Gubsu Angkat Virus Babi ke Forum Pimpinan Daerah
MEDAN
– Permasalahan virus hog cholera babi yang masih krodit di Sumut termasuk
bangkai babi yang dibuang ke sungai akhirnya diangkat Gubsu ke dalam pembahasan
di tingkat forum pimpinan daerah propinsi ini.
Dalam
hal ini, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengharapkan seluruh
unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat terus bersinergi
menyelesaikannya.
Selain
masalah virus babi, rapat Senin (18/11) di Kantor Gubsu itu juga membahas penyelesaian
berbagai persoalan lainnya yang terjadi di daerah ini antara lain persoalan
mercuri di Madina, keamanan dan kemudahan investasi untuk pariwisata, stunting
hingga tentang pelayanan ibu hamil ke daerah.
“Ada
berbagai macam masalah saat ini, saya berharap ini dapat kita selesaikan
bersama,” ujar Edy Rahmayadi, yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sumut
R Sabrina.
Terkait
persoalan wabah virus hog cholera babi, menurut Gubernur, perlu tindakan segera
dan keterlibatan semua pihak, agar penyebaran wabah ini tidak semakin
meluas.
Perlu
dilakukan penyuluhan kepada para peternak, vaksinasi ternak, pengawasan lalu
lintas ternak hingga penindakan terhadap peternak yang membuang bangkai babi
sembarang ke sungai dan bebagai tempat lainnya.
Tindakan
tegas terhadap para peternak yang membuang bangkai babi ke sungai, menurutnya,
perlu dilakukan untuk memberikan efek jera. Apalagi, hal tersebut telah
menimbulkan kerugian dan keresahan di tengah masyarakat.
Untuk
itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan perlu berkoordinasi dengan
Kementerian terkait dan aparat penegak hukum.
Selain
itu, Gubernur juga menyinggung tentang kandungan mercuri di aliran sungai di
Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang duga disebabkan oleh tambang emas
illegal sepanjang aliran sungai di daerah tersebut. Mercuri merupakan zat kimia
berbahaya yang membahayakan kesehatan masyarakat.
Menurut
Edy Rahmayadi, hal tersebut termasuk salah satu yang harus ditangani serius
oleh unsur Forkopimda di daerah. Karena, selain dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan, juga dapat merusak generasi muda penerus bangsa.
Pada
kesempatan itu, Edy kembali menekankan, bahwa saat ini Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumut sedang fokus membangun pariwisata daerah. Antara lain dengan
menggandeng sejumlah investor lokal dan mendatangkan investor dari luar negeri.
Terutama dalam membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung.
Namun,
kata Gubernur, para investor tidak akan menanamkan investasinya ke daerah ini
jika tidak ada jaminan kemanan, serta perizinan yang berbelit-belit. Karena
itu, Gubernur berharap dukungan semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan iklim
usaha yang kondusif, sehingga membuat nyaman para investor untuk berinvestasi
di daerah ini.
Sementara
itu, Kolonel Inf Edi Hartono yang hadir mewakili Pangdam I/BB, menyambut baik
apa yang disampaikan Gubernur. Untuk itu, pihaknya akan segera berkoordinasi
dengan jajaran di daerah, agar segera melakuan berbagai tindakan yang dianggap
perlu. Serta berkoordinasi dengan unsur Forkopimda di daerah, untuk
melaksanakan sesuai harapan Gubernur Edy Rahmayadi. (mr)
Comments
Post a Comment