Sumut Potensial Jaring Wisman Asal RRT
Sumut Potensial Jaring Wisman Asal RRT
# Konfensi INternational Shun Clan di Medan dihadiri 2.000 orang
Medan,
(Mimbar) - Plt Gubsu menyambut kedatangan 2.000-an Tionghoa dari berbagai
belahan dunia pada acara pembukaan Pembukaan Konfensi International Shun Clan Tahun
ke-23 yang bertujuan memperingati 10 Marga Tionghoa sedunia di Medan
International Convention Center (MICC) di kawasan Ring Road Medan, Sabtu malam
(30/10). Dia berharap Pembukaan Konfensi International Shun Clan Tahun ke-23
yang bertujuan memperingati 10 Marga Tionghoa sedunia. Hal ini dilakukan
mengingat Medan sebagai lokasi yang banyak ditinggali oleh warga Tionghoa.
“Medan menjadi salah satu pasar strategis untuk dipromosikan bagi warga Tionghoa. Selain itu, Tiongkok merupakan salah satu target pasar utama pariwisata Indonesia. Maka, Konfensi International Shun Clan ini harus kita maksimalkan,” ujar Menpar. Dengan diadakannya kedua acara tersebut, diharapkan potensi pariwisata di Medan semakin dikenal dan jumlah kunjungan wisatawan pun kian meningkat.
“Medan menjadi salah satu pasar strategis untuk dipromosikan bagi warga Tionghoa. Selain itu, Tiongkok merupakan salah satu target pasar utama pariwisata Indonesia. Maka, Konfensi International Shun Clan ini harus kita maksimalkan,” ujar Menpar. Dengan diadakannya kedua acara tersebut, diharapkan potensi pariwisata di Medan semakin dikenal dan jumlah kunjungan wisatawan pun kian meningkat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan Republik Rakyat Tiongkok atau RRT merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam menyumbang wisatawan bagi Indonesia dengan jumlah wisatawan. Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang diharapkan menjadi destinasi utama wisata bagi wisawatan asal RRT.
“Medan menjadi salah satu pasar strategis untuk dipromosikan bagi warga Tionghoa. Selain itu, Tiongkok merupakan salah satu target pasar utama pariwisata Indonesia. Maka, Konfensi International Shun Clan ini harus kita maksimalkan,” ujar Menpar katanya didampingi Plt Gubsu H T Erry Nuradi di Medan, Sabtu (30/10) pada acara Pembukaan Konfensi International Shun Clan Tahun ke-23 di Medan International Convention Center (MICC) di kawasan Ring Road Medan .Dengan diadakannya kedua acara tersebut, diharapkan potensi pariwisata di Medan semakin dikenal dan jumlah kunjungan wisatawan pun kian meningkat.
"Jadi Kementerian Pariwista berterima kasih dan mendukung pertemuan The 23 rd International Shun Clan-suatu marga yang di dalamnya ada 10 marga- di Kota Medan, SUmatera Utara," katanya. Dalam Konvensi Internasional Perkumpulan 10 Marga Tionghoa yang dihadiri hampir 2.000 orang dari berbagai dunia merupakan bagian dari upaya menarik kunjungan wisatawan RRT ke Sumut. Menurut menteri, ada sekitar 100 juta penduduk RRT yang melancong setiap tahunnya ke seluruh dunia. Namun dari jumlah itu, Indonesia masih kebagian relatif kecil atau hanya sekitar satu juta orang.
"Jadi memang potensi wisatawan RRT masih sangat besar untuk digarap Indonesia.Kehadiran keturunan Tionghoa (Shun Clan) di seluruh dunia di Medan diharapkan menjadi sebagai "pintu" awal untuk meningkatnya terus wisatawan RRT dan termasuk dari negara lainnya," katanya.Tahun 2015, kata dia, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia mencapai 10 juta dan tahun 2016 dinaikkan menjadi 12 juta orang.
"Wisatawan asal RRT adalah salah satu negara yang diharapkan bisa menyumbang target wisman Indonesia yang diharapkan naik terus sehingga bisa menjadi sumber devisa ," katanya. Apalagi, katanya, Presiden RI Joko Widodo terus mengeluarkan kebijakan yang mendorong peningkatan wisman dan termasuk investasi.Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS bagi 90 negara termasuk RRT di dalamnya adalah salah satu kebijakan Presiden yang diharapkan memicu kedatangan wisatawan di Indonesia.
Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut bangga dijadikannya Kota Medan menjadi tempat pertemuan Shun Clan yang berkisar 2.000an orang dari berbagai negara. "Kedatangan ribuan warga RRT yang menetap di berbagai dunia menunjukkan Sumut atau Indonesia secaara global cukup aman untuk dikunjungi," katanya. Dia menegaskan, kedatangan Warga RRT yang tergabung dalam Shun Clan diharapkan bukan hanya mendorong wisatawan, tetapi juga investasi.
Sumut, kata dia, memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk menjadi alasan tepat dipilih sebagai tempat investasi investor."Pemprov Sumut menawarkan investasi untuk pengusaha RRT mulai di sektor energi, industri khususnya hasil perkebunan seperti sawit dan bahkan bidang pariwisata," katanya.
Ketua
Panitia Konvensi Shun Clan ke -23, Irvan, menyebutkan, pihaknya
sudah melobi agar konvensi digelar di Medan sejak pertemuan tahunan di 2013 dan
nyatanya disetujui untuk tahun 2015. "Kami ingin menunjukkan bahwa
Indonesia khususnya Sumut yang menjadi tempat kelahiran atau dibesarkannya
warga Tionghoa dari Shun Clan sangat aman dan memiliki toleransi besar dalam
soal agama, ras dan lainnya," katanya.
Ketua Marga
Tan di Sumut yang bernaung di Yayasan Laut Mulia, Tan Sri Chandra
menyebutkan, keinginan menjadikaan Indonesia khususnya Sumut sebagai tempat
kongres juga sebagai ungkapan rasa kebanggan WNI keturunan Tionghoa karena
lahir dan besar di Indonesia.
"Dalam
salah satu semboyan Shun Clan, memang anggotanya harus menjunjung sikap seperti
pepatah "dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung".Jadi kami
harus benar-benar jadi WNI yang baik yang ikut membangun bangsa dan
negara," katanya.
Shun Clan yang di dalamnya ada 10 marga yakni marga Yu, Yao, Chen (Tan), Hu, Tian, Sun, Yuan, Lu, Che, Wang (Ong) diperkirakan memiliki keturunan sekitar 200 juta orang yang tersebar di seluruh dunia.
Comments
Post a Comment