Berbuka Puasa di Masjid Agung Medan Penuh Suasana Religius

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Ramadhan 1437 Hijriah BKM Masjid Agung Medan Drs H Hendra DS didampingi Penanggung Jawab H Azwir Ibn Aziz berbaur dengan jamaah pada Berbuka Puasa Bersama di Masjid Agung Medan.

Berbuka Puasa di Masjid Agung Medan Penuh Suasana Religius

Medan, (Mimbar) - Suasana religius benar-benar terasa saat ratusan masyarakat dari berbagai komponen dan profesi berbuka Puasa bersama di Masjid Agung Medan pada hari pertama dan kedua Ramadhan, Senin dan Selasa (6 dan 7/6).

Pelataran teras kanan Masjid yang telah dinaungi tenda berukuran lebar dipenuhi jamaah yang duduk lesehan, berbaris, bersila berhadap-hadapan. Di hadapan masing-masing jemaah sudah terhidang penganan berbuka atau takzil.

Tahun ini Masjid Agung Medan menyiapkan 400 sampai 600 paket berbuka Puasa untuk jamaah dan masyarakat. Takzil dan santapan berbuka itu tersedia setiap hari pada bulan Ramadhan 1437 Hijriah. 

“Penyediaan paket berbuka ini salah satu program keumatan pada bulan Ramadhan yang telah diprogramkan jauh-jauh hari oleh BKM Masjid Agung Medan,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Ramadhan 1437 Hijriah BKM Masjid Agung Medan Drs H Hendra DS didampingi Bendahara H Darwin dan Penanggung Jawab H Azwir Ibn Aziz menjawab wartawan.

Dijelaskan paket berbuka Puasa atau takzil yang disediakan panitia bersumber dari sumbangan dari pengurus BKM Masjid Agung sehingga tidak mengganggu kas Masjid maupun tabung infaq. 

Panitia menghitung panganan berbuka yang disediakan senilai Rp 8 juta sampai Rp10 juta perhari. “Itu murni swadaya dari pengurus BKM Masjid Agung bukan dari kas Masjid.” 

Begitupun, kata H Hendra DS, Panitia Ramadhan BKM Masjid Agung sepakat tetap menerima sumbangan dari masyarakat atau donator yang ingin memberikan santapan untuk berbuka dan Tadarus.

Berbuka Puasa bersama di Masjid Agung Medan ini kelihatanya juga dimanfaatkan oleh masyarakat dan jamaah untuk wadah komunikasi sehingga Masjid Agung Medan sore itu juga dipenuhi suasana silaturrahim yang cukup hangat. Jamaah saling menyapa, bertukar kata dan saling berbagi rasa.

Apalagi, momentum ini diisi dengan tausyiah atau ceramah Agama yang pada hari pertama diisi oleh Al Ustadz DR Mustafa Kamal Rokan kemudian setiap hari secara bergantian oleh Al Ustadz lainnya.

Menurut Hendra DS pihaknya memang mengagendakan sebelum berbuka bersama masyarakat mendapat siraman rohani atau kuliah lima belas menit (Kulibas) diisi oleh para dai di Kota Medan. 

Al Ustadz DR Mustafa Kamal Rokan pada Tausyiah berbuka Puasa di Masjid Agung secara garis besar memaparkan nilai Puasa di sisi Allah SWT adalah sangat bergantung pada kualitasnya yang bermula dari niat.

Semakin berkualitas Puasa itu, semakin tinggi nilainya di sisi Allah SWT. Sementara Puasa yang kualitasnya sekadar menahan lapar dan dahaga, ia tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT.

Niat adalah penentu awal kualitas nilai Puasa kita yaitu keikhlasan dan niat semata-mata karena Allah SWT. Ini tidak hanya berlaku untuk Puasa semata-mata bahkan seluruh amal akan ditentukan pertama kalinya oleh ukuran niat ini.

Jika ia melakukannya dengan niat ikhlas karena Allah SWT maka amalnya akan menuju Allah (berpeluang diterima oleh Allah), tetapi jika ia melakukannya karena selain Allah, maka amal itu tidak memiliki peluang sama sekali untuk menjadi bernilai di sisi Allah SWT.

Demikian juga dengan keampunan yang dijanjikan oleh Allah bagi orang yang berpuasa karena tidak semua orang akan mendapatkan keampunan ini secara percuma. Hanya mereka yang ikhlas dan niat semata-mata karena Allah SWT sahaja yang berhak mendapatkan janji ini dan membuktikannya di hadapan Allah SWT di akhirat kelak.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat