Gubsu Tinjau Proyek Jalan Provinsi di Binjai dan Langkat
Gubsu Tinjau Proyek Jalan Provinsi
di Binjai dan Langkat
# Jalan Rusak Karena Truk Kelebihan
Muatan
Binjai
(Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho melakukan peninjauan
pada proyek peningkatan struktur dan pemeliharaan jalan di Kota Binjai dan
Kabupaten Langkat, Selasa (2/9). Gubsu menemukan banyak kendaraan yang
melintas melebihi tonase dan tidak sinkronnya aturan batas muatan kendaraan
antara kabupaten/kota sebabkan jalan cepat rusak.
Didampingi
Kepala Dinas Binamarga Effendi Pohan dan Sekda Kota Binjai Elyuzar, Gubsu turun
meninjau di tiga titik lokasi proyek yaitu pemeliharaan jalan Sudirman
sepanjang 1km yang letaknya persis di sekitar alun-alun Kota Binjai.
Selanjutnya adalah lokasi proyek peningkatan struktur jalan Gatot Subroto
sepanjang 2 km dan yang terakhir adalah proyek peningkatan struktur Jalan Kuala
sepanjang 3 km di Kabupaten Langkat.
Gubsu dalam
tinjauan tersebut memantau langsung tahapan pengerjaan yang sedang dilaksanakan.
Gubsu mengingatkan pimpinan proyek dan konsultan pengawas untuk melaksanakan
pekerjaan dengan baik, sesuai dengan standar yang ditetapkan. "Saya sering
dapat SMS dari masyarakat bertanya mengapa jalan yang sudah diperbaiki
cepat sekali rusak. Saya minta speknya (spesifikasi : red) jangan
dikurang-kurangi. Harus benar-benar diawasi," tegas Gubsu kepada konsultan
pengawas.
Saat berada
di lokasi proyek peningkatan jalan Gatot Subroto di Binjai Barat, Gubsu
menyaksikan antrean kendaraan berat dengan muatan berlebih di jalan yang penuh
lubang dan bergelombang tersebut. Dari pantauan kendaraan truk yang melintas
dari arah Kabupaten Langkat tersebut banyak mengangkut material pasir, batu dan
hasil perkebunan berupa tandan buah segar sawit. Menurut Sekda Kota Binjai,
kendaraan yang melintas tersebut sudah melampaui batas muatan sehingga
mempercepat rusaknya badan jalan di lokasi yang menghubungkan Binjai dan
Langkat tersebut. Namun pihaknya sulit melarang masuknya truk-truk pengangkut
material maupun hasil perkebunan. "Kalau kami larang mereka demo dan
berhenti di tengah jalan, sementara di sisi lain masyarakat di sekitar jalan
juga sudah terganggu karena jalan yang rusak menimbulkan debu," jelas
Sekda.
Kepada
wartawan Gubsu menjelaskan bahwa pihaknya menganggap pembangunan infrastruktur
jalan sesuatu yang sangat penting. "Infrastruktur jalan memiliki
multiplier effect yang besar, baik dari aspek pembangunan karakter, dimana
kalau jalan lancar maka emosi orang yang melintasinya lebih stabil,
selain juga aspek pendidikan dan ekonomi," ujar Gubsu.
Dari hasil
kunjungannya, Gubsu mengungkapkan banyak faktor yang menjadi penghambatan dan
mempercepat rusaknya infrastruktur jalan, diantaranya tidak sinkronnya
aturan yang diterapkan kabupaten/ kota terkait muatan kendaraan.
"Perda di satu kota memungkinkan kendaraan diperbolehkan melewati jalan
dengan tonase tertentu, sementara jalan didisain dengan kapasitas yang lebih
kecil dari aturan yang mereka tentukan," ujar Gubsu.
Gubsu
kemudian meminta Dinas Binamarga untuk melakukan koordinasi dengan
kabupaten/kota. "Saya minta Dinas Binamarga untuk koordinasikan
sinkronisasi peraturan daerah, agar jalan yang sudah dibangun terjaga
dengan umur yang sesuai. Kalau tidak, percuma saja dibangun kalau kendaraan yang
lewat tonase yang melampaui kapasitas jalan akan cepat rusak," kata
Gubsu lagi.
Kemudin
Gubsu juga menjelaskan dirinyadirinya wanti-wanti pihak terkait dalam pekerjaan
perbaikan jalan di Binjai untuk bekerja sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
"Saya ingatkan konsultan pengawas pekerjaan dan kontraktor untuk tidak
main-main dalam pengerjaan jalan Ini," tegas Gubsu.
Comments
Post a Comment