Gubernur Sambangi Rudolf Pardede dan Pieter Sibarani
Gubernur Sambangi Rudolf Pardede dan Pieter Sibarani
# Di Kediaman Muhammad TWH, Gubsu Janji Wujudkan Museum Pers
Medan, (Mimbar) - Mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf M Pardede tidak kuasa menahan tangis saat Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi berkunjung di kediamannya di Jalan Selamat Riyadi, Medan, Kamis (18/8). Rupanya mantan Gubernur Sumut ke-15 ini terkenang akan abang kandung Gubsu H T Rizal Nurdin.
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian kegiatan menyambut HUT ke-71 Republik Indonesia. Rudolf yang duduk di kursi roda terlihat meneteskan air mata saat berbincang dengan Erry. Berkali-kali dia menepuk-nepuk dan mengelus punggung Erry yang duduk di sampingnya. Dalam memimpin Sumatera Utara, Rudolf berpesan kepada Erry untuk mengikuti gaya kepemimpinan abangnya H T Rizal Nurdin.
“Gimana pun juga kau itu adek gubernurku (Alm H T Rizal Nurdin:red). Aku doakan kau jadi gubernur yang bagus seperti abang mu,” kata Rudolf.
Berulang Erry meminta nasihat kepada Rudolf untuk memimpin Sumut. Namun Rudolf tetap tidak banyak berkata kecuali, “Ikuti saja apa yang dibuat abang kita (Pak Rizal – red) itu. Sudah bagus semuanya itu. Jujur saya akui, saya pun banyak mengetahui pemerintahan ini dari Pak Rizal,” akunya.
Rudolf mengsiyaratkan salah satu komitmen Rizal Nurdin yang harus diteruskan oleh T Erry Nuradi agar berhasil memimpin Sumut adalah sikap toleransi yang tidak membeda-bedakan suku, agama atau ras dalam memimpin. “Bagi Pak Rizal meski pun dia orang Melayu, namun dalam setiap kesempatan beliau selalu mengutarakan bahwa beliau adalah pemimpin bagi semua suku dan agama di Sumatera Utara,” ujar Rudolf. Sikap toleransi itu menurut dia merupakan kekuatan utama Rizal Nurdin dalam memimpin Sumut di masa transisi dari orde baru ke reformasi.
Rudolf yakin Erry mampu memimpin Sumut. Dia mengaku terus mengikuti kiprah Erry Nuradi sejak lagi masih menjabat Bupati Serdang Bedagai dan melihat gaya kepemimpinan Erry memiliki kemiripan dengan Rizal Nurdin. “Kuikutinya perkembanganmu. Jangan marah ku telpon kalau nanti ada yang tidak beres,” ujar Rudlof. Menanggapi itu, Erry langsung meminta Rudolf untuk tidak sungkan menasehatinya.
Rudolf Pardede pernah menjabat sebagai Wakil Gubsu saat saat H T Rizal Nurdin yang adalah abang kandung H T Erry Nuradi menjabat Gubernur S umatera Utara sejak 16 Juni 2003. Rudolf Pardede kemudian menggantikan Gubernur Sumatera Utara, HT Rizal Nurdin yang meninggal dunia karena kecelakaan pesawat pada tanggal 5 September 2005.
Usai mengunjungi Rudolf, rombongan kemudian mengunjungi kediaman Drs H Muhammad TWH di Jalan Darussalam Sei Alas No 6 Medan. Di kediaman tokoh pers perjuangan Sumut ini sudah hadir Ketua PWI Sumut H Hermansjah, SE dan ahli dewan pers H. Roni Simon.
Dalam pertemuannya dengan Gubsu, Muhammad TWH antusias bercerita tentang perjuangan pers dalam merebut dan mendukung kemerdekaan Republik Indonesia. Wartawan senior yang berusia 84 tahun ini masih ingat setiap detil perjuangan terutama saat presiden RI Bung Karno diasingkan Belanda di Berastagi.
Dia juga bercerita tentang peran pemancar gerilya, radio Rimba Raya yang berlokasi di Ronga-ronga (antara Bireun dan Takengon). Selain menjadi alat penghubung dengan perwakilan RI di luar negeri, juga menjadi media yang terus melawan propaganda Belanda dan membuktikan kepada dunia bahwa republik Indonesia masih ada. “Radio Rimba Raya mengudara setiap malam dalam enam bahasa,” cerita Muhammad TWH kepada Gubsu.
Gubsu sendiri tampak antusias terutama memperhatikan kumpulan foto, dokumen dan lukisan perjuangan pers koleksi Muhammad TWH. “Ternyata beliau banyak sekali membuat catatan, mengumpulkan tulisan tentang sejarah pers dan sejarah Sumut,” ujar Erry. Menanggapi adanya usulan agar kita buat museum pers, Gubsu menyatakan persetujuannya. “Saya setuju, nanti kita tempatkan di lokasi Gedung Museum Sumut, sehingga nanti ada khusus Museum Pers. Saya minta ini segera direalisasikan,” ujar Erry.
Gubsu beralasan, apabila koleksi berupa buku, foto dan dokumentasi kalau tidak ditempatkan secara baik bisa, koleksi itu terancam hilang. “Kita maksimalkan sehingga nanti ada catatan perjuangan pers dan catatan sejarah perjuangan bangsa khususnya di Sumut,” ujarnya.
Setelah melihat-lihat koleksi Muhammad TWH, rombongan kemudian berpamitan dan berangkat menuju kediaman Mantan Wakil Gubsu Drs Pieter Sibarani di Kompleks Tasbih Medan. Pieter SIbarani menjabat sebagai Wagub pada tahun 1994-1999 saat Gubernur dijabat H Rajainal Siregar dan H T Rizal Nurdin. Kini Pieter Sibarani berusia 78 tahun menderita penyakit Parkinson dan tidak mampu berjalan lagi. Gubsu menyampaikan agar Sibarani menjaga kesehatan dan tetap mendoakan Provinsi Sumatera Utara.
Comments
Post a Comment