Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di UMSU : Mahasiswa Jangan Tertinggal di Era Revolusi Industri 4.0
Panglima
TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat
bersilaturahmi dan memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara bersama Kapolri Prof Dr Jenderal Tito Karnavian di kampus Jalan Muktar
Basri Medan, Rabu (13/3). Foto (Mimbar/Ist)
Medan (Mimbar) -
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
mengatakan, saat ini negara sedang memasuki era revolusi industri 4.0 yakni
sebuah era kemajuan teknologi dengan kecepatan yang mengagumkan, bahkan
kemajuan teknologi destrupsi ini yang di satu sisi membawa manfaat dan di sisi
lain menimbulkan paradoks.
Hal itu diungkap Hadi Tjahjanto saat bersilaturahmi dan
memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara bersama
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di kampus Jalan Muktar Basri Medan, Rabu
(13/3).
“Saat ini perilaku sudah berubah dahulu kita menginginkan
sesuatu dengan susah, tetapi saat ini semua mudah. Sekarang ini Indonesia
pengguna internet yang sangat besar, Facebook kita no 4, twitter no 3 di dunia
setelah Amerika dan India. Artinya, hubungan manusia dengan manusia lainnya
sudah terbuka dan saling mengetahui apa yang terjadi antara individu satu
dengan lainnya. Bahkan berita apapun yang belum tentu kebenarannya bisa kita
terima tanpa tahu kebenarannya,” ujar Panglima TNI.
Selain itu juga dewasa ini tidak lagi menggunakan server tapi
menggunakan jaringan yang sangat tinggi, sehingga pemuda dan mahasiswa
yang unggul harus menangkap kecanggihan teknologi kalau tidak akan ketinggalan.
"Siapa yang harus menangkap itu semua yaitu pemuda yang
unggul sesuai dengan apa yang sudah diemban oleh UMSU yang unggul dan
terpercaya, itulah kunci. Apabila kita tidak menjadi manusia yang unggul akan
ditinggalkan negara maju. Kita akan menjadi buih di lautan yang tidak berarti.
Sebab itu, mari kita tangkap era revolusi industri 4.0," katanya.
Karenanya, tujuannya untuk bersilaturahmi dan bertukar pikiran
dengan tokoh pemuda Muhammadiyah dan mahasiswa UMSU sebagai aset yang sangat
potensial bagi negara ini. Pemuda dan mahasiswa adalah harapan masa depan dan
ditangan mereka lah jaminan eksistensi bangsa ini.
Tanpa adanya mahasiswa yang unggul maka Indonesia tentunya
menghadapai hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya, peran pemuda dan mahasiswa
dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa di era revolusi industri 4.0 begitu
sangat penting.
Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Dr
Agussani MAP mengaku kehadiran Panglima TNI dan Kapolri ini merupakan momen
bersejarah bagi universitas. Kehadiran keduanya diharapkan menumbuhkan semangat
kebangsaan dan nasionalisme di generasi muda sekaligus mendapat apresiasi dari
sivitas akademika UMSU.
Agussani mengaku UMSU dengan TNI dan Polri sangat bersinergi,
karena ada 5 Dandim dan Danyon yang kuliah di UMSU. “Ini bentuk wujud tridharma
perguruan tinggi kerjasama dan kemitraan dengan TNI/Polri. Kerjasama bina desa
di Sicanang dengan TNI dan Polri melakukan berbagai pendampingan hukum serta
UMSU juga menjadi saksi ahli,” tambahnya.
Tema kuliah umum ini sangat relevan dengan kondisi saat ini yang
telah menghadapi berbagai dinamika kebangsaan khususnya dalam menyongsong pesta
demokrasi pemilu serentak tahun 2019. Hadir pada kuliah umum Wagubsu Musa
Rajeckshah, Pangdam I BB Mayjen M Sadilah, Kapoldasu Irjen Pol Agus Andrianto,
Lantamal I, Pangkosekhanudnas, unsur Forkopimda dan sivitas akademika UMSU.
(NSR)
Comments
Post a Comment