Demo Mahasiswa dan Aparat Bentrok

Aksi unjuk rasa massa Aliansi Mahasiswa Pemuda Persadaan Simangambat Ujung Batu di kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan yang semula berorasi dan membakar ban berujung rusuh dan foto insert tampak salah beberapa pengunjukrasa saat diamankan aparat.

Demo Mahasiswa Dan Aparat Bentrok

Medan, (Mimbar) - Aksi unjuk rasa massa Aliansi Mahasiswa Pemuda Persadaan Simangambat Ujung Batu di kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan berujung rusuh dan bentrok dengan aparat keamanan, Senin (11/5) siang. Akibatnya, satu orang personel Polsek Medan Baru dan empat orang anggota Satpol PP mengalami luka-luka serius di bagian kepala.

Sebanyak 27 mahasiswa yang berunjukrasa diamankan pihak kepolisian akibat kerusuhan tersebut. Empat orang diantaranya merupakan koordinator lapangan aksi dan tiga diantaranya supir angkot pembawa massa aksi. Sedangkan korban luka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan intensif. Mereka adalah Aipda Eko Susilo (anggota Polsek Medan Baru), kemudian anggota Satpol PP masing-masing Syahrizal, Undianto Saragih, Syafii dan Idrus Ginting.

Selain itu, polisi juga mengamankan batu-batu dan kayu yang digunakan massa untuk melempar, ban yang sudah dibakar massa, angkutan umum dan 15 sepeda motor.
Peristiwa ini pun sempat memancing emosi seorang PNS Pemprovsu. Pria yang tak kuasa menahan emosinya itu memukul pengunjukrasa saat mereka hendak diamankan ke kantor Satpol PP Pemprovsu. Beruntung aksi PNS itu tak berlangsung lama. Ia segera diamankan petugas kepolisian agar aksi pukulnya itu tak berlanjut.

Kapolsek Medan Baru Kompol Roni Nicolas Sidabutar yang ditemui di lokasi mengatakan, 27 orang massa unjuk rasa sudah diamankan ke Mapolresta Medan guna proses penyelidikan lebih lanjut. "Kita langsung melakukan pengamanan saat aksi massa sudah menjurus anarkis. Awalnya mereka membakar ban, kemudian ada lemparan batu. Kita sudah imbau agar jangan melempar, tapi malah ada lemparan susulan. Sampai akhirnya ada personel polisi dan anggota Satpol PP yang terluka kena lemparan batu. Jadi langsung dilakukan pengamanan," kata Roni.

Keterangan diperoleh di lokasi unjuk rasa menyebutkan, massa yang diperkirakan berjumlah 200 orang itu datang dengan menumpangi angkot dan sepeda motor. Sesampainya di kantor Gubsu mereka langsung berorasi. Dalam orasinya, massa menolak eksekusi manajemen register 40.

Dalam pernyataannya, massa memohon agar pemerintah meninjau kembali terhadap penetapan tapal batas register 40 dan menolak eksekusi lahan karena masih adanya tumpang tindih dalam perkara eksekusi tersebut. Massa juga meminta tanggung jawab Gubsu Gatot Pujo Nugroho, DPRD Sumut, Kapoldasu, dan Kejatisu selaku pemerintahan yang berwenang agar tidak melaksanakan eksekusi manajemen register 40.

Kasatpol PP Provsu Zulkifli Taufik sangat menyayangkan aksi anarkis yang dilakukan massa tersebut. "Ini bukan aksi damai lagi, tapi sudah anarkis. Mereka sudah membakar gerbang dan melempar batu. Dan tidak mendengarkan imbauan dari petugas," kata Zulkifli.

Sebelumnya sekelompok massa aksi unjuk rasa lain juga menghampiri kantor Gubsu. Massa yang mengatasnamakan Himpunan Pensiunan Perkebunan Maju Bersama (HIPPMA) menuntut secepatnya penyelesaian pendistribusian tanah untuk karyawan pensiunan perkebunan Maju Bersama PTPN II ex PTPN IX.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat