidayat di sela-sela peresmian pengembangan
pembangunan pabrik itu, Jumat (25/4), yang dihadiri Wagubsu HT Errry Nuradi,
Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Direktur Nisco Tao Po dan undangan lainnya.
Dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan industri sebagai implementasi akselerasi industrialisasi tersebut, lanjutnya, Kementerian Perindustrian menjalankan empat program prioritas utama mulai tahun 2013, yaitu : hilirisasi industri berbasis agro, migas dan bahan tambang mineral, peningkatan daya saing industri berbasis SDM, pasar domestik dan ekspor, pengembangan industri kecil dan menengah (IKM), serta pemerataan dan penyebaran industri.
Menurut dia, berkat peran industri selama ini pertumbuhan
ekonomi Indonesia relatif stabil dalam 3 tahun terakhir yaitu sebesar lebih dari 5 persen. Lalu
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
pada 2013 mencapai Rp 9.084 triliun, dan ini merupakan pendorong
meningkatnya
nilai pasar konstruksi dari Rp 400 triliun pada tahun 2013 menjadi
sekitar Rp
500 triliun pada tahun 2014 ini. Dimana porsi pekerjaan baja pada
kegiatan
konstruksi rata-rata sebesar 11,24 persen atau sekitar Rp 75 triliun
pada tahun
2014. "Dengan berproduksinya perusahaan besi baja ini diharapkan akan
dapat menjamin pasokan bahan baku industri sehingga meningkatkan
penghematan
devisa negara kedapn," katanya, seraya berharap Pemprovsu dan Pemko
Medan dapat memfasilitasi dan membantu, agar investasi strategis yang
ditanamkan di
Sumut dapat terlaksana kian dengan baik.
Sedangkan Wagubsu HT Erry Nuradi dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan pengembangan pabrik besi baja ini sejalan dengan visi dan misi Pemprovsu yakni ; mempunyai daya saing menuju masyarakat yang sejahtera. Apalagi Sumut merupakan daerah nomor empat terbanyak penduduknya di Indonesia, tentu kebutuhan akan komoditi baja besi sangat dibutuhkan dalam membangun sejumlah proyek di Sumut. Itu juga didukung dengan kehadiran Bandara Kuala Namu, kawasan industri Sei Mangke serta perluasan pelabuhan Belawan akan menjadi pintu gerbang pertumbuhan ekonomi Sumut kedepan, dan umumnya wilayah Indonesia bagian barat. “Jadi berdirinya pabrik besi baji ini akan membuat pertumbuahan ekonomi Sumut lebih baik lagi kedepan,” katanya.
Sedangkan Direktur Nisco, Tao Po menjelaskan, dengan adanya kerjasama GGS-Nisco dalam pembangunan pengembangan pabrik itu, maka dalam 3 tahun kedepan akan menghasilkan produksi besi baja dengan skala produksi 50.000 ton, dan akan berusaha dalam 4-5 tahun berikutnya mencapai 100.000 ton. Apalagi tujuan kerjasama ini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dengan meningkatkan produksi baja yang berkualitas tinggi dengan tujuan di ekspor ke manca negara khususnya pasar ASEAN.
Dia menjelaskan, investasi proyek awal pada pembangunan pengembangan pabrik itu adalah 200 juta dolar AS, dan akan menambah investasi perusahaan lagi sebesar 200 juta dolar AS.”Sedangkan investasi proyek yang sudah berjalan sekarang sekitar 100-150 juta dolar AS. Itu sesuai dengan komitmen Nisco,dan kami akan mengembangkan teknologinya, serta mengelola keunggulan produksinya ," ucapnya seraya menuturkan perusahaan itu akan beroperasi tahun 2015 mendatang. Acara ini diakhiri dengan menekan serene secara bersama-sama, Menteri Perindustrian RI MS Hidayat, Wagubsu HT Erry Nuradi, Plt Dzulmi Eldin, Direktur Nisco Tao Po dan para pejabat lainnya bertanda dimulainya pembangunan pengembangan pabrik besi baja tersebut. (#)
Comments
Post a Comment