OJK Perkeruh Konflik Bank Sumut
OJK Perkeruh Konflik Bank Sumut
Medan (Mimbar) - Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Medan dinilai malah memperkeruh konflik berbagai hal yang
terjadi di Bank Sumut karena mereka tak mau turun tangan ikut menyelesaikannya,
kata Bahrein H Siagian, pimpinan divisi SDM Bank Sumut yang di-PHK
sewenang-wenang oleh direksi baru bank milik pemerintah daerah itu.
Bahrein H Siagian yang
dihubungi Minggu (7/9) membantah statemen Ketua OJK Regional 5 Sumatera Achmad
Fauzi tentang kisruh bank tersebut.
Sebelumnya Achmad Fauzi
didampingi Pengawas Bank OJK Lukdir Gultom dan Humas Saryo menyatakan tindakan
dan kebijakan direksi Bank Sumut yang berujung aksi unjuk rasa diibaratkan
sedang mencuci piring dan tidak perlu diributkan. Pernyataan tersebut
disampaikan Fauzi, Selasa (2/9), ketika wartawan meminta komentarnya.
Fauzi juga menyatakan
tindakan direksi memasukkan pejabat dari luar Bank Sumut hal biasa untuk
melakukan perubahan karena Direksi mungkin menilai tak ada pegawai dari dalam
yang berpotensi. Bahkan menurut Fauzi, memburuknya rasio kredit macet (NPL)
hingga diatas 5 persen adalah karena peninggalan yang lama dan sekarang sedang
dibenahi direksi baru.
Bahrein secara tegas
menyangkal. “Fauzi tidak netral dan memihak direksi baru sejak awal. Karena
Fauzi ikut bertanggung jawab meloloskan pencalonan direksi Bank Sumut untuk
diajukan ke OJK Pusat. Dia (Fauzi) bahkan pernah diungkap media diduga
melakukan pertemuan di luar kantor dengan salah seorang anggota DPRD tanggal 9
Januari 2014 lalu, “ ungkap Bahrein.
“Sebelum masuknya direksi
baru, Bank Sumut adalah pemegang gelar BPD bahkan BUMD terbaik se Indonesia
tiga kali berturut-turut. Saya malah mengibaratkan sebelumnya Bank Sumut itu
piring bersih mengkilap yang sekarang jadi kusam karena dicuci Direksi baru
dengan air kotor," ujarnya.
"Fauzi sepertinya tidak
mau kehilangan muka sebab meloloskan direksi baru yang membuat kekisruhan dan
melorotnya kinerja keuangan Bank Sumut. Yang lebih menggelikan NPL semakin
memburuk ditangan direksi baru kok disalahkannya direksi lama yang sudah
berakhir tugasnya dua tahun lalu, “ ujar Bahrein tersenyum.
Tentang masuknya pejabat dari
luar, Bahrein menjelaskan pegawai Bank Sumut bukan anti pro hire karena sejak
dulu banyak pro hire untuk posisi keahlian khusus diterima di Bank Sumut.
Penolakan pegawai atas
kebijakan pro hire direksi sekarang ini karena penuh kolusi prosesnya tidak
transparan dan posisinya bukan untuk keahlian khusus tapi diberi gaji sangat
tinggi meskipun tidak punya prestasi dari bank tempat kerja sebelumnya. Dia
juga membantah keras pernyataan kalau pegawai dari dalam tidak ada yang
berpotensi untuk duduk di jabatan strategis.
Ketika ditanya tentang
sikapnya terhadap pernyataan miring Fauzi tersebut, Bahrein menyatakan.
Pernyataan itu menyakiti hati ribuan pegawai yang telah bekerja keras membangun
Bank Sumut selama ini.
“Saya akan
laporkan ke komite etik OJK dan meminta Dewan Komisioner OJK memecat atau
setidaknya mencopot Achmad Fauzi sebagai Ketua OJK karena telah mencoreng
tegaknya integritas, kredibilitas dan reputasi kelembagaan OJK,” pungkas
Bahrein tanpa mau merinci lebih lanjut masalah kode etik yang akan
dilaporkannya itu.
Comments
Post a Comment