Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat
Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan
Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat
•Ira : "Jangan ada yang Mencoba Sakiti Babah..."
Medan (Mimbar) - Rangkaian prosesi pernikahan Aisia Samira SE (Ira), putri bungsu mantan Gubsu Dato' Seri H Syamsul Arifin SE dan Hj Fatimah Habibie dan Dana Rinaldy SH di kediaman keluarga H Syamsul Arifin di Jalan Suka Darma STM Medan, Jumat (26/9) menggambarkan bahwa pengaruh H Syamsul Arifin selaku tokoh lintas etnis masih sangat kuat sebagai “sahabat semua suku”.
Pada prosesi pernikahan tersebut, nuansa budaya
Melayu sangat dominan dan sejumlah tokoh maupun pemuka adat Melayu termasuk
keluarga dekat H Syamsul Arifin,
para Sultan bahkan ada yang datang dari Malaysia, pengetua adat dan pemuka Agama diantaranya Tuan Syekh
Babussalam, memenuhi kediaman
keluarga H Syamsul Arifin hingga sore. Jumlah tetamu diperkirakan ribuan orang, dengan tulus dan ikhlas
menyampaikan selamat atas pernikahan putri
bungsu Syamsul yang juga mantan
Bupati Langkat dua periode ini.
Sejumlah pejabat teruas Pemprovsu, para bupati dan
walikota diantaranya Walikota Medan H Dzulmi
Eldin dan Bupati Langkat H Ngogesa, Ketua DPRD Sumut sementara H Ajib Shah tampak ikut menyaksikan pernikahan yang
sakral ini. Acara diawali
pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Ja’far Hasibuan SpdI dengan Saritilawah oleh kakak kandung Ira yang juga
putri sulung H Syamsul Arifin
yakni Ir Hj Beby Arbiana. Usai Khotbah Nikah, H Syamsul Arifin langsung menikahkan putri bungsunya tersebut
dengan Dana, putra dari H Daniel
Usman SE dan Hj Amalia Suraya, dengan mahar Shalawat Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW.
Bertindak selaku saksi dari mempelai wanita yakni
Prof DR H Hasballah Thaib MA dan dari pihak mempelai pria Syahrial.
Prosesi rangkaian pernikahan yang
sangat diwarnai nilai-nilai Islami memenuhi suasana dan masing-masing kedua orang tua mempelai kemudian
dengan senyum ramah dan penuh
kekeluargaan menerima ucapan selamat dari tetamu. Sebelumnya, ketika Ira memohon doa restu ingin menikah
dan berlutut di dhadapan kedua
orang tuanya, suasana benar-benar haru.
Keluarga maupun tetamu hanyut dalam nuansa
melankolis dan sebagian ikut meneteskan air mata
ketika Ira dengan terbata-bata menyampaikan terima kasih dan kekagumannya kepada orangtua yang telah membesarkan
dan mendidiknya. Syamsul Arifin
juga tidak kuasa membendung air mata dan tampak tersedu-sedan ketika Ira secara panjang lebar intinya
menyatakan meskipun nanti dia telah
menikah namun kedua orang tuanya tetap menjadi panutan dan tautan hatinya.
Bahkan dia mengisyaratkan akan terus menjaga kedua orang tuanya,
terutama Syamsul Arifin yang dipanggilnya
“babah”. Katanya, “Jangan ada orang yang mencoba-coba menyakiti Babah…” Syamsul Arifin juga dengan terbata-bata sambil menitikkan
air mata menyahuti keinginan putri
bungsunya itu dengan doa restu untuk menikah seraya menyatakan, “Tidak ada pertemuan yang abadi
kecuali pertemuan yang dilandasi
dengan kasih sayang. Insya Allah dan Alhamdulillah, sudah 40 tahun Babah menikah dengan emak Ira, diantara
kami tidak ada kekerasan. Isilah
pernikahan dengan kasih sayang, kejujuran dan keikhlasan,” ujarnya.
Mulai dari makanan yang didominasi oleh makanan
khas Melayu hingga hiburan berupa kesenian yang bernuansa Melayu membuat hadirin dan
tetamu tampak betah dan saling bersilaturrahmi.
“Pada kesempatan pesta pernikahan
Dato’ Seri ini dapat juga kami manfaatkan untuk bersilaturrahmi, terutama antar keluarga yang sudah
lama tidak bersua karena
karena kesibukan masing-masing,” ujar beberapa tamu.
Prosesi pernikahan ini akan dilanjutkan dengan
resepsi pernikahan yang dijadwalkan berlangsung hari ini (Sabtu 27/9) di The
Regale International Convention
Center Jalan H Adam Malik Glugur By Pass Medan. Dari serangkaian
acara ini, sejumlah tamu merasa kagum dan menilai bahwa hal ini merupakan gambaran masih luasnya
pengaruh maupun pergaulan
Dato’ Seri H Syamsul Arifin SE dan beliau merupakan tokoh lintas etnis yang menghormati harmonisasi dengan
istilah “Sahabat Semua Suku”.
Sejumlah hadirin mengharapkan kepada kedua
mempelai agar terus menjaga nama baik dan kehormatan keluarga dalam membina
kehidupan rumah tangga yang
Sakinah, Mawaddah dan Warahmah. Para
tetamu dan sejumlah tokoh, sembari mengucapkan selamat juga mengisyaratkan kedua mempelai kendatipun sudah membina
keluarga sendiri namun hendaklah
tetap mematuhi petunjuk dan nasihat dari orang tua, karena nasihat orang tua merupakan pedoman
untuk membina kebahagiaan rumah
tangga.
Comments
Post a Comment