Tandatangani Prasasti Pusat Pembinaan Religi di Madina

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi didampingi Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution menandatangani prasasti pusat pembinaan religi Tapian Siri-siri Syariah dalam rangkaian pembuka Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren (Pospedasu) ke VI  di Tapian Siri-siri Syariah, kompleks perkantoran Panyaloting Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (30/5/2016) sore.

Tandatangani Prasasti Pusat Pembinaan Religi di Madina

Gubernur Sumut Harapkan Madina Jadi Kabupaten Percontohan Pembinaan Religi

Panyabungan, (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mendorong Mandailing Natal (Madina) menjadi kabupaten percontohan dalam pembinaan keagamaan (religi).

Harapan itu disampaikan Tengku Erry Nuradi saat menandatangani prasasti pusat pembinaan religi sekaligus menjadi lapangan upacara (Pemkab) Madina di Tapian Siri-siri Syariah. Acara tersebut dalam rangkaian pembuka Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren (Pospedasu) ke VI  di Tapian Siri-siri Syariah, kompleks perkantoran Panyaloting Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (30/5/2016) sore.

Hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Sumut Evi Diana Erry, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution dan Ketua TP PKK Madina, Wakil Bupati Madina, Ketua Panitia Pospedasu ke VI yang juga selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut Baharuddin Siagian, sejumlah SKDP Sumut, sejumlah Bupati, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumut Drs H.Tohar Bayoangin MAg, para pengurus KONI dan cabang olahraga se-Sumut, pimpinan partai politik, pimpinan pondok pesantren, ulama, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan dan undangan terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, era globalisasi saat ini seperti pisau bermata dua. Satu sisi bermanfaat bagi masyarakat, tetapi sisi lain juga berdampak buruk bagi generasi muda.

Era globalisasi membonceng kebebasan tanpa batas. Dunia kebebasan teknologi informasi misalnya, membuka peluang lebar bagi masyarakat untuk mengakses informasi menggunakan teknologo informasi tanpa batas.

“Semua informasi dapat diakses melalui internet yang saat ini sudah mudah kita dapatkan. Baik itu melalui smartphone atau teknologi informasi lainnya. Bagi generasi muda yang tidak bijak memanfaatkannya, tentu akan berdampak buruk. Bisa merusak moral anak bangsa,” sebut Erry.

Sebaliknya, bagi yang cerdas dan melek informasi, tentu akan sangat besar manfaatnya karena terintegrasi dengan dunia luas.

“Pelayanan masyarakat juga  saat ini mulai menerapkan teknologi informasi. Bisa bayar rekening listrik secara online menggunakan intenet atau layanan lainnya. Belanja juga bisa, transaksi keuangan juga sudah akrab dilakukan lewat teknologi,” jelas Erry.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus memiliki strategi dalam menghempang dampak buruk era globalisasi informasi. Salah satunya dengan menyiapkan sarana tempat pembinaan bernuansa religi seperti Tapian Sira-sira.

“Saya mendapat khabar, selain untuk lapangan upacara Pemkab Madina, Tapian Sira-sira Syariah ini juga akan menjadi pusat pembinaan bagi anak-anak untuk belajar sholat, belajar menghafal Alquran. Ini sangat positif dan bermanfaat,” ujar Erry.

Sementara Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution mengatakan, Pemkab Madina tidak memiliki lapangan upacara dalam 17 tahun terakhir. Tapian Siri-siri adalah lapangan upacara pertama yang dimiliki Pemkab Madina.

Lahan Tapian Siri-siri, sebut Dahlan, merupakan lokasi yang kerap dijadikan tempat maksiat, lokasi menggunakan narkoba bahkan lokasi “ngelem” bagi remaja nakal.

“Selama ini, maaf cakap, ini tempat narkoba, Tempar ngelem anak-anak. Sekarang jadi tempat pembinaan anak-anak bidang agama,” sebut Dahlan.

Sungai hingga ke Mesjid Agung perbaiki sisi sungai Terpelihara. Tapian Siri-siri yang berada di pinggir Sungai Aek Batang Gadis direncanakan akan menjadi lokasi menempa anak-anak bagaimana cara mengambil air wudlu yang baik dan benas, melaksanakan shalat yang baik dan benar dan belajar bacaan shalat yang baik dan benar.

“Kita juga akan membuat tempat hafiz Quran di lokasi ini. Kami juga berharap, Pemerintah Sumatera Utara membantu agar bibir sungai dari Tapian Sisi-siri hingga ke Mesjid Agung di tembok agar aliran sungai tetap terjaga,” harap Dahlan.

Komitmen menjadikan Kabupaten Madina sebagai Serambi Mekah Sumatera Utara, sebut Dahlan, terus digalakkan. Salah satunya dengan menjalin kerjasama membuat Majelis Mengaji di Pemkab Madina dan membangun tempat hafiz Quran di tiap kecamatan di Kabupaten Madina.

“Ini salah satu upaya menjadikan Madina menjadi kawasan religi,” ujar Dahlan.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat