Nurhajizah Jajaki Bangun PLTS untuk Kawasan Terpencil di Sumut



Nurhajizah Jajaki Bangun PLTS untuk Kawasan Terpencil di Sumut

Medan, (Mimbar) - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Hj Hurhajizah Marpaung menjajaki pembangunan pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) dengan solar panel di kawasan pelosok dan terpencil di Sumut. Karena masih adanya kawasan di Sumut yang belum menikmati listrik. 

Dalam rangka penjajakan pembangunan PLTS tersebut Gubsu menerima perwakilan perusahaan pembangkit listrik Nasional, PT. Electrik Vine Industries dan PT Cahaya Samudra Global di ruang kerjanya, Kamis (18/5). Wagubsu mengungkapkan keinginannya agar persoalan akses listrik bagi masyarakat terpenci dapat dicarikan solusinya. Tawaran dari perusahaan ramah lingkungan tersebut menurut Wagubsu bisa menjadi salah satu solusi nya.

"Tentunya di Sumut kalau kita lihat, masih banyak daerah terpencil atau pelosok yang belum menikmati listrik. Sementara yang lainnya, juga masih mengalami pemadaman hampir setiap harinya," ujar Wagub saya 

Hadir diantaranya perwakilan PT PLN Medan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Fibiola I Ohei dan Hengki Minim dari Electric Vine Industries serta Yohanes Budianto, Christian Tirta Kusuma, Emanuel Setiawan dari PT Cahaya Samudra Global.

Meskipun berdasarkan laporan dari pihak PT PLN bahwa cadangan listrik di Sumut dengan kedatangan Vessel Marinir Power Plant (VMPP) berkapasitas 240 MW nantinya dapat memenuhi kebutuhan pasokan di Sumut, namun Wagub merasa kehadiran para investor yang berniat membangun pembangkit listrik dengan energi alternatif harus tetap diapresiasi dan disambut baik.

"Kalau memang sudah cukup cadangan listrik kita, tidak perlu lagi ini (PLTS) dibangun. Tetapi kenyataannya, masih banyak yang belum menikmati listrik. Contohnya masyarakat yang tinggal dekat dengan PLTA Sigura-gura, sumber listrik tetapi warga sekitar masih ada yang kegelapan," jelasnya.

Sehingga dengan adanya rencana membangun PLTS, apalagi di kawasan terpencil di pelosok Sumut, Pemprov Sumut sangat mendukung hal itu dengan memfasilitasi kebutuhan seperti perizinan sebagai dasar hukum serta mengkoordinasikan antara investor dengan pihak PT PLN sebagai pemilik otoritas industri listrik.

"Namanya ini mau membangun, tentu kita mau. Ini kan untuk kemaslahatan masyarakat juga. Nanti bisa berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan dinas lainnya," kata Hurhajizah.

Sementara perwakilan PT Electric Vine Industries Fibiolla Ohei bersama Hengki Monim dalam paparannya menjelaskan bahwa perusahaan mereka telah membangun sejumlah PLTS yakni solar panel untuk 47 Kepala Keluarga (rumah) di Provinsi Papua, dengan teknologi solar panel dan smart-meter. Sehingga dengan meteran otomatis katanya, pengguna listrik pra bayar uang tinggal di pedalaman, cukup dengan mengisi pulsa tanpa harus pergi ke kota.

"Ini sudah kita bangun di Papu,a. Sebelumnya untuk studi kita lakukan di Afrika. Kalau sistemnya ini standar Nasional dan Eropa. Jadi di mana yang grid PLN belum masuk, kita bisa hadir dan bekerjasama,' sebutnya.

Selain itu pembagunan PLTS berkapasitas untuk penggunaan rumah tangga tersebut, katanya, tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pembangkit konvensional yang ada. Sebab satu solar panel (enam bagian) dipasang diatas tiang seperti tiang listrik sehingga bisa didirikan di depan rumah penduduk. Di ana satu tiang panel, diperuntukkan bagi empat rumah.

"Semua panel itu terhubung. Jadi kalau ada daya listrik yang kurang, tetap akan terpenuhi melalui panel yang lain. Selain itu, meteran juga berada di tiang listrik letaknya tinggi, jadi tidak bisa dicurangi atau dicuri," jelasnya.

Pihaknya juga menargetkan antara 25-500 KK bisa terpasok listrik di kawasan pedalaman. Dengan kapasitas pemakaian rumah tangga, maka kekhawatiran akan krisis listrik bisa terjawab. Apalagi pembangkit tersebut bisa beroperasi hingga 20 tahun.

"Intinya adalah setelah dipasang, harus ada maintenance-nya. Itu nanti kita siapkan dengan melatih warga setempat, sehingga tidak perlu mendatangkan dari kota. Apalagi dalam beberapa tahun, diperkirakan energi fosil semakin habis. Maka ini adalah solusi yang mendapat dukungan dari Presiden RI Joko Widodo," katanya. 

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung