Pemprov Sumut Gelar Pasar Murah Ramadan dan Layanan Penukaran Uang
MEDAN – Menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1440 H,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melaksanakan Pasar Murah
Ramadan dan Layanan Penukaran Uang Pecahan, Jumat (24/5) di halaman Kantor
Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Pemotongan pita oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Edy Rahmayadi bersama Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto
Widayat, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Ernita Bangun, dan Kepala
Perum Bulog Sumut Basirun, menandai dimulainya Pelayanan Penukaran Uang dan
Pasar Murah Ramadan.
Gubernur Edy Rahmayadi berharap, kegiatan ini dapat
membantu masyarakat menjelang Lebaran. “Ini sudah menjadi kondisi rill bangsa
kita saat menyambut hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahun
Baru. Dan ini menjadi bahan evaluasi kita untuk menjadikan masyarakat ke depan
lebih mandiri dan tidak kesulitan menghadapi perayaan hari besar keagamaan,”
kata Gubernur.
Untuk itu, Gubernur meminta semua elemen masyarakat
berperan untuk memberi masukan kepada Pemprov Sumut, tentang bagaimana cara
memperbaiki sistem dan menyelesaikan permasalahan masyarakat selama ini. Hal
ini dilakukan sebagai upaya kepedulian pemerintah kepada masyarakat.
Selain itu, Edy Rahmayadi mengharapkan agar tidak
ada lagi spekulan yang menimbun dan mempermainkan harga barang, sehingga
mengakibatkan inflasi, terjadi lonjakan harga dan akhirnya menyulitkan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok. Baik untuk kebutuhan sehari–hari,
maupun menjelang Lebaran.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga sempat mencoba
layanan penukaran uang pecahan. Kemudian membagi-bagikan THR kepada masyarakat
yang hadir.
Kepala Bl Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat
mengatakan, terkait kebutuhan Lebaran, BI memiliki komitmen yang kuat untuk
menyediakan semua kebutuhan untuk masyarakat Sumut. Untuk penukaran uang
pecahan kecil (UPK) dan uang pecahan besar (UPB), tahun ini mengalami
peningkatan dari 70 titik menjadi 131 titik saat ini, yang tersebar di
kantor-kantor cabang, pusat perbelanjaan, Lapangan Merdeka dan Lapangan
Benteng, juga diinstansi pemerintah, termasuk kantor Gubernur Sumut.
"Bulan Juni diperkirakan akan ada penarikan
Rp 6,8 triliun dan untuk itu BI sudah sediakan Rp8,7 triliun. Artinya kita
menyediakan lebih dari kebutuhan masyarakat lewat perbankan," ujar Wiwiek.
Untuk lokasi penukaran di Kantor Gubernur Sumut,
katanya, BI melibatkan sejumlah bank yang memiliki mobil kas keliling yakni,
BNI, BRI, Maybank, Mandiri dan CIMB. "Total uang baru yang dikeluarkan Rp
6,838 triliun. Terdiri dari UPK Rp 783,776 miliar dan UPB Rp 6,054 triliun.
Dibandingkan dengan tahun lalu, naik sekitar 15 sampai 20 %. Tahun lalu
hanya sekitar Rp 5,9 triliun," ucapnya.
Sementara untuk Pasar Murah, Pemprov Sumut
melibatkan sejumlah instansi dan OPD terkait, diantaranya Perum Bulog, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas
Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan dan
sejumlah perusahaan lainnya. Selain menjual kebutuhan pokok seperti minyak
makan, beras, gula, daging juga komoditi sayur mayur serta makanan ringan.
Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan
Pemprov Sumut dan masyarakat tampak antusias berbelanja kebutuhan pokok, yang
harganya relatif lebih murah dari harga pasar. Bahkan sejak pagi, terlihat
antrian panjang pembelian paket bahan pokok yang berisi beras, gula, minyak dan
tepung, yang disediakan oleh Bulog.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Bulog Divre I Sumut
Basirun, perwakilan perbankkan, dan sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut.
Comments
Post a Comment