Kepala BNPB : Relokasi Tahap III Siosar Jangan Ditunda Tunda Lagi
Bupati
Karo melakukan kunjungan kerja ke Kantor BNPB di Jakarta dan bertemu dengan
Kepala BNPB.
(foto Mimbar/Ist)
Tanah Karo, (Mimbar) - Historis Erupsi Gunung Sinabung mulai menggaung pertama kali di Tahun 2010, sehingga warga dan
masyarakat mengungsi secara tersebar yang difasilitasi oleh Pemda Karo,
di beberapa posko pengungsian dan setelah kejadian itu, para pengungsi diarahkan
kembali ke daerah asal masing-masing mengingat Gunung Sinabung tidak lagi
erupsi. Namun di Tahun 2013 terjadi erupsi lagi yang cukup besar, sehingga
mengakibatkan beberapa desa rusak parah, sehingga melalui rekomendasi PVMBG,
ada 3 Desa yang harus direlokasi, yaitu Desa Sukameriah, Simacem, dan Bakerah.
Sekarang ini Status Gunung Sinabung
adalah AWAS (Level IV) Sampai saat ini status Pengungsi Sinabung sebanyak 2.117
KK, yang merupakan warga 8 (delapan) desa tapi sudah tidak berada di Posko
Pengungsian karena telah ditangani dengan bentuk memberikan sewa rumah
dan lahan.
Demikian dipaparkan Bupati Karo
Terkelin Brahmana SH didampingi Asisten I Sekdakab Kato bidang Pemerintahan
Suang Karo Karo, Kalak BPBD Karo Ir Martin Sitepu, Nius Abdi Ginting S.Hut Kasi
BPBD Karo, di hadapan kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Sestama Ir. Dody
Ruswandi, MSCE, Jumat (12/4) pukul 10.00 wib di lantai 15 gedung Graha BNPB
Jakarta Timur.
Bersamaan itu telah dilakukan Relokasi Tahap I disiosar dengan 370 KK (bentuk rumah) dan 457 KK (Lahan usaha Tani),
penanganan sudah selesai.
Sedangkan Relokasi mandiri Tahap II
tersebar di lokasi beberapa hamparan dengan 1.655 KK (rumah), 1.679 KK (lahan
usaha Tani) untuk penanganannya selesai.
Untuk Relokasi tahap III di Siosar
belum dikerjakan masih tahap penanganan dengan jumlah 892 KK (Rumah)
Lokasi Perumahan Pada APL/Ex Agropolitan 1032 KK (Lahan Usaha Tani) Lokasi
Lahan Usaha Tani Ex Hutan Produksi Siosar, papar Terkelin.
Selain itu, kini dana relokasi tahap
III dari BNPB telah ditransfer ke RKUD Pemerintah Kabupaten Karo pada tanggal
27 Desember 2019 senilai 161.718. 413.929 dimana Lahan usaha tani sedang kita
land celaring, jadi semuanya kita targetkan selesai tahun ini, tandasnya.
Sambung Terkelin, meminta keberadaan
perwakilan BNPB di Kab. Karo Kolonel Inf Yufti Senjaya, kalau bisa
diperpanjang, sebab sangat membantu Pemkab Karo dalam bekerja dan merasa nyaman
dalam berkoordinasi, sebab semakin cepat Pemkab Karo melaporkan situasi semisal
ada masyarakat demo, komplain, meminta penjelasan keluhan terkait
penanganan erupsi gunung sinabung.
Sebelumnya juga, menurut Bupati Karo
tetap kita laporkan ke pihak BNPB ,jika ada komplain masyarakat merasa
tidak puas tapi akses berita tidak secepat sekarang ini, bebernya.
Sisi yang lain Progres tahap
Pelaksanaan kedepan kami pihak BPBD Karo sudah selesai mematangkan Lahan
Pertapakan Rumah, namun Pembangunan Rumah dan Fasum, Fasus dalam tahap
perencanaan dan ditargetkan semua akan selesai pada bulan Desember 2019, terangnya.
Selanjutnya Kepala BPBD Propinsi
Sumut Dr. Ir. H. Riadil Akhir Lubis, M.si, menambahkan peran propinsi ada
tim Monitoring untuk Kab. Karo selalu berkoordinasi dan bersinergi baik
segi pengawasan dan penanganannya, misal pihak propinsi sudah ada membangun 24
sabodam yang berfungsi menahan lahar dingin dan panas, memasang CCTV untuk
memonitor disekitar gunung sinabung, mengadvokasi percepatan tahap III, ungkapnya.
Lanjutnya dalam rapat, Riadil
menyampaikan untuk tahap III ini, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi sudah
meninjau siosar dan telah menginstruksikan TNI untuk mencari sumber air bersih,
sebelum relokasi tahap III dibangun, sebab itu sangat penting bagi kebutuhan,
alhamdulillah sumber air sudah ditemukan dengan jarak 10 kilometer.
Ini juga rencana pak Gubsu akan
fasilitasi dan akan membangun sumber air ini untuk mengaliri ke rumah
relokasi tahap III dengan dana propinsi Sumut, Sebut Riadil dihadapan kepala
BNPB, Sestama dan Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni
Monardo menyampaikan, jika keberadaan Kolonel Inf Yufti Senjaya selaku
perwakilan BNPB sangat membantu, saya harapkan segera penanganan relokasi tahap
III selesaikan, jangan ditunda tunda lagi, ujarnya.
"Ada masalah catat dan laporkan agar
kita bisa pecahkan bersama untuk mencari solusi, dan pasti kita tindaklanjuti
itulah tujuan adanya perwakilan BNPB di Kab Karo", ucap Sang Jenderal Bintang
tiga ini.
Khusus untuk daerah zona merah, Doni
menegaskan segera buatkan tanda dan patoknya agar orang takut masuk,
semisal buatkan gambar tengkorak bahwa jika masuk bahaya mengancam keselamatan
nyawa, ini dipasangkan di daerah masuk zona merah, tuturnya dalam rapat.
Hal senada dikatakan Deputi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Ir. Harmensyah, Dipl, SE, MM, dengan mengulangi
penekanan kepala BNPB, agar Bupati Karo segera selesaikan relokasi tahap III,
sebab dana sudah dikucurkan, jangan ditunda tunda, lebih cepat lebih bagus, imbuhnya.
Apalagi pihak LKPP ( Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) sudah menyetujui lex spesialis, jadi
jangan tunda tunda lagi, kerjakan segera dan koordinasikan dengan Kolonel Inf
Yufti Senjaya, jelasnya.
(B 44/Rel)
Comments
Post a Comment