Tambang Emas Martabe Komit Wujudkan Tambang Berwawasan Lingkungan

Deputi Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe Linda Siahaan (tengah) dan Katarina Siburian Hardono,Manager Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe (kiri) bersama narasumber Prof Dr Ir Rudy Sayoga Gautama Ketua Bidang Khusus Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Program Magister Rekayasa Pertambangan FTTM – ITB (2 kanan), Dra Masnelllyarti Hilman MSc Advisor Blacksmith Institut (2 kiri) dan Chandra Nugraha Manajer Lingkungan G-Resources (knan) pada Orientasi Lanjutan Media Massa Tambang Emas Martabe.

Orientasi Lanjutan bagi Media Cetak dan Elektronik

Tambang Emas Martabe Komit Wujudkan Tambang Berwawasan Lingkungan
  
Berastagi, (Mimbar) – Tambang emas Martabe Batangtoru yang merupakan garup dari G-Resources Groups terus komit terhadap perwujudan pengelolaan tambang berwawasan lingkungan sehingga keberadaan tambang ini bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan devisa kepada negara.

Hal itu merupakan salah satu kesimpulan dari sejumlah pemaparan dan yang disampaikan para narasumber pada Orientasi Lanjutan bagi Media Massa Cetak dan Elektronik yang digelar manajemen Tambang Emas Martabe.

Orientasi kualitatif dan konprehensif merupakan kegiatan rutin Tambang Emas Martabe, pernah dilaksanakan di Parapat, di Simalem Resort dan baru-baru ini juga digelar di Mikie Holiday Hotel, Berastagi pada 30 April hingga 2 Mei 2015 dengan tema peran tambang dalam pembangunan berwawasan lingkungan yang dirangkaikan dengan kegiatan outbond.

Kegiatan yang diikuti sejumlah awak media dari kabupaten/kota di Sumut itu dibuka Deputi Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe Linda Siahaan dengan menghadirikan narasumber Prof Dr Ir Rudy Sayoga Gautama, Ketua Bidang Khusus Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Program Magister Rekayasa Pertambangan FTTM-ITB.

Kemudian Dra Masnelllyarti Hilman MSc, Advisor Blacksmith Institut, Dosen Universitas Bakrie dan Deputi LH Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah Kementeriaan Lingkungan Hidup Tahun 2010-2013 dan Chandra Nugraha yang merupakan Manajer Lingkungan G-Resources Tabang Emas Martabe.

Linda Siahaan didampingi unsur pimpinan perusahaan diantaranya Katarina Siburian Hardono,Manager Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe dan sejumlah staf seperti Domma Efrina mengatakan media merupakan salah satu mitra strategis yang sangat dihargai dukungan dan patisipasinya untuk secara aktif mengawal perjalanan Tambang Emas Martabe mewujudkan operasional tambang bertanggung jawab.

"Kami menyadari bahwa industri tambang skala besar merupakan hal yang baru di Kabupaten Tapanuli Selatan bahkan Sumatera Utara. Untuk itu kami berupaya meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan tentang dinamika industri tambang dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan melalui program berbagai informasi yang kreatif dan interaktif. Salah satunya melalui kegiatan orientasi bagi pekerja media dari latar belakang non pertambangan," ujar Linda.

Narasumber Rudy Sayoga Gautama membawakan materi perkembangan tambang nusantara dan pertambangan dan pembangunan berkelanjutan sedangkan nara sumber Masnellyarti Hilman membawakan materi tambang berwawasan lingkungan dan penambangan liar dan tata kelola limbah.

Pada orientasi ini terungkap, sejak tahun 2014,perusahaan tambang wajib mengikuti PROPER(Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup). PROPER adalah evaluasi ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan di bidang pengendalian pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.

“Ada lima peringkat warna PROPER yaitu biru, merah, hitam, hijau dan mas, yang artinya biru untuk peringkat pengelolaan lingkungan hidup seusai dengan persyaratan, merah untuk yang tidak taat, hitam untuk lalai, hijau untuk peringkat yang sudah melebihi ketataan, sedangkan emas bagi penanggungjawab yang secara konsisten melaksanakan bisnis dan bertanggungjawab terhadap masyarakat,”jelas Masnellyarti Hilman. 

Aktifitas penambangan memang selalu diindentikkan dengan terjadinya kerusakan terhadap lingkungan mencakup ekosistem dan bentang alam sekitar area ekploitasi.

Kerusakan-kerusakan yang terjadi menyebabkan sejumlah masyarakat masih alergi dengan industri tambang meski dalam keseharian sebagian aspek dalam keberlangsung hidup manusia berasal dari hasil tambang. Karenanya agar aktiftas tambang siap diterima oleh masyarakat, pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa tambang harus berwawasan lingkungan.

“Hal hal penting dalam penataan peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup kegiatan pertambangan ada 12 ketentuan yang harus dipenuhi diantaranya UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, memenuhi ketentuan pengelolaan limbah B3,” jelas Nelly.

Sementara Tambang Emas Martabe sudah memperoleh peringkat Biru, namun perlu harus meningkatkan kinerja dengan melaksanakan rekomendasi PROPER dan persyaratan untuk menjadi peringkat Hijau.

Katarina Siburian Hardono, Manager Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe mengatakan mereka memiliki komitmen terhadap masalah lingkungan hidup dengan melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup secara reguler sejak awal sampai sekarang.

“Upaya nyata Martabe mewujudkan pengelolaan tambang bertanggung jawab berwawasan lingkungan dilakukan dalam berbagai bentuk yang melibatkan peran serta semua staf dan masyarakat sekitar sebagai upaya meminimalkan dampak dari aktifitas penambangan,” jelas Katarina. 

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung