Perlu Lebih Gencar ‘Webporn Watch’
Perlu Lebih Gencar ‘Webporn Watch’
Pemerintah hingga saat ini belum sepenunya mampu menangkal pornografi dalam situs-situs internet. Masih banyak situs yang bisa diakses. Namun lembaga untuk penangkal ini sudah disiapkan pemerintah. Hanya tinggal meningkatkan kinerjanya. Langkah ini cukup positip, mengingat situs porno (webporn) dewasa dapat dengan mudah diakses masyarakat, bahkan hingga ke kamar tidur anak-anak yang memiliki jaringan internet.
Di satu sisi kebutuhan terhadap internet memang bukan lagi tuntutan, tetapi sudah menjadi keharusan. Anak-anak jika tidak dibiasakan dengan internet, mereka akan ketinggalan informasi dan akan ‘gatek’ atau gagap teknologi.
Namun dalam penerapannya, orangtua sering kelabakan untuk memonitor sejauh mana komitmen anak-anak mereka dalam menggunakan internet tersebut secara positip, sehingga kerap ‘dag dig dug’ karena cemas, jangan-jangan mereka diam-diam sudah asyik mengakses situs porno di dalam kamar.
Memang untuk menyikapi hal ini perlu arif dan bijaksana. Mencari “tikus” bukan gudangnya yang dibakar. Oleh sebab itu, rencana pemerintah untuk meningkatkan fungsi ‘Indonesian Security’ terhadap situs-situs porno ini sedikit melegakan hati masyarakat. Hanya saja, teknologi apa yang akan dilakukan pemerintah untuk “menyensor” situs-situs porno tersebut, ini yang masih menjadi tanda tanya efektivitasnya.
Sembari pemerintah menemukan solusi ini, gagasan penguatan pengawasan masyarakat merupakan hal strategis untuk mencari upaya menangkal situs-situs porno dimaksud. Dalam hal ini, bukan hanya ‘webporn’, melainkan juga situs-situs yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Oleh sebab itu, perlu diupayakan tumbuhnya semacam ‘webporn watch’.
Dalam alam kebebasan informasi dan komunikasi dewasa ini, masyarakat akan memperoleh informasi seluas-luasnya dari berbagai sumber lintas negara melalui jaringan maya, sehingga peran serta masyarakat sangat diperlukan yang direfleksikan dalam bentuk pemantauan dan melaporkan analisis penyimpangan terhadap alur informasi tersebut.
Dari laporan masyarakat, seterusnya oleh ‘webporn watch’ disampaikan dalam bentuk usul dan saran kepada pemerintah guna menjaga dan meningkatkan kualitas informasi dunia maya tersebut.
Dengan ini tentunya diharapkan secara alami arus informasi bersirkulasi untuk mewujudkan informasi yang berkualitas dan dengan demikian lembaga-lembaga informasi formal maupun internet dapat menampilkan wujudnya sebagai media yang bersifat mendidik, menyuguhkan hiburan yang sehat dan menjadi sumber informasi yang akurat, terpercaya dan mendatangkan manfaat bagi khalayak .
Ini sudah mendesak, sebab akhir-akhir ini berbagai kritikan dari publik terhadap situs-situs porno maupun situs yang tidak sesuai dengan budaya bangsa sudah cukup menggema seperti sorotan terhadap siaran-siaran yang bersifat tidak rasional, tidak mendidik dan tidak mengajari masyarakat untuk bekerja keras.
Kita perhatikan maraknya situs-situs porno tersebut apabila berlangsung secara terus-menerus dan tidak disikapi akan membentuk suatu norma-norma baru yang bertentangan dengan norma-norma yang kita junjung tinggi sehingga kita akan kehilangan kepribadian kita sendiri.
Oleh sebab itu kita harus mengembangkan ‘webporn watch’ tersebut agar berfungsi dengan baik. Kedudukan lembaga ini bersifat informal yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, sehingga lembaga ini sangat demokratis.
Namun yang paling penting adalah peningkatan peran lembaga pemerintah yaitu lembaga informasi dan komunikasi. Kualitas informasi di tengah-tengah masyarakat banyak tergantung dengan peran lembaga informasi mengingat pemerintah harus secara cepat dan akurat menangkal gejala meluasnya situs porno ini. Segala potensi perlu dikerahkan untuk saling bersinerji menghadirkan formula yang paling efektif, khususnya teknologi yang dapat menangkal situs-situs yang tak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Comments
Post a Comment