Hadapi MEA 2015 Gubsu Ajak Pelajar Perkuat Ketahanan Ideologi
Hadapi MEA 2015 Gubsu Ajak Pelajar Perkuat Ketahanan Ideologi
Medan (Mimbar) - Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi mengajak pelajar dan generasi secara umum agar memperkuat ketahanan ideologi dan karakter kebangsaan keindonesiaan agar berhasil dalam era globalisasi.
"Globalisasi adalah sebuah keniscayaan, mau tidak mau masyarakat Sumut terutama generasi muda dan pelajar harus mempersiapkan diri menghadapinya, yang terdekat era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku 2015," ujarnya melalui Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM.
Dihadapan seratusan siswa berprestasi dari 33 kabupaten dan kota se-Sumut termasuk 4 mahasiswa USU asal Papua kemarin Gubsu mengingatkan ketahanan ideologi yaitu 4 konsensus dasar berupa Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah kekuatan utama kita menghadapi MEA.
"Ini yang tidak dimiliki bangsa lain dan warisan bangsa bagi generasi Indonesia," ujarnya pada Penutupan Latihan Kepemimpinan dan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Siswa-siswi berprestasi di Mako Batalyon Kavalery VI/ Serbu Sunggal dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Sumut Drs H Eddy Syofian MAP, Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian SH MSi, Kadis Bina Marga Sumut Ir H Effendi A Pohan MSi dan pejabat teras Kodam I/BB.
Kegiatan ini berlangsung 4 hari yakni 3 hari di Hotel Polonia dilanjutkan pemantapan nilai kebangsaan di barak Mako Batalyon Kavalery VI/ Serbu atas kerjasama Badan Kesbangpol Linmas Sumut dan Kodam I/BB yang difasilitasi Lemhanas RI.
Lebih dikemukakan, “Sebagai pelajar dan generasi muda Sumut yang dari dulu dikenal patriotis dalam harmonisasi heterogenitas kalian harus berhati-hati, karena Sumut ini menyandang nama besar, propinsi andalan di luar Pulau Jawa, maka dari itu sifat-sifat kebangsaan itu juga harus berkobar mulai dari jiwa pelajar,” tegasnya.
Menurut Gubsu globalisasi adalah identik dengan persaingan. Dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi asean (MEA) atau Asean Economic Community (AEC), Asean Free Trade Area (AFTA), China – ASEAN Asia Free Trade Area (CAFTA) maka tidak ada lagi batasan antar negara.
Artinya pemerintah sudah tidak bisa membuat proteksi baik terhadap tenaga kerja, maupun perdagangan barang dan jasa. Persaingan akan semakin keras untuk itu para mahasiswa diharapkan mempersiapkan diri dengan matang, baik dari kemampuan fisik, intelektual dan mental.
“Dalam dunia kerja, orang tidak akan menanyakan kalian dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ‘where are you from?, what is your religion?, atau what is your status?. Akan tetapi pertanyaannya adalah What you can do?” tegasnya.
Untuk menjawab semua itu, beliau meminta para pelajar dan para mahasiswa maupun generasi muda secara umum khususnya yang belum bekerja untuk terus melatih diri, membekali diri dengan berbagai ilmu, berlaku disiplin, tidak cepat menyerah, bekerja keras.
Dikemukakan yang terpenting dari semua itu adalah memiliki ketahanan semangat dan jiwa seperti yang diwariskan oleh sesepuh bangsa yang secara garis beras berupa 4 konsensus kebangsaan tersebut.
“Untuk memahami hidup, sesekali kita harus melihat ke belakang, tetapi untuk menghadapi hidup kita harus berpandangan jauh ke depan,” ujarnya.
Ketua Panitia yang juga Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Sumatera Utara Drs H Eddy Sofyan MAP mengatakan kegiatan ini untuk menggelorakan semangat Persatuan dan Kesatuan dari usia dini khususnya kalangan muda dan mahasiswa Papua.
Narasumber antara lain Kasdam I/ BB Brigjen TNI Cucu Sumantri, Dirkonsisnas Debidtaplai Lemhanas RI Laksma TNI D Yunianto, Kakorda Kemenhan RI Wil Sumut Kol Inf Azhar, Laksamana Pertama Dicky Yunianto dari Lemhanas RI sebagai Supervisi kegiatan, Mayjen TNI Purn Albert Inkiriwang dari Lemhanas IR dan lain-lain.
Comments
Post a Comment