Plt Gubsu dan Forkompinda Pantau Pilkada Serentak


Plt Gubsu dan Forkompinda Pantau Pilkada Serentak

# Pilkada Sumut Kondusif 

# Simalungun dan Siantar Ditunda, Tingkat Partisipasi Belum Menggembirakan

Medan, (Mimbar) - Secara umum, penyelenggaraan Pilkada di Sumut berjalan aman dan tertib dan lancar, yang digelar di 21 kabupaten/kota dari 23 yang direncanakan. Dua daerah, Simalungun dan Siantar ditunda pelaksanaan Pilkada, Sementara tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kali ini masih belum menggembirakan.

Hal itu disampaikan Plt Gubsu H T Erry Nuradi usai memantau langsung penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015 beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sumut, Rabu (9/12). Bersama Plt Gubsuhadir Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk Pusung, Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino, Kejati Sumut M Yusni, Danlantamal I Laksamana TNI Yudo Margono, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Jemi, Kabinda Sumut, Sekda Provsu Hasban Ritonga, Pj Walikota Medan Randiman Tarigan, Ketua KPU Sumut Mulia Banurea dan KEtua Bawaslu SUmut Syafrida R Rasahan.

Jumlah DPT di 21 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada tercatat 5.776.192 pemilih dengan total 14.956 TPS yang tersebar di 263 kecamatan dan 3.380 kelurahan/desa. Total jumlah pasangan calon yang ikut dalam Pilkada serentak 71 paslon yabng terdiri dari 55 paslon asal Parpol dan 16 Paslon perseorangan.

Kunjungan diawali ke TPS 12 Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor yang berada di Wisma Sibayak Jalan Jamin Ginting. Di TPS dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 553 pemilih ini, rombongan Plt Gubsu yang tiba sekitar pukul 10.00 WIB disambut dengan tariaan dengan iringan musik keyboard  lagu Karo. Di TPS ini rombongan mendapati baru 18 pemilih yang sudah menunaikan hak pilihnya.

Selanjutnya menumpang bus, rombongan kemudian bergerak ke Kecamatan Medan Area Kelurahan Suka Ramai 2, tepatnya di TPS 9 yang berada di sekitar kompleks rumah susun.  Di lokasi  yang merupakan pusat permukiman etnis Tionghoa, rombongan disambut dengan atraksi Barongsai. Uniknya, para petugas juga mengenakan pakaian khas Tinghoa yang merupakan bagian dari upaya menarik minat pemilih hadir ke TPS.  Dari 705 jumlah DPT, pada sekitar pukul 10.30 WIB, sekitar 100 an pemilih sudah mencoblos.

Kemudian , rombongan mengunjungi TPS 5 Kecamatan Medan Petisah Kelurahan Petisah yang terletak di Jalan Taruma, Kampung Madras, Medan. Di TPS ini sekitar pukul 11.00 WWIB dari 406 DPT, 112 orang sudah memilih. TPS mulai dibuka sejak pukul 07.00 WIB dan ditutup pada pukul 13.00 WIB. Tepat Pukul 13.30 WIB, Forkompinda, KPU dan Bawaslu melaporkan penyelenggaraan Pilkada serentak melalui telekonfrence dari Lantai 6 Kantor Gubsu dengan  desk Pilkada Kementerian Dalam Negeri di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Plt Gubsu  menjelaskan penyelenggaraan pilkada di Sumut. “Kami sudah  melakukan pemantauan, alhamdulillah situasi aman dan kondusif, walaupun tingkat partisipasi relative berkurang,” ujar Plt Gubsu. Penyelenggaraan Pilkada serenmtak di Sumut sedianya akan digelar di 23 kabupaten/kota, namun akhirnya hanya 21 kabupaten/kota yang melaksanakannya. Dua daerah yaitu Kota Pematang SIantar dan Kabupaten Simalungun ditunda pelaksanaannya.

Kapolda Sumut menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi keamanan di dua daerah yang mengalami pendundaan. “Karena dari awal sudah terjadi kegiatan unjuk rasa, maka untuk 2 daerah itu kita pertebal pengamanannya dengan personil Polri dan TNI,” ujar Kapolda.

Dijelaskannya, di Kabupaten Simalaungun sempat terjadi pemaksaan masuk ke Kantor KPU oleh sekelopok orang, karena itu aparat keamanan sudah mengantsipasi dengan 1.135 personil  Polri dan TNI yang bersaga mengantisipasi pengerusakan Kantor KPU. “Namun saat ini situasi sudah tertib, Kondisi keamanan di 2 kabupaten/ kota itu masih aman dan kondusif,” ujar Ngadino. 

Sementara itu, Pangdam menambahkan pihaknya menempatkan 4.600 personil TNI untuk mendukung Pilkada serentak di Sumut. Para personil TNI ini disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Terkait penundaan pilkada di dua daerah, Ketua KPU Sumut Mulia Banurea menjelaskan, kemarin (Selasa: red) sore pihaknya melakukan supervise penyelenggara di Simalungun dan Siantar. “KPU Simalungun dan Siantar telah menerima salinan putusan PTN dan kami sikap dengan meneruskan ke KPU RI. Kemudian KPU memberikan petunjuk untuk tunda penyelenggaraan di dua daerah teraebut,” ujar Mulia.

Kemudian KPU Sumut dan KPUD kabupaten Simalungun dan Siantar melakukan langkah koordinasikan ke Pores setempat untuk menarik kembali logistik yang sudah didistribusikan utuk menunggu keputuasan PTUN dua daerah.  “Kami memastikan hari ini tidak ada pelaksanaan pilkada di dua daerah tersebut ,” ujar Mulia.
  
Sementara itu Ketua Bawaslu Syafrifda menjelaskan ada beberapa kejadian khsus yang dipantau pihaknya. Yaitu, terjadi kekurangan surat suara di Gunung Sitoli, Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Samosir. Namun hal itu sudah berhasil ditangani oleh KPU setempat. Disamping itu ada ditemukan di Kabupaten Samosir seorang pemilih menggunakan C6 milik orang lain.


Pihaknya berharap pelaksanaan Pikada di dua daeah yang ditunda dapat segera dilaksanakan karena persiapan selama ini sudah menghabisakan dana sekitar Rp 100 M, agar tidak terjadi pemborosan.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat