Pangdam Bekali Humas Se-Sumut Waspadai Proxy War
Pangdam Bekali Humas Se-Sumut Waspadai Proxy War
Medan, (Mimbar) - Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjend
Edy Rahmayadi memberikan pembekalan kepada
puluhan pejabat Humas Pemprov Sumut, Pemerintah Daerah kabupaten/kota se Sumatera
Utara, BUMN dan BUMD yang tergabung dalam Badan
Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas) yang berlangsung di Aula Bukit
Barisan, Jumat (8/5).
Selama lebih dari tiga jam, Pangdam membawakan tema Proxy
War yang kini dihadapi Indonesia dan menjadi ancaman sistem pertahanan dan bela
Negara. Hadir dalam kesempatan itu Ketua Bakohumas Provsu yang juga Kepala
Dinas Kominfo SUmut Drs Jumsadi Damanik, SH, M.Hum dan Kepala Kesbangpolinmas
Provsu Drs Eddr Syofian, MAP yang membawakan makalah Peran Elemen Masyarakat
Dalam Mendukung Kondusifitas Sumatera Utara.
Dalam paparannya, Pangdam menjelaskan bahwa sifat dan
karakteristik perang telah bergeser seiring dengan perkembangan teknologi.
Kemungkinan terjadinya perang konvensional antara dua Negara dewasa ini semakin
kecil. “Namun, adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan
perang-perang jenis baru, diantaranya perang proxy,” katanya.
Proxy War merupakan kepanjangan tangan dari suatu Negara
yang berupaya mendapatkan kepentingan strategisnya namun menghindari
keterlibatan langsung suatu perang yang mahal dan berdarah. Biasanya pihak ketiga yang
bertindak sebagai pemain pengganti adalah Negara kecil, namun kadang juga bisa
non state actors yang dapat berupa LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau
perorangan.
Melalui perang proxy ini tidak dapat dikenali dengan jelas
kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh. Negara musuh akan membiayai
kebutuhan yang diperlukan oleh non state actors dengan imbalan mereka mau
melakukan segala sesuatu yang diinginkan penyandang dana untuk memecah belah
kekuatan musuh.
“Bagaimana di Indonesia? Proxy War telah berlangsung di Indonesia dalam
bermacam bentuk, seperti gerakan separatis, demonstrasi massa, system regulasi
yang merugikan, perdaran narkoba, bentrok antar kelompok, dan lain-lain dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Untuk itu, Pangdam mengajak para humas pemerintah se Sumut
dapat lebih aware dan mempu mengidentifikasi dan
kenali masalah. Menurut Edi yang terbaik adalah kembali mencintai dan peduli
dan mendahulukan kepentingan Negara
diatas kepentingan pribadi dan golongan. “Kita harus sadar dan bangga bahwa
Indonesia merupakan negeri patriot. Sebuah Negara dengan sumberdaya alam
melimpah, memiliki ekonomi yang kuat, mempnyai tenaga kerja yang besar dan
keanekaragaman masyarakat,” katanya. Kondisi ini menurutnya menyebabkan Negara
lain cemburu dan tidak ingin Indonesia menjadi Negara maju dan kuat.
“Mari kita mempersiapkan diri dan bahu membahu antar
komponen bangsa untuk melaksanakan dan menyelesaikan semua tugas dan
tanggungjawab yang dipercayakan Negara dengan niat tulus ikhlas hanya untuk
memberikan pengabdian terbaik Indonesia yang sangat kita cintai bersama,”
tutupnya.
Ketua Bakohumas Provsu Drs Jumsadi Damanik, SH, M.Hum dalam
sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan temu konsultasi Bakohumas merupakan
kegiatan rutin yang dilaksanakan bergantian dimana untuk kali ini Kodam I BB
sebagai tuan rumah. Tema yang diambil adalah Dengan Temu Konsultasi Bakohumas
Se Sumatera Utara kita tingkatkan sinergitas dan soliditas dalam upaya
menciptakan kondisi kondusif di Sumatera Utara.
“Sumut dengan jumlah penduduk lebih kurang 15 juta bukan
sekadar provinsi yang kaya sumberdaya alam. Sumut merupakan potret kecil
miniature masyarakat Indonesia yang multicultural,” kata
Jumsadi. Dijelaskannya bentuk-bentuk pemecah belah seperti Proxy War harus
dapat kita identifikasi. Oleh karena tu, katanya, Bakohumas Provinsi Sumatera
Utara siap berelaborasi dalam memantapkan program territorial Kodam I/BB di
tengah-tengah masyarakat.
Comments
Post a Comment