7 Jam Diperiksa KPK (Sukran Tanjung : Saya Tidak Bersaudara dengan Akbar Tanjung)

7 Jam Diperiksa KPK
* Sukran Tanjung : Saya Tidak Bersaudara dengan Akbar Tanjung


Medan (Mimbar) - Pelasana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah, Sukran J Tanjung, mengaku dirinya sudah satu tahun lebih dirinya tidak berkomunikasi dengan Raja Bonaran Situmeang, saat memimpin Tapanuli Tengah.

Pernyataan itu ia lontarkan saat disinggung Sumutonline.com, Kamis (22/10/2014) di Pemprovsu Jalan Dipenogoro Medan soal hubungan ia dengan mantan pimpinanya di Tapanuli Tengah.

"Saya sudah setahun lebih tidak berkomunikasi dengan dengan bapak Raja Bonaran Situmeang," tegasnya.

Sukran Tanjung juga mengaku ia mulai tidak berkomunikasi dengan Raja Bonaran Situmeang, sejak ditahannya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.

"Tidak berkomunikasinya kami, tidak tahu apa latar belakangnya. Saya telpon beliau, ia tidak mau angkat. Saya SMS pun beliau itu tidak mau menjawab. Saya tidak tahu kenapa beliau itu seperti ini," ujar Sukran.

Memang, sambungnya lagi pada saat acara mereka kerab hadir. Namun itu hanya sebatas salaman dan cipika-cipiki."Secara verbal (SMS) saya tetap berkomunikasi, tapi tetap juga tidak dibalas. Secara pekerjaan saya tetap melaksanakan tugas dan ini melalui ajudan eksekutif," tegasnya.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak terkait dengan masalah yang dihadapi Raja Bonaran Situmeang. Bahkan Sukran mengaku ia juga terseret-seret oleh KPK sebagai saksi.

"Saya pernah diperiksa KPK selama 7 jam. Pemeriksaan KPK terkait kasus pak Bonaran. Bahkan saat diperiksa penyidik KPK saya juga ditanya oleh petugas apakah saya berhubungan saudara dengan Akbar Tanjung (mantan Ketua Umum Partai Golkar). Cuma saya katakan pada penyidik KPK bahwa saya tidak bersaudara dengan bapak Akbar Tanjung, itu hanya persamaan marga saja," ujar Sukran menjelaskan pada wartawan.

Untuk itu, sambung Sukran, ia meminta pada KPK agar memeriksa kebenaran apakah dirinya memang benar bersaudara dengan Akbar Tanjung.

"Karena berdasarkan keterangan pak Bonaran pada KPK, bahwa pak Akbar meminta pak Bonaran untuk mendampingi saya. Karena saya dianggap bersaudara dengan pak Akbar. Maka atas dasar itu, saya meminta pada KPK untuk mengecek kebenaran pengakuan Bonaran. Karena saya memberikan keterangan khusus pada petugas KPK bahwa saya juga pernah ditahan, maka terkejutlah KPK bahwa saya tidak berdasaudara dengan pak Akbar. Sampe-sampe petugas KPK terkejut dengan intonasi kata mengakatakan,"Jadi anda tidak bersaudara dengan Akbar Tanjung,"? Itulah kalimat yang keluar dari petugas penyidik KPK," tegas Sukran.

Lantas, sambung Sukran, Alhamdullillah saya semarga dan satu kampung dengan pak Akbar Tanjung tapi tidak ada sangkut hubungan keluarga.

"Itu satu yang saya patahkan (keterangan Bonaran) yang kedua, sewaktu putusan sela (pengadilan), menyatakan bahwa diri saya itu ikut kemana-mena dengan Pak Bonaran. Termaksud ke Jakarta menemui seseorang. Padahal waktu ditanggal yang sama saya itu masuk pesantren (penjara). Saya aja masuk pesantren 3 bulan 20 hari, sementara baju wakil bupati saya saja diukur di dalam penjara. Bahkan istri saya pun ikut-ikutan diperiksa dalam perkara Pak Binaran ini,"bebernya.


Sukran juga menyatakan kalau dirinya ikut-ikutan maka nasibnya sama dengan Raja Bonaran Situmeang. "Kalau saya ikut-ikutan maka saya sangkut, dalam saya bahkan saya tidak bisa berada disini (pemprovsu)," tegasnya menutup.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat