Gatot dan Sutias Rayakan Hari Kartini Bersama Mbok Jamu
Gatot dan Sutias Rayakan Hari Kartini Bersama Mbok Jamu
Medan (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho, S.T dan Ny. Hj.
Sutias Handayani merayakan hari Kartini bersama puluhan penjual jamu di Rumah
Dinas Gubsu, Jalan Sudirman, Medan, Senin (21/4). Perayaan Hari Kartini dimeriahkan
dengan kegiatan lomba meracik jamu, lomba balap jamu gendong dan silaturahim.
Sebanyak 66 ibu-ibu pedagang jamu yang tergabung dalam Yayasan
Perempuan Perkotaan Kota Medan ini bersama para anggota Tim Penggerak PKK
Sumatera Utara dengan antusias mengikuti beragam perlombaan yang digelar.
Uniknya dalam lomba tersebut para penjual jamu ini berbaur bersama ibu anggota PKK
sehingga banyak membuat tertawa hadirin.
Yang paling menyita perhatian adalah saat lomba balap jamu gendong
dimana peserta lomba adu cepat berlari
sambil memasang dan membawa bakul yang berisi jamu. Bukannya diikuti oleh para penjual jamu yang
sudah berpengalaman, lomba malah diperuntukkan bagi ibu-ibu anggota PKK dengan
bimbingan para penjual jamu. Lomba ini membuat suasana menjadi meriah dengan
teriakan-teriakan dukungan dari ibu PKK maupun penjual jamu.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan lomba meracik jamu yang diikuti
kelompok campuran penjual jamu dan anggota PKK. Dalam lomba yang diikuti tujuh
kelompok ini, juri menilai kemampuan meracik, kemampuan menjawab dan
menjelaskan isi kandungan serta kebersihan. Dalam perlombaan ini, Gubsu H Gatot
Pujo Nugroho didaulat menjadi salah seorang juri dan mencicipi jamu racikan
para peserta.
“Kegiatan ini sangat baik dimana Ibu PKK dan ibu pedagang jamu bisa saling
belajar. Belajar dari keihlasan pedagang jamu dalam bekerja.Sama-sama belajar menjalin
kerjasama, menjalin persaudaraan tanpa kenal perbedaan,” ujar Hj Sutias.
Sebelum lomba, Sutias menggelar silahturahim bersama para penjual jamu
dan anggota PKK yang juga dihadiri para Kepala SKPD perempuan diantaranya Kadis
Kesehatan Sumut dr RR Sri Hartati Surjantini M.Kes, Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan,
Anak dan Keluarga Berencana (PPAKB) Provinsi Sumut, Drg. Iis Faizah Hanum dan
Kepala Biro Umum Hj Nurlela. Dalam kesempatan tersebut para pedagang jamu
berkesempatan mengeluarkan uneg-uneg dan harapannya kepada Sutias.
Menurut Sutias, acara peringatan Hari Kartini yang digelarnya di rumah dinas tersebut sebagai upaya menyemangati kaum perempuan untuk terus berkarya berbuat untuk Indonesia di bidang masing-msaing. “Pahlawan bukan harus memiliki karya besar, melainkan berbuat terbaik di bidang masing-msaing. Para pedagang jamu adalah pahlawan di keluarganya, di lingkunganya, demikian juga ibu rumah tangga lainnya, ibu guru yang mengajar ikhlas dan ibu-ibu pejabat yang hadir semua pahlawan bidangnya,” ujar Sutias.
Sementara itu Gubsu menyempatkan memberikan himbauan agar di era kompetisi global sekarang kaum ibu dapat menggelorakan semangat kompetisi di lingkungan keluarga masing-masing. “Kaum perempuanlah yang dapat mengharumkan peradaban, dapat membangun bangsa menjadi bangsa besar. Termasuk para penjual jamu,” ujar Gubsu. Gubsu kemudian menghimbau agar para penjual jamu dapat lebih semangat menghantarkan anak-anak sukses di masa depan.
Menurut Sutias, acara peringatan Hari Kartini yang digelarnya di rumah dinas tersebut sebagai upaya menyemangati kaum perempuan untuk terus berkarya berbuat untuk Indonesia di bidang masing-msaing. “Pahlawan bukan harus memiliki karya besar, melainkan berbuat terbaik di bidang masing-msaing. Para pedagang jamu adalah pahlawan di keluarganya, di lingkunganya, demikian juga ibu rumah tangga lainnya, ibu guru yang mengajar ikhlas dan ibu-ibu pejabat yang hadir semua pahlawan bidangnya,” ujar Sutias.
Sementara itu Gubsu menyempatkan memberikan himbauan agar di era kompetisi global sekarang kaum ibu dapat menggelorakan semangat kompetisi di lingkungan keluarga masing-masing. “Kaum perempuanlah yang dapat mengharumkan peradaban, dapat membangun bangsa menjadi bangsa besar. Termasuk para penjual jamu,” ujar Gubsu. Gubsu kemudian menghimbau agar para penjual jamu dapat lebih semangat menghantarkan anak-anak sukses di masa depan.
Masdalifah, pendiri Yayasan Perempuan Perkotaan Kota Medan yang juga
adalah dosen FISIP USU, menjelaskan para perempuan penjual jamu binaannya merupakan
kelompok pengusaha yang jarang mendapat sentuhan pembinaan. Selain memberdayakan
perekonomian para pedagang jamu, yayasan ini juga memberikan pelatihan dan
pengetahuan dalam pembuatan jamu yang sehat tidak menggunakan bahan tambahan
berbahaya.(#)
Comments
Post a Comment