Tiga Proyek Infrastruktur Monumental Di Sumatera Diresmikan

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mencanangkan Pembangunan tiga infrastruktur pendukung proyek Masrter Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera, Jumat (10/10). Pencanangan dilakukan di lokasi pembangunan jalan tol Medan-Binjai di Kebun Sei Semayang Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara. 

Tiga Proyek Infrastruktur Monumental Di Sumatera Diresmikan
#Tol Medan Binjai Segera dibangun

Deliserdang (Mimbar) - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mencanangkan Pembangunan tiga infrastruktur pendukung proyek Masrter Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera, Jumat (10/10). Pencanangan dilakukan di lokasi pembangunan jalan tol Medan-Binjai di Kebun Sei Semayang Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara. 

Tiga proyek yang dicanangkan di Sumut adalah proyek jalan tol trans Sumatera, Proyek Transmisi 500 KV Sumatera dan transmisi HVDC Interkoneksi Sumatera- Jawa. Hadir Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, S.T, M.Si, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, Walikota Medan, Binjai dan Wakil Bupati Deliserdang, Dirut PTPNII, Dirut PLN dan Dirut Hutama Karya. 

Dalam kesempatan itu dilakukan peresmian pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang membentang sepanjang 17 km melintasi 3 kabupaten/kota yaitu Deliserdang, Medan dan Binjai. Jalan ini memerlukan investasi Rp 1,6 triliun (diluar biaya pembebasan lahan) dengan rencana masa konstruksi 3 tahun. 

Gubsu dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi karena Sumut dipilih sebagai lokasi pencanangan pembangunan ketiga proyek besar tersebut. Dia berharap jalan yang menjadi impian warga Sumut ini segera terbangun sehingga menjadi solusi kemacetan. 

Para pengguna jalan nantinya dapat mengakses jalan tol Medan-Binjai melalalui  tiga simpang susun yaitu di Binjai (Jalan Megawati), Sei Semayang (jalan ordebaru Km 12,5), Helvetia (Jalan Gaperta) dan junction Tanjung Mulia.

Tol Medan-Binjai ini merupakan bagian dari Trans Sumatera yang menghubungkan dari Bakauheni sampai dengan Banda Aceh sepanjang 2.600 km. Jalan ini direncanakan terdiri atas 23 ruas yaitu 15 ruas koridor utama dan 8 ruas koridor pendukung. Melalui Perpres No 100 tahun 2014 tanggal 17 September 2014, pemerintah menugaskan PT Hutama Karya membangun jalan tol trans Sumatera bersama lima kementerian yaitu Kemenko Perekonomian, Pekerjaan Umum, BUMN, Perehubungan dan Keuangan. 

Gubsu Gatot menjelaskan koleh emajuan proses pembebasan lahan dimana saat ini peta bidang sudah dikeluarkan oleh BPN. Karena 70 persen lahan yang digunakan adalah dalam status HGU PTPN II, maka permohonan pelepasan kepada menteri sudah disampaikan. Sedangkan tanah masyarakat, menurut Gubsu saat ini sedang dilakukan persiapan musyawarah pembayaran. "Saya sudah tanya Dirut Hutama Karya, kalau tidak ada masalah pembebasan lahan, dua tahun selesai," ujar Gatot.

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan bahwa proyek yang diresmkian tersebut adalah proyek monumental yang akan menjadikan Sumatera sebagai pulau dengan tingkat ekonomi tinggi dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. 

"Biaya logistik untuk pengangkutan barang di lintas Sumatera maupun dari Sumatera ke provinsi lain di luar sumatera, maupun dari Sumatera ke dunia akan lebih murah dan efisien. Ini akan meningkatkan kompetisi, industri menjadi lebih baik, serapan tenaga kerja jauh meningkat.ini sangat monumental dan bersejarah bagi perkembangan ekonomi sumatera," ujar Chairul Tanjung.

Lebih jauh lagi, dijelaskannya proyek transmisi 500 KV trans sumatera akan menghubungkan pembangkit listrik dimanapun di sumatera sehingga bisa dialirkan di seluruh Sumatera tanpa terkecuali. Proyek ini menurutnya monumental karena listrik dan energi menjadi syarat negara maju. "Listrik menjadi penting sebagai daya tarik pembangunan ekonomi melalui energi. Saya sudah melakukan peninjauan, Insyaallah dalam waktu dekat, gas akan mengalir dari arun ke Belawan, listrik dari pembangkit Pangkalan Susu segera beroperasi, insyaaalha sumut bebas pemadaman bergilir," ujarnya. 


Sedangkan proyek ketiga yang diresmikan yaitu proyek pembangunan kabel bawah laut interkoneksi jaringan Sumatera dengan jaringan jawa dan bali, dimana dengan kabel bawah laut ini akan terkoneksi listrik Sumatera dan Jawa-Bali sehingga keandalannya akan sama. Proyek ini membutuhkan investasi 2 milyar US$.  Dengan pembangunan kabel ini nantinya akan ada kerjasama dengan Malaysia untuk koneksikan listrik melalui Malaka. 

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat