Gubernur Harapkan Hubungan Dagang Sumut-AS Meningkat
Gubernur Harapkan Hubungan Dagang Sumut-AS Meningkat
Medan, (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara Ir H T Erry Nuradi, M.Si mengharapkan hubungan dagang Sumut dengan Amerika Serikat dapat semakin meningkat di masa mendatang. Tercatat perdagangan Sumut ke AS surplus dimana pada tahun 2015 ekspor Sumut mencapai US$ 369,79 juta dan impor US$ 128,49 juta.
Harapan itu diungkapkan Gubernur di ruang kerjanya saat menerima kunjungan perkenalan Juha P Salin sebagai Konsul Jenderal Amerika Serikat yang baru bertugas di Medan, Selasa (2/8). Juga didampingi Deputi Konsul Tamra H Greig dan staf Rachma Jaurinata. Sementara Gubsu didampingi Assisten Ekbang Binsar Situmorang, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Alwin Sitorus, Kepala Biro Otda Jimmy P Pasaribu dan Sekretaris Dinas Kominfo M Ayub.
Sementara untuk Januari sampai Mei tahun 2016 tercatat ekspor Sumut ke negeri Paman Sam senilai US$ 337,86 juta. Sedangka nilai impor dari AS ke Sumut periode yang sama senilai US$ 86,54 juta. Dijelaskannya sebagian besar produk ekspor adalah hasil perkebunan, industri pengolahan, produk hasil laut dan pertambangan. Sedangkan produk impor sebagian besar adalah produk barang modal dan bahan penolong industri.
Jika dilihat secara umum, volume ekspor Sumut ke Amerika berkisar 5% dari total ekspor Sumut. Dimana total nilai ekspor Sumut pada tahun 2014 tercatat US$ 9,36 milyar dan pada tahun 2015 tercatat menurun menjadi US$ 7,75 milyar.
Pada kesmepatan itu, Gubernur Sumut mengucapakan selamat bertugas kepada Konjen AS Juha P Salin. Dia berharap hubungan ekonomi dan kerjasama lainnya semakin erat dan ditingkatkan pada masa kepemimpinan Juha P Salin. Dalam kesempatan itu, Gubernur menjelaskan berbagai hal seputar potensi Sumatera Utara kepada Konjen.
Dia juga mengungkapkan harapannya agar Amerika Serikat bisa berinvestasi di Sumatera Utara mengingat daerah ini memiliki potensi yang cukup baik. “Di Sumatera Utara ada empat kawasan strategis nasionl, Sumut ke depannya diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di luar Jawa,” kata Gubernur.
Menanggapi hal tersebut, Konjen menanyakan langkah-langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam gerakan anti korupsi. “Gerakan anti korupsi ini penting karena dilihat oleh calon investor,” kata Juha.
Menjawab pertanyaan tersebut, Gubsu menjelaskan bahwa pihaknya memiliki program pemberantasan korupsi terintegerasi di jajaran Pemerintah Sumatera Utara bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Melalui program dimaksud, Pemprovsu didampingi KPK terus melakukan berbagai langkah perubahan untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik di Sumatera Utara.
Salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah dengan dikeluarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara tentang Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi PemerintahProvinsi Sumatera Utara tahun 2016 yang dikeluarkan Plt Gubsu H T Erry Nuradi pada tanggal 4 Mei 2016. SK Gubsu tentang Rencana aksi tersebeut mencakup 9 poin perubahan yang akan dijalankan beseta pihak yang terlibat dan bertanggungjawab dalam pelaksanaannya serta target waktu pelaksanaannya.
Ke sembilan poin itu adalah bidang perencanaan dan penganggaran keuangan, Pengadaan barang dan Jasa, Pelayanan terpadu satu pintu, manajemen SDM, penguatan peran inspektorat, optimalisasi pendapatan daerah, pembenahan asset daeeah, Perda RTRW Sumut dan partisipasi publik. “Kami akan menerapkan aplikasi e-government dalam beberapa pelayanan untuk mempermudah dan memberi pelayanan yang lebih baik,” kata Gubernur.
Dalam kesempatan itu dijelaskan Amerika Serikat sudah hadir di Sumatra dan memiliki kantor konsulat di kota Medan sejak kemerdekaan Indonesia dari tahun 1949. Konsulat Amerika Serikat di Medan bekerja dengan 55 juta orang Indonesia dari 10 provinsi di Sumatra termasuk Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Riau, Bangka Belitung, Jambi dan Kepulauan Riau.
Comments
Post a Comment