Gubsu Canangkan Satu Hari Tanpa Nasi di Sumut


Gubsu Canangkan Satu Hari Tanpa Nasi di Sumut

Medan (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi mencanangkan Gerakan Satu Hari Tanpa Nasi (One Day No Rice) yang dilaksanakan setiap hari selasa di Provinsi Sumut, Selasa (14/10) di halaman Kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumut. 

Pencanangan ditandai dengan penekanan sirine dan pelepasan balon ke udara oleh Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provsu, Ir Suyono MM, sejumlah Forum Koordinasi Pimpgunan Daerah Sumut, beberapa Bupati dan Walikota Se-Provinsi Sumut, para Pimpinan SKPD Provsu dan masyarakat.

Pencanangan yang bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-34 Tingkat Provinsi Sumut dan dipadukan dengan peringatan Hari Krida Pertanian Ke-42 di Sumut diharapkan dapat mendukung penurunan kosumsi beras 1,5 persen per tahun sesuai amanat Peraturan Presiden no. 22 tahun 2009 disamping diharapkan juga membantu mengatasi permasalahan alih fungsi lahan sawah yang terus bertambah setiap tahunnya.

"Saya minta secara khusus kepada segenap PNS baik di Provinsi Sumut maupun kabupaten/kota agar melaksanakan surat edaran Gubsu tentang pelaksabaan Gerakan Satu Hari Tanpa Nasi di Provinsi Sumut," kata Gubsu saat menyampaikan sambutan.

Secara teknis, Gubsu menyampaikan pencanangan gerakan menununkan kosumsi beras antara lain dengan menetapkan "Satu Hari Tanpa Nasi"(One Day No Rice) yang implementasinya satu hari dalam satu minggu yaitu setiap hari Selasa dipelopori oleh para Pegawai Negeri Sipil baik ditempat kerja maupun rumah tangga masing-masing tidak mengkosumsi nasi berasal dari beras dan dapat digantikan dengan sumber pangan dari karbohidrat lain non beras non terigu.

"Sebenarnya Beras adalah pemacu pemicu potensi penyakit gula untuk itu Gerakan Satu Hari Tanpa Beras yang kita canangkan hari ini yang dilaksanakan setiap hari selasa untuk mengurangi kosumsi beras mudah mudahan bisa menjadi bagian upaya meningkatkan kesehatan di Sumut," harap Gubsu

Gubsu juga menambahkan, melalui berbagai kegiatan yang terangkai dalam perayaan hari pangan sedunia ini, dirinya berharap seluruh kepala daerah mampu melihat potensi agroindustri berbasis pangan lokal yang ada di daerah masing-masing untuk meningkatkan cadangan pangan guna mengantisipasi kerawanan pangan dan kelaparan.

Sementara Tema yang diusung pada peringan hari pangan sedunia ke-34 tahun 2014 tingkat nasional adalah "Pertanian Bioindustri Berbasis Pangan Lokal Potensial ". Tema ini selaras denga Tema Perayaan Hari Pangan Sedunia Internasional tahun 2014 yang ditetapkan oleh Food And Agricultural Organization (FAO) yaitu Family Farning Feering The World, Caring For The Earth (Usaha Tani Keluarga Yang Berwawasan Lingkungan Memenuhi Kebutuhan Pangan Dunia.

"Dengan peringatan hari pangan ini diharapkan dapat menggugah dan meningkatkan kesadaran serta perhatian masyarakat Sumut akan pentingnya arti pembangunan ketahanan pangan yang dimulai dari Skala Rumah Tangga, Regional, bahkan hingga Nasioanal," harap Gubsu.

Ketua Penyelenggara yang juga Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumut Ir Suyono MM melaporkan peringatan HPS ke-XXXIV tahun 2014 dipadukan dengan moment yang lainya yang bertepatan waktunya tanggal 14 Oktober 2014 yaitu Hari Krida Pertanian ke -42.

"Tujuannya adalah meningkatkan peran pemerintah daerah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan ditingkat Provinsi dan Kabupaten/kota guna menunjang ketahanan ditingkat Nasional menbangun kesadaran masyarakat akan arti penting pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan Pangan di tingkat keluarga," katanya.

Peserta peringatan hari pangan sedunia dan hari krida pertanian ke-42 berjumlah lebih kurang 1.000 orang yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, petani dan kelompok tani dari kabupaten/kota, tim penggerak PKK dan Dharma Wanita persatuan Provinsi serta Kabupaten/kota, para ormas, serta para pejabat dan tamu lainnya.

Dari rangkaia acara peringatan hari pangan seduni ke-34 yang dipadukan dengan peringatan Hari Krida Pertanian ke-42 juga digelar pameran dan Bazar dari Dinas/Badan/Instansi terkait dan Mitra kerja. Juga penyerahan penghargaan ketahanan pangan tingkat Provinsi Sumut tahun 2014 kepada aparat pemerintah dan kelompok masyarakat. Kemudian digelar juga lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang dan aman berbasis potensi sumberdaya wilayah tingkat Provinsi Sumut.

Suyono juga menyampaikan bahwa pada kesempoatan peringatan hari pangan seduia dan hari krida pertananian sekaligus juga dilaksanakan penyerahan bantuan langsung masyarakat.  Dari Badan Ketahan Pangan Sumut menyerahkan penghargaan Adhikarya Pangan katagori pembina ketahanan pangan untuk Bupati dan Kepala desa juga penyerahan dana bansos penguatan LDPM tahun 2014, Bantuan Penguatan cadangan pangan, penyerahan sertifikat prima 3, bantuan kawasan rumah pangan lestari, dan penyerahan cenderamata dalam rangka HPS ke-34.

Sementara dari dinas Perkebunan juga memberikan bantuan bibit dan pemberian penghargaan APN dan petani perkebunan berprestasi tahun 2014. Dari dinas peternakan dan kesehatab hewan Smut juga menyerahkan hadiah pemenang lomba kelompok tani ternak sapi potong tingkat provinsi, lomba inseminator dan penyerahan bantuan ternak itik dan ternak sapi potong.

"Bantuan langsung masyarakat ini dimaksudkan untuk memotivasi serta masyarakat dalam memberhasilkan pembangunan pertanian di Sumut," ujarnya.

Diakhir kegiatan, Ketua Tim Pengerak PKK Sumut Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho meresmikan Galery Manggadong serta mencicipi beberapa masakan yang berbahan baku dari umbi-umbian. Gubsu bersama Ketua Tim Penggerak PKK juga mengunjungi stand para peserta lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang dan aman berbasis potensi sumberdaya wilayah Sumut yang bahan bakunya dari Ubi-ubian, buah-buahan, sayur-sayuran, protein hewan, kacang-kacangan dan jenis pangan lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat