Hilirisasi Produk Sumut Berpeluang Besar Ditingkatkan
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprov Sumut), R. Sabrina menjadi narasumber
pada acara diskusi media yang bertema Hilirisasi Produk Daerah dan Perdagangan
Antar Daerah yang diselenggarakan oleh Forum Merdeka Barat 9 di Aula Raja Inal
Siregar, Lantai 2 Kantor Gubsu, Jalan P. Diponegoro No. 30, Medan (20/3/2019).
Turut menjadi narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Deputi Bidang Koordinasi
Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
Iskandar Simorangkir dan Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah, Rully Indrawan. (Foto : Biro Humas dan Keprotokolan
Setdaprovsu / Imam Syahputra)
MEDAN– Perdagangan antar daerah
dari 34 provinsi di Indonesia, selain kompleks juga memiliki peran sangat besar
pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebagai negara kepulauan, strategi perdagangan
yang perlu diterapkan adalah memperkuat pasar domestik dengan model ekonomi
negara kepulauan.
Sejalan dengan meningkatnya
perdagangan antar daerah, program hilirisasi produk unggulan daerah pun menjadi
penting dilaksanakan. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah
bagi produk unggulan hingga ratusan persen.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera
Utara (Sekdaprov Sumut), Dr. Ir. Hj. R. Sabrina, M.Si mengatakan hilirisasi produk daerah di Sumatera
Utara telah berkembang dengan baik. Serta masih memiliki peluang besar untuk
ditingkatkan. Hal tersebut disebabkan Sumut
memiliki ketersediaan bahan baku untuk dilakukan penghiliran atau diproses menjadi bahan jadi.
“Sumatera Utara memiliki
bahan atau sumber daya yang cukup besar potensinya, misalnya saja CPO Sumatera
Utara yang memiliki banyak turunan produknya hingga 80 jenis tapi belum
dikembangkan di sini,” kata Sekdaprov Sumut saat menjadi narasumber pada acara diskusi media “Hilirisasi Produk Daerah dan Perdagangan Antar Daerah di Sumatera Utara” yang digelar oleh Forum Merdeka Barat 9, di Aula Raja Inal Siregar,
Kantor Gubsu Lt
2, Medan, Rabu (20/3).
Menurut Sekdaprov Sumut, hilirisasi
membuat pergerakan ekonomi Sumut cukup baik. Produk hilir mendatangkan nilai
tambah bagi perekonomian Sumut. Saat ini, sektor terbesar penggerak
perekonomian di Sumut yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan. “Pertumbuhan ekonomi Sumut
selalu di atas rata-rata nasional, dampak daripada bergeraknya industri
pengolahan yang ada di Sumatera Utara,” ujarnya.
Selain itu Sekdaprov Sumut juga
menyebut neraca perdagangan Sumatera Utara saat ini juga surplus. “Kita masih
lebih banyak ekspor ketimbang impor,” katanya.
Saat ini Sumatera Utara telah
melakukan perdagangan antar daerah dengan mekanisme pasar yang berlaku.
Sekdaprov Sumut mengatakan
Sumatera Utara telah mengadakan perdagangan dengan Aceh, Sumatera Barat, dan
Riau. Sementara untuk perdagangan antar daerah yang dilakukan dengan
kerjasama, saat ini Pemprov Sumut sedang
menyusun MoU mengenai
kerjasama perdagangan dengan Kepulauan Riau. Komoditas yang disasar berupa
bahan pangan seperti sayuran dan lainnya.
Meski begitu, perlu dukungan faktor
lain seperti infrastruktur untuk menunjang hilirisasi dan perdagangan antar
daerah. Sekdaprov Sumut
memaparkan beberapa proyek infrastruktur yang sedang dalam proses pengerjaan
atau rencana di Sumut. Di antaranya bendungan Lau Simeme, proyek Lake Toba mice and tourism,
pelabuhan dan kawasan industri Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei, KIM Medan, LRT, jalan tol, pembangunan Kualanamu Aeroropolis, rel kereta api Rantau
Parapat-Dumai.
Selain itu Pemerintah Sumatera
Utara juga telah meminta kabupaten/kota agar membuat produk unggulannya
masing-masing. Dari 34 kabupaten/kota, saat ini sudah ada 17 kabupaten/kota
yang telah menetapkan keputusan Bupati/Walikota
tentang produk unggulan daerah.
Senada dengan Sekdaprov Sumut, Deputi Bidang
Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Dr. Iskandar Simorangkir, SE,
MA mengatakan infrastruktur menjadi faktor
terpenting agar hilirisasi dan perdagangan antar daerah berjalan dengan
maksimal. “Konektivitas bisa mendorong hilirisasi produk dan perdagangan antar
daerah. Untuk itu, perlu
dibangun konektivitas darat, pelabuhan dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kelembagaan
Kemenkop UKM, Prof.
Dr. Rully Indrawan, M.Si mengatakan
hilirisasi sangat erat dengan kelembagaan. “Jadi yang kita butuhkan bagaimana
penguatan kelembagaan ekonomi yang berbasis pada potensi daerah,” katanya.
Menurutnya, peranan koperasi sangat penting dalam mendukung proses hilirisasi
dan perdagangan antar daerah. Dan untuk memastikan keaktifan suatu koperasi,
masyarakat bisa langsung cek ke : http://nik.depkop.go.id/
sehingga bisa diketahui secara lebih detail tentang identitas koperasi, profil
koperasi, indikator kelembagaan, indikator usaha, dan keuangan koperasi.
Turut hadir pada kesempatan
tersebut Direktur Pengelolaan Media Ditjen IKP, Siti Meiningsih, Kepala Dinas
Kominfo Provsu, M
Fitriyus, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Ilyas Sitorus, serta insan
pers yang diundang. (*)
Comments
Post a Comment