KAHMI Dukung Pariwisata Sumut yang Ramah kepada Wisatawan Muslim
Forum Group Discussion (FGD) KAHMI Sumut digelar di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemprov Sumut di Jalan SM Raja Medan, Selasa (19/11). |
Medan
- Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumut mendukung kepariwisataan
Sumut yang ramah dan nyaman bagi semua golongan termasuk ramah kepada wisatawan
Muslim.
Hal
itu terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) KAHMI Sumut yang digelar di
Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemprov Sumut di Jalan SM
Raja Medan, Selasa (19/11).
Kepala
Balitbang Pemprov Sumut Ir Irman MSi dalam paparannya menyampaikan Pemprov
Sumut sedang berupaya melaksanakan berbagai upaya maksimal menjadikan
pariwisata sebagai ekonomi baru, yang ramah dan nyaman bagi semua golongan, di
mana aspek hospitality dan amenity adalah faktor penting di samping potensi
alam yang dimiliki Sumut.
"Di
samping kawasan Danau Toba, Pemprovsu juga menjadikan kawasan lainnya seperti
Bahorok, Tangkahan, Tanah Karo, Kepulauan Nias, Tapanuli Selatan dan Tapanuli
Tengah dengan wisata budayanya juga akan terus dikembangkan," ujarnya.
Dalam
FGD yang bertema "Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis
Pariwasata" tersebut, Irman memaparkan Pemprovsu menjadikan sektor
pariwisata sabagai salah satu prioritas unggulan ke depan.
Ketua
Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumut Ivan Iskandar Batubara selaku pemateri
juga menyambut baik komitmen kepariwisataan Sumut yang ramah dan nyaman bagi
semua golongan termasuk ramah kepada wisatawan Muslim.
Oleh
sebab itu FGD ini bernilai strategis di mana untuk meningkatkan jumlah
wisatawan dan sekaligus ikut dalam pengembangan pariwisata Sumut, KAHMI akan
terus berupaya mengubah mindset warga masyarakat agar bisa mengelola wisata
yang ramah terhadap wisatawan Muslim.
FGD
yang juga menghadirkan pemateri Rektor Universitas Panca Budi M Isa Indrawan
ini juga menyimpulkan dalam upaya mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat
yang berbasiskan pariwisata maka kolaborasi pelaku usaha atau dunia usaha,
pemerintah, pihak akademis, komunitas, ormas dan segenap elemen masyarakat
sangat diperlukan.
Lebih
lanjut Ivan Batubara mengatakan bahwa perkembangan wisata halal, saat ini
terjadi lonjakan wisatawan Muslim hampir ke seluruh dunia. Kesempatan ini harus
ditangkap sebagai peluang ekonomi bagi Indonesia khususnya di Provinsi Sumut
untuk dapat segera berbenah, demi menarik minat wisatawan Muslim tersebut.
Ivan
menyebutkan, pasar wisata halal itu sangat besar sekali, bahkan sampai pada
tahun 2026 ke depan, dana yang dikeluarkan oleh wisatawan Muslim itu bisa mencapai
300 miliar dollar dari kunjungan industri wisata halal tersebut. “Jadi
berpikirnya harus jernih dan serius jika mau mengembangkan pariwisata,”
tegasnya.
Katanya,
wisata halal itu bukan lah wisata religi sehingga jangan dikait-kaitkan seolah
wisata halal itu merusak budaya masyarakat. Menurutnya, yang dicari wisatawan
Muslim itu hanyalah soal tersedianya makanan halal dan ketersediaan fasilitas
untuk beribadah.
Ivan
mengatakan, negara yang diluar dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) seperti
Singapura, Thailand, Inggris, dan Jepang telah berhasil mengembangkan wisata
halal di negara mereka. Hal ini menjadi sangat menarik, sebab negara yang
mayoritas penduduknya non Muslim bisa menarik orang Muslim untuk berwisata ke
negara mereka.
Untuk
itu, di Danau Toba sendiri, menurut Ivan perlu ada upaya serius dan pengetahuan
khusus tentang apa itu konsep wisata halal, agar masyarakat paham dan wisatawan
Muslim nyaman berwisata disana.
Senada
dengan itu, Isa Indrawan menjelaskan bahwa perlu adanya pemberdayaan masyarakat
dalam hal peningkatan mutu pariwisata dan harus ada satu contoh Desa wisata
yang masyarakat paham betul bagaimana konsep menarik wisatawan.
Rektor
Universitas Panca Budi Medan, M.Isa mengatakan potensi pariwisata Sumut cukup
besar untuk itu perlu adanya pengelolaan pariwisata yang baik lagi, hanya saja
kurang adanya pemahaman, kesadaran dan kemauan untuk melayani dan berubah dalam
mengembangkan pariwisata.
“Jika
Sumut serius mau melihat potensi tren wisata halal dan peluang wisatawan
Muslim, maka sumber perekonomian masyarakat akan meningkat dan kemajuan
pariwisata meningkat,” katanya.
Sementara
itu, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumut Ir.
Irman MSi, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu)
sedang mengupayakan dan mengoptimalkan secara maksimal agar sektor Pariwisata
dapat mendorong bangkitnya perekonomian baru, yang ramah dan nyaman bagi semua
golongan. Kita akan dorong masyarakat untuk bisa turut andil menciptakan Iklim
Ramah bagi wisatawan Muslim itu.
Dalam
menjalankan sektor Pariwisata itu harus juga menjaga aspek keramah-tamahan,
kesopanan, keakraban dan juga rasa saling menghormati (hospitality) dan aspek
fasilitas pendukung (amenity), kedua aspek ini merupakan faktor penting selain
potensi alam yg cukup baik dan asri telah dimiliki Sumut. (mr)
Comments
Post a Comment