May Day 2015, Momentum Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Buruh


May Day 2015, Momentum Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Buruh

Jakarta, (Mimbar) - May Day saat ini bukan sekedar peringatan bagi kebebasan buruh baik di luar atau dalam negeri semata. Peringatan May Day, kini menjadi dasar perhitungan tersendiri atas eksistensi kaum buruh oleh pemerintah dalam semua sektor kenegaraan. Hal ini dikatakan oleh Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ansory Siregar, di Jakarta, Kamis (30/4), sebagai ungkapan apresiasi terhadap persiapan Hari Buruh yang jatuh pada Jumat, 1 Mei 2015 besok.

Ansory menambahkan, hal ini sesuai dengan visi dan misi bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tertuang dalam Nawacita point ke 5, 6 dan 7. "Semua visi misi Presiden hendaknya segera diwujudkan dalam tahun pertama pemerintahan kabinet kerja ini, sehingga harapan rakyat khususnya buruh/pekerja bisa terealisasi dengan baik," kata Ansory.

Menurut Ansory, ada beberapa hal yang menjadi isu sentral buruh pada peringatan Mayday 2015 besok. Pertama tolak politik upah murah dengan kenaikan upah minimum provinsi/kota (UMP/K) sebesar 32% dan menolak kenaikan upah 5 tahun sekali dan mendesak pemerintah untuk merubah standar kebutuhan hidup layak (KHL) menjadi 84 item dari 60 Item KHL. Kedua, mendesak pemerintah untuk segera menghapus sistem kerja Outsourcing khususnya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketiga, menolak kenaikan harga BBM, Elpiji, tarif dasar listrik (TDL) sesuai harga pasar dan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Keempat, End Coorporate Greed (Akhiri Keserakahan Korporasi).

"Dasar tuntutan ini jelas, yakni selama ini perusahaan-perusahaan besar atau korporasi besar tidak mau sharing profit secara fair dalam bentuk upah layak, jaminan sosial dan pajak untuk wujudkan kesejahteraan buruh serta menanggulangi kemiskinan rakyat Indonesia, maka selamanya buruh dan rakyat tidak akan hidup sejahtera akibat rakusnya para pengusaha tersebut," ujar Ansory.

Sementara kelima, lanjut Ansory, mendesak pemerintah untuk mencabut aturan tentang Objek Vital dan Stop tindakan Union Busting (bumi hangus serikat pekerja) dan kekerasan  terhadap aktivis buruh.

"Itu point-point yang strategis pada aksi besok," jelas ansory.

Ansory berpesan kepada seluruh buruh yang akan turun ke jalan, agar menjaga ketertiban selama aksi May Day. "Fokus pada isu yang akan diperjuangkan serta menjaga kebersihan. Semoga May Day tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya khususnya terealisasi dengan baik," pungkas Ansory.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat