Iran Tuntaskan Perbaikan PLTU Belawan
Iran Tuntaskan Perbaikan PLTU Belawan
*Gubsu Ajak Iran Berinvestasi Listrik dan Perkeretaapian
Medan (Mimbar) - Iran melalui perusahaan Mapna
Group berhasil menyelesaikan Life Time Extension (LTE) Gas Turbin (GT) 2.1 dan
2.2 PLTGU Belawan sehingga mengurangi defisit listrik Sumatera Utara. Gubsu
berharap Iran dapat lebih terlibat dalam pembangunan infrastruktur khususnya
listrik dan perkeretaapian.
Demikian terungkap dalam kunjungan kehormatan
Duta Besar Iran Mahmoud Farazandeh dan Duta Besar Indonesia untuk Iran Dian Wirengjurit
kepada Gubsu H. Gatot Pujo Nugroho, S.T di Kantor Gubsu Jalan Diponegoro, Medan,
Rabu (23/4). Kunjungan tersebut dalam rangka melaporkan rampungnya penyelesaian kerjasama pertama Republik Islam Iran
melalui perusahaan Mapna Group dengan Indonesia untuk memperbaiki proyek LTE GT
2.1 dan 2.2 PLTGU Belawan.
Menanggapi hal itu, Gubsu H. Gatot
Pujo Nugroho mengucapkan terimakasih kepada Mapna Group. Hasil kerja perusahaan
BUMN Iran itu turut membantu mengatasi
krisis listrik di Sumatera Utara. Dengan rampungnya perbaikan di GT 2.1 dan GT 2.2
saat ini ada tambahan daya sebesar 2x 145 MW. GT 2.1 sudah kembali beroperasi
sejak Januari 2014 dan GT 2.2 beroperasi sejak 18 Maret lalu.
Gubsu menambahkan, Sumut saat ini sedang
gencar membangun infrastruktur dan menawarkan Iran untuk ikut berinvestasi.
Bukan hanya di sektor kelistrikan tetapi juga jalur rel kereta api.
“Semoga kerjasama pertama ini bisa
terus berlanjut. Karena saat ini Sumut sedang membangun sector infrastruktur,
dimana Iran bisa juga terlibat,”kata Gubsu.
Ajakan Gubsu ditanggapi positif, Mahmoud
mengaku antusias dan berharap kerjasama pertama Indonesia –Iran ini bisa
berlanjut dengan kerjasama lainnya. Dia menjelaskan, Iran sangat kuat di sector
pengembangan teknologi listrik dan juga perkeretaapian. Mahmoud yang didamping
Product & Service CEO Mapna Group Roshani M Mohammadreza berharap,hasil
kerja insinyur negaranya bisa membantu Sumut mengatasi krisis listrik.
Insinyur Iran sudah menuntaskan
perbaikan LTE GT 2.1 dan GT 2.2. Masing-masing turbin, sebutnya, berdasarkan
kontrak menghasilkan 132 MW. Tetapi justeru yang dihasilkan malah melebihi
kontrak yakni 140,7 MW sampai 145 MW. Kapasitas ini diprediksi mampu memenuhi
kebutuhan listrik untuk 20.000 rumah tangga. Dengan kata lain, PT PLN akan
mendapat keuntungan US$10,2 juta per tahun. "Meskipun kapasitas listrik
yang dihasilkan melebihi dari kontrak, Mapna Co tidak mengenakan charge,"
katanya.
Begitupun PT PLN (Persero) tidak
bisa menjamin pemadaman lsitrik di Sumatera Utara (Sumut) akan usai meski Iran
telah memperbaiki GT 2.1 dan GT 2.2
PLTGU Belawan yang menelan biaya Rp 431 miliar ini.
Hal itu dikatakan Direktur
Operasional Jawa-Bali-Sumatera PT PLN (Persero), IGA Ngurah Adnyana yang juga
hadir tidak menjamin pemadaman berakhir
di Sumut. "Kita gak bisa jamin pemadaman berakhir kalau banyak demand.
Kalau ada cadangan 30% maka aman," ujarnya.
Dia mengatakan masuknya GT 2.1 dan
GT 2.2 belumlah cukup kalau cadangan listrik di Sumut belum sampai 30%. Selain
cadangan listrik yang belum sampai 30%, kerusakan turbin di Belawan disebabkan
pada penurunan kapasitas rumah tangga dan adanya cuaca. Sehingga terjadi
jangkauan pertumbuhan beban.
Tetapi, lanjutnya, dengan
beroperasionalnya Nagan Raya dan Pangkalan Susu diharapkan dapat menambah
pasokan dan cadangan listrik.
Sementara itu, Kuasa Hukum Mapna Co
Eri Hertiawan didampingi Asep Ridwan menjelaskan pekerjaan Life Time Extension
(LTE) gas turbin (GT) 2.1 dan 2.2 PLTGU Belawan telah selesai dikerjakan.
Pengerjaan tersebut berdasarkan kontrak Mapna Co dengan PT PLN (Persero). Kedua
turbin itu, kata Eri, mulai beroperasi dan memasok listrik untuk wilayah
Sumbagut sejak 18 Maret 2014.
Lebih lanjut, Asep yang juga kuasa
hukum Mapna Co menambahkan, Mapna Co adalah perusahaan asal Iran yang
memenangkan tender untuk memperbaiki LTE GT 2.1 dan 2.2. Sebelumnya ada tiga
perusahaan yang mengikuti tender itu yakni Siemen, Italy, dan Mapna Co dari
Iran. Mapna Co juga baru kali ini mengerjakan listrik di Indonesia sebelumnya
selalu di Timur Tengah.
"Ada garansi satu tahun. Diprediksi
ketahanan mesin bisa sampai 100.000 jam setelah diperbaiki. Nilai kontraknya
juga mencapai 36 juta Euro atau mencapai Rp 431 miliar. Jauh lebih sedikit
daripada penunjukkan langsung yang dikerjakan Siemen yakni 845 miliar,"
jelasnya.
Di hadapan para investor Iran dan
Dubes Iran, rencananya Sumut akan dihubungkan dengan jalur kereta api. Rencana
itu sudah dituangkan oleh masterplan perhubungan. Dalam kesempatan itu juga
Gubsu mengingatkan PLN agar menyampaikan PLN agar segera menyelsaikan
project-project-nya agar pasokan listrik di Sumut terjamin. "Ini
diupayakan agar cadangan listrik di Sumut aman dan tercapai 30 persen,"
katanya. (*)
Comments
Post a Comment