Pilpres 2014 Kondusif Bukti Rakyat Sudah Dewasa Maknai Kemerdekaan
Pilpres 2014 Kondusif Bukti Rakyat Sudah Dewasa Maknai Kemerdekaan
Medan (Mimbar) - Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST
MSi mengemukakan Pilpres 2014 yang kondusif merupakan salah satu bukti kuat
bahwa rakyat Indonesia sudah dewasa memaknai hakekat kemerdekaan.
Hal itu ditegaskan Gubsu
dalam sambutan dibacakan Kadis Kominfo Sumut Drs H Jumsadi Damanik SH MHum
dalam Diskusi Panel Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik
Indonesia di Aula Transparansi Dinas Komunikasi dan Informatika Provsu di Medan,
Kamis (13/8).
Dihadapan sejumlah tokoh
pejuang, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Organisasi Kepemudaan dan komponen
strategis lainnya Gubsu mengemukakan aman dan terjaganya peralihan kekuasaan
secara konstitusional pada pemilu 1999, 2004, 2009 serta pilkada (baik di
tingkat kabupaten/kota dan propinsi) merupakan bukti bahwa kita mampu
menciptakan kehidupan berdemokrasi dengan baik.
Ini merupakan modal kita
menapaki tugas kebangsaan ke depan dan menjadi momentum memperkokoh
nasionalisme pada HUT ke-69 IR ini. Kunci dari semua ini adalah peralihan
kekuasaan harus dilakukan secara konstitusional.
"Kalau tidak, maka
instabilitas politik dan keamanan akan tinggi dan berpotensi menghancurkan
capaian serta agenda pembangunan nasional yang telah kita lakukan selama ini,"
ujarnya.
Oleh karenanya, lanjutnya
semua pihak termasuk elite politik, dunia kampus, dunia usaha, media dan
mahasiswa perlu bersama saling menjaga terciptanya transisi kepemimpinan
yang konstitusional dan aman melalui hasil pemilu 2014.
"Hal ini tidak hanya
penting bagi semakin berkualitas dan dewasanya kita dalam berdemokrasi tetapi
juga penting bagi penguatan fundamental ekonomi dan terlaksananya
program-program pembangunan seperti program kesejahteraan, pembangunan
infrastruktur, investasi, penurunan angka kemiskinan, dan penciptaan lapangan
kerja," ujarnya.
Gubsu juga memaparkan
perjalanan yang harus ditempuh bangsa ini masih panjang. apa yang telah,
sedang, dan akan kita lakukan hari ini dan besok
pagi hanyalah satu bagian dari kiprah besar nasional membangun
Indonesia baru yang lebih aman, lebih adil, lebih makmur, dan lebih demokratis.
"Sadar atau tidak sadar,
seluruh sikap, perilaku, dan perbuatan berpolitik sekarang bukan saja merupakan
bagian dari pendidikan politik bagi seluruh rakyat, tetapi juga sekaligus
meletakkan landasan kokoh bagi perkembangan kultur politik baru dalam membangun
kehidupan bernegara yang lebih mantap dan lebih dinamis di masa datang,"
tuturnya.
Jika kita berhasil melewati
masa-masa sulit ini dengan tenang dan damai ujar Gubsu bukan tidak mungkin
keberhasilan kita ini akan menjadi model bagi bangsa-bangsa lain yang juga
sedang mengalami transisi menuju demokrasi.
"Sekalipun bukan yang
paling sempurna, sejauh ini demokrasi memang masih merupakan sistem politik terbaik
yang pernah dikenal umat manusia. Pengalaman mengajarkan demokrasi hanyalah sarana bagi pencapaian tujuan-tujuan
kebangsaan," ujarnya.
Dengan lancarnya Pilpres ini
merupakan modal utama untuk melaksanakan pembangunan negara ini, khususnya
dalam pembangunan pemulihan ekonomi ke depan.
Selain itu, katanya dengan
suksesnya Pilpres tentunya diharapkan bukan hanya berpengaruh positif pada
perekonomian Indonesia di masa depan, melainkan juga akan menunjukkan dan
membuktikan kepada dunia internasional bahwa saat ini Indonesia benar-benar
telah menjadi negara demokrasi dalam arti yang sesungguhnya.
Dengan pemilihan secara
langsung ini maka nuansa demokratisasi sudah semakin nyata dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Kesemuanya ini merupakan keuntungan non-ekonomi yang
didapat dari lancarnya pelaksanaan pemilu presiden, yang keseluruhannya tentu akan bermuara kepada semakin baiknya rasa kebangsaan
masyarakat pasca pilpres tersebut.
Comments
Post a Comment