Waspadai dan Cegah Paham ISIS Masuk Sumut
Waspadai
dan Cegah Paham ISIS Masuk Sumut
*HMI Medan tegas tolak paham ISIS
Medan
(Mimbar) - Paham "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) harus
diwaspadai dan dicegah dini jangan sampai berkembang di Sumatera Utara (Sumut)
karena tidak sesuai ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Demikian
salah satu kesimpulan Silaturrahmi Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Sumut
dengan forum-forum strategis Sumut di Aula Kebangsaan instansi tersebut, Selasa
(5/8).
Kepala
Badan Kesbangpol dan Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian MAP juga mengharapkan
masyarakat arif dan bijaksana menyikapi berbagai fenomena yang ada, terutama
yang berasal dari luar negeri.
"Solidaritas
antar bangsa terhadap ketidakadilan misalnya adalah hal yang sah-sah saja,
tetapi jangan sampai mengganggu tatanan kebangsaan dan harus tetap dalam
koridor Pancasila dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar
Eddy.
Ketua
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut DR H Maratua Simanjuntak MA
mengimbau organisasi-organisasi Islam jangan sampai terpengaruh terhadap
perkembangan luar negeri yang tidak sesuai dengan watak dan karakter Bangsa
Indonesia.
"MUI
juga telah sependapat untuk tidak mengembangkan atau tidak menerima faham ISIS.
Namun sebagai persaudaraan Islam, Palestina perlu kita dukung agar Israel tidak
semena-mena membordir warga Gaza," tegasnya.
Selain
Maratua, hadir pada silaturrahmi ini antara lain Ketua FPK Sumut H Bahari
Damanik, Wakil Ketua FKDM Sumut H A Rahim Harahap, Ketua Forum Pelestarian
Budaya Sumut H Pandapotan Nasution dan para pejabat struktural Kesbangpol.
Pada
acara yang juga diisi ceramah Agama oleh Al Ustadz Surianda Lubis SAg juga
hadir tokoh-tokoh etnis seperti Drs S Is Sihotang dan tokoh pemuda diantaranya
Ketua HMI Cabang Medan Mirza Zamzami.
Lebih
lanjut Maratua mengakui ISIS merupakan suatu upaya mendirikan negra Islam,
awalnya khusus untuk Irak dan Syria, namun pahamnya kemudian merebak ke seluruh
dunia termasuk Indonesia.
"Pada
saat Indonesia merdeka dahulu memang pernah ada orang yang berupaya agar negera
ini menjadi negara Islam namun oleh pemimpin-pemimpin bangsa saat itu termasuk
para tokoh Islam disadari bahwa Indonesia bukan lah negara Islam yang tepat
sehingga akhirnya negara ini berazaskan Pancasila," ujarnya.
Lanjutnya,
kemudian muncul DI/ TII namun ternyata tidak bisa membumi di Indonesia karena
budaya bangsa Indonesia memang budaya toleran, ramah, gotong royong dan budaya
saling menghargai dan saling membesarkan Agama-agama tanpa menyinggung
keyakinan dan akidah.
"Oleh
sebab itu paham ISIS untuk Indonesia tidak tepat dikembangkan. Biarkanlah
Indonesia berkembang sebagai negara Pancasila. Tidak perlu dipengaruhi lagi.
Jadi yang sudah dirintis oleh para pendahulu kita itu yang kita laksanakan
dengan dasar negara Pancasila," ujarnya.
Ketua
HMI Cabang Medan Mirza Zamzami didampingi Kabid PPD Fazrul Prana Siregar dan
Bendahara Umum Imam Syuhada Akbar juga secara tegas menolak paham ISIS
berkembang di Sumut.
"Sejarah
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan umat beragama bahu
membahu bekerjasama membangun solidaritas bersama merebut kemerdekaan yang
kemudian diformulasikan Indonesia sebagai negara Pancasila," ujarnya.
Oleh
sebab itu HMI Medan bersikap kataanya menjaga stabilitas dan keutuhan NKRI dan
setiap upaya yang ingin mengusik NKRI akan berhadapan dengan HMI dan HMI
membentengi diri terhadap paham yang bertentangan dengan Pancasila.
Comments
Post a Comment