Diguyur Hujan Debu, Gubsu Serahkan Bantuan Bagi Pengungsi Sinabung
Diguyur Hujan Debu,
Gubsu Serahkan Bantuan Bagi Pengungsi Sinabung
Medan (Mimbar) – Usia menggelar rapat penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Medan, Gubsu mengunjungi Kabupaten Karo guna menyaksikan langsung penanganan dampak erupsi Sinabung. Dalam kunjungan tersebut Gubsu secara simbolis menyerahkan bantuan Pemprovsu berupa dana Rp 400 juta, 85 ton beras, 30 ribu masker dan 200 paket pangan di Posko Utama Pengungsi Jl. SM Raja Kabanjehe, Senin (13/10).
"Bantuan yang sangat bermanfaat ini semoga dapat mengobati keluh kesah masyarakat yang mengungsi," ucap Gubsu saat menyerahkan bantuan. Bantuan diterima oleh Plt Bupati Karo Terkelin Brahmana yang didampingi Sekda Karo Saberina beserta anggota Forum Komunikasi Daerah Karo. Terkelin melaporkan Sejak erupsi 5 oktober lalu, debu vulkanik nya sudah menyebar ke 6 kecamatan. Saat ini, lanjutnya, keadan masyarakat di tiga desa masing mengungsi di 15 pos dan para siswa sebagian diliburkan karena ditakutkan debu dapat mengganggu kesehatan.
Masalah kebutuhan yang mendesak bagi para pengungsi adalah bantuan beras, karena selama pengungsian mereka tidak bisa bekerja dan mencari nafkah. Apalagi Stok beras di Pengungsian semakin menipis.Bantuan 80 ton beras dari Pemprovsu diharapkan dapat segera disalurkan guna menjamin kebutuhan pangan pengungsi.
Usai memberikan bantuan, Gubsu langsung meninjau lokasi pengungsian sekaligus areal pertanian warga di Desa Gurukinayan Kecamatan Payung Kabupaten Karo radius 5,5 km dari gunung. Disana Gubsu tidak hanya diguyur hujan debu, namun Gubsu juga disambut tangisan warga. Kaum ibu yang menyongsong kehadiran Gubsu mengadukan kerugian yang diderita akibat guyuran debu hingga menyebabkan gagal panen. "Perhatikanlah kami, kekurangan kami, bagaimana keadaan kami saat ini, lanai teralaken (gak tahan lagi atau gak sanggup:red) kami melihatnya (lahan:red) ini lagi, air bersih juga sudah ada lagi disini," ucap Diana Beru Ginting.
Melihat lahan pertanian yang rusak dan keluh kesah para pengungsi, Gubsu Gatot memerintahkan Pemkab Karo agar melakukan antipasi gagal panen terhadap 40 KK yang tanamannya terancam gagal panen. "Kita minta kepada Pemkab Karo agar melakukan penyiraman terhadap tanaman guna mengantipasi gagal panen," ucap Gubsu. Bantuan anggaran Rp 400 juta dari Pemprovsu menurut Gubsu bisa digunkana untuk operasional mobil pemadam kebakaran untuk menyiram debu di lahan pertanian, jalan maupun pemukiman warga dan fasilitas lainnya.
"Uang ini berasal dari Anggaran Tidak Terduga (TT), digunakan diantaranya untuk biaya operasional mobil pemadam kebakaran yang akan melakukan penyiraman terhadap rumah warga, sekolah dan lahan pertanian. Sehingga bagi para pelajar tidak terganggu oleh abu," terang Gubsu.
Untuk itu Pemprovsu mengkoordinasikan bantuan armada Mobil Pemadan Kebakaran (Damkar) dari berbagai kabupaten di sekitar Karo untuk membantu penyiraman debu dimaksud. Tampak dilokasi sudah beroperasi beberapa mobil baberasal dari Kabupaten Karo, Kabupaten Langkat, Kabupaten Phakpak Barat, Dairi dan Kota Medan. Namun diakui GUbsu jumlah ar,ada damkar masih kurang, sehingga pihaknya menghimbau agar kabupaten kota lainnya seperti Deliserang dapat ikut membantu.
Dalam kesempatan itu Gubsu juga meminta kepada seluruh masyarakat Karo yang berada dipengungsian agar bersama-sama berdoa agar erupsi Gunung Sinabung berhenti. "Kepada seluruh masyarakat yang berada disini, yang paling terutama marilah kita berdoa, karena letusan ini terjadi atas kehendak tuhan," imbuhnya.
Untuk lahan relokasi, lanjut Gubsu, sudah ditetapkan lahan hunian seluas 30 ha oleh bupati. Pada prosesnya, sudah diterima Izin Pemanfaaran Kayu (IPK) dari Dinas Kehutanan karena dilahan relokasi masih banyak terdapat pepohonan yang harus ditebang Namun untuk membangun akses ke lokasi pemukiman yang direncanakan tersebut sepanjang 3,8 km masih menunggu izin menteri kehutanan. Mengingat kebutuhan pengungsi yang sudah mendesak, Gubsu meminta proses pembangunan pemukiman bisa dilaksankana segera tanpa menunggu keluarnya izin menteri namun memanfaatkan akses yang sudah ada berupa izin pemanfaatan kayu (IPK) yang sudah dikeluarkan.
Sementara Bupati Karo Terkelin Berahmana melalui Kadis Pertanian mengatakan Relokasi akan dimaksimankan dan dimulai November dan ditargetkan selesai 2015 awal. "Mudah-mudahan pengerjaannya dapat dimaksimalkan dan mulai pengerjaannya pada Novermber. Ditargetkan selesai pada awal 2015," tandasnya.
Comments
Post a Comment