Xanana Gusmão Apresiasi Peran dan Keberadaan Orang Batak di Timor Leste
Xanana Gusmão dalam pakaian kebesaran Batak lengkap dengan tongkat Tunggal Panaluan, berfoto bersama dengan masyarakat Batak dalam acara di Gedung Delta Nova, Dili, pekan lalu. |
Xanana Gusmão Apresiasi Peran dan Keberadaan Orang Batak di Timor Leste
Dili (Mimbar) - Presiden pertama sekaligus Bapak Pendiri Timor Leste, Xanana Gusmão menyampaikan penghargaan terhadap keberadaan dan peranan para perantau etnis Batak di negara yang pernah menjadi bagian dari Republik Indonesia itu. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan mayarakat Batak di Gedung Delta Nova, Dili, pekan lalu.
“Orang-orang Batak sudah menjadi bagian dari Timor Leste, berperan dalam membangun negara ini, hidup bersama dalam perdamaian dan persaudaraan,” ujar Xanana yang dihormati sebagai Bapak Bangsa oleh orang Timor Leste tersebut.
Xanana juga menyinggung soal Seroja, yang memiliki makna historis dalam hubungan Indonesia-Timor Leste. “Namun saat ini, Seroja kita jadikan sebagai simbol perdamaian. The flower of peace,” katanya disambut tepuk tangan seluruh hadirin, dalam acara bertajuk Aprezentasaun Kultura Batak Iha Timor Leste atau Malam Apresiasi Budaya Batak di Timor Leste itu.
Acara itu sendiri dihadiri oleh sekitar lima ratus orang Batak yang sudah menetap di Timor Leste, tokoh masyarakat Batak yang datang dari Jakarta dan Medan, termasuk Dr RE Nainggolan, MM, Marusas Panjaian, Anggiat Simanjuntak, Laurensius Manurung, dan Charles Simanjuntak. Acara yang dimeriahkan oleh artis-artis Batak ternama seperti Amigos, Rita Butarbutar, Trio Ambisi, dan Vanda Hutagalung, juga dihadiri Ketua Batak Diak Lo’os Timor Leste, Robert Pangaribuan, dan Ketua Panitia Dosiando Harahap bersama staf panitia, Rudolfo.
Sementara itu, selain Xanana, juga hadir dalam kesempatan tersebut Secretaria de Estado da Arte e Cultura atau Menteri Bidang Seni dan Budaya, Maria Isabel de Jesus Ximenes, tokoh masyarakat Timor Leste Clementino Dos Reis Amaral yang pernah menjadi anggota DPR/MPR RI mewakili Timor Timur, dan David “Mandati” Diaz Ximenes.
Sementara itu, saat didaulat menyampaikan sambutan mewakili orang Batak dalam acara tersebut, RE Nainggolan menyebut banyak kesamaan karakter antara orang Batak dan orang Timor. “Kita sama-sama orang yang hangat dan spontan, pencinta seni, dan pekerja keras. Karena itu, saya yakin, tidak sulit bagi orang Batak yang ada di sini untuk segera berbaur dan menyatu dengan orang Timor selaku tuan rumah,” katanya.
Dalam kesempatan itu, atas nama orang Batak, RE juga menyampaikan terima kasih atas penerimaan orang Timor Leste kepada para perantau Batak. “Saya kira, kita sekarang harus menatap ke depan, bagaimana membangun hubungan dan kerja sama yang lebih baik, dalam suasana saling menghormati, dan saling mendukung,” ujarnya.
Xanana juga memenuhi permintaan masyarakat Batak, untuk diangkat menjadi sesepuh mereka dan menerima seperangkat pakaian kebesaran adat lengkap dengan tongkat Tunggal Panaluan. "Orang Batak di sini tentu akan merasa lebih tenang dan bersukacita, karena telah mempunyai sesepuh, yang tak lain adalah Bapak Xanana Gusmao," ujar RE saat akan memberi ulos.
Selain penampilan dari artis, acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan Gondang dan Tortor yang mendapat sambutan antusias dari seluruh hadirin. Dalam acara penuh suasana keakraban itu, RE Nainggolan dan Xanana Gusmão juga duet menyanyikan lagu “Seandainya Kupunya Sayap,” ciptaan Rinto Harahap.
Comments
Post a Comment