Gubsu Buka Sosialisasi Pasar Modal Sebagai Sumber Pendanaan Pengembangan Industri Daerah
Gubsu Buka Sosialisasi Pasar Modal
Sebagai Sumber Pendanaan Pengembangan Industri Daerah
Medan, (Mimbar) - Gubsu Ir H T Erry Nuradi MSi membuka
Sosialisasi Pasar Modal Sebagai Sumber Pendanaan Bagi
Pengembangan Industri di Daerah, Selasa (18/10) di Ballroom Hotel Grand
Aston Medan.
Gubsu Ir H T Erry Nuradi MSi mengatakan bahwa Sumatera Utara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di Indonesia dan kota Medan merupakan kota terbesar ke tiga sangat memungkinkan untuk emiten-emiten (perusahaan-perusahaan) yang ada di Provinsi Sumatera Utara itu masuk kedalam Pasar Modal (Bursa Efek). Karena lanjut Gubsu di Sumatera hanya enam emiten (perusahaan) yang baru masuk dalam bursa efek dari total 600 lebih perusahaan-perusahaan yang ada Indonesia. "Jadi persentasenya masih sangat kecil sekali. Oleh karenanya diharapkan dengan adanya sosialisasi ini kedepannya semakin banyak emiten-emiten yang tercatat di bursa efek di Jakarta," ujar Gubsu.
Hadir pada
kesempatan itu Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, Deputi
Komisioner Pengawas Pasar Modal Noor Rachman, Kepala Kantor Regional V OJK
Sumut Lukdir Gultom, Direktur Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan, Deputi Keuangan
Bursa Efek , perwakilan Kadin dan para pengusaha yang ada di Sumatera
Utara.
Menurut Gubsu
bahwa masih sedkitnya perusahaan-perusahaan (emiten-emiten) yang ada di Sumut
yang memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan usaha karena masih
kurangnya pemahaman dikalangan para pengusaha-pengusaha, khususnya yang ada di
Sumatera Utara. "Sosialisasi ini sangat penting karena para pengusaha
dapat memanfaatkan pasar modal untuk pendanaan dengan dana murah dan jangka
panjang," ujar Gubsu.
Pada kesempatan
itu Gubsu juga berharap dengan adanya pasar modal ini perusahaan-perusahaan
yang ada di Sumut dapat mendukung pemprovsu dalam membangun infrastruktur yang
sedang dilaksanakan di Sumatera Utara. "Selain untuk pengembangan
perusahaan-perusahaan yang ada di Sumut dengan pemahaman manfaat dari pasar
modal ini juga dapat mendukung pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur
yang lebih guna menunjang peningkatan perekonomian daerah terutama Sumatera
Utara," ujar Gubsu.
Kepala
Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatan kegiatan sosialisasi ini
dimaksudkan untuk lebih menyebarkan informasi terkait pasar modal kepada pelaku
usaha di daerah sehingga pemanfaatan pasar modal di daerah sebagai sumber
pendanaan dapat ditingkatkan, khususnya mendorong pengembangan usaha di
Provinsi Sumatera Utara.
Semain
banyak perusahaan di daerah yang melakukan initial public offering (IPO)
tentunya akan meningkatkan perekonomian darah dan mendorong munculnya
sentra-sentra ekonomi yang lebih menyebar, tidak hanya terkonsentrasi di daerah
tertentu.
Menurut
Nurhaida pendanaan melalui pasar modal memiliki nilai tambah tersendiri bagi
dunia usaha khususnya maupun masyarakat secara umum. Pasar modal mempertemukan
langsung kelebihan dana pada masyarakat dengan kebutuhan dana perusahaan.
"Sehingga diharapkan biaya modal (cost of fund) pendanaan dari pasar modal
akan lebih rendah.
Dikatakannya
provinsi Sumatera Utara saat ini baru terdapat 6 perusahaan yang telah
memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan, baik dari penerbitan saham
maupun obligasi yakni, PT Toba Pulp Lestari Tbk, PT Bank Sumut, PT Bank Mestika
Dharma Tbk, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pembangunan Graha Lestari
Indah Tbk dan PT Atmindo Tbk.
Selain
melakukan sosialisasi sejenis di berbagai daerah lanjutnya OJK juga secara
konsisten terus melakukan pendalaman pasar dan penguatan infrastruktur Pasar
modal dengan cara lebih menyederhanakan lagi proses IPO, pengembangan
infrastruktur bagi UMKM untuk go Public, dan peluncuran sistem registrasi IPO
secara elektronik serta meningkatkan jumlah investor lokal.
"Diahrapkan kesempatan memperoleh pendanaan dari Pasar Modal untuk
perusahaan yang ada di Sumut khususnya dapat dimanfaatkan secara optimal,
" ujar Nurhaida.
Comments
Post a Comment