Waspadai Inflasi, TPID Sumut Gelar Rakor Perencanaan Tanam dan Perbaikan Distribusi
Waspadai Inflasi, TPID Sumut Gelar Rakor Perencanaan Tanam dan Perbaikan Distribusi
# Gubsu Minta Kab/kota Tim Awasi Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi
Surabaya, (Mimbar) - Gubenur Sumatera Utara H T Erry Nuradi meminta Tim Pengendali Inflasi Kabupaten/kota se Sumut untuk tidak lengah dalam mengawasi distribusi komoditas utama penyumbang inflasi di Sumut. Langkah itu menurut Gubsu perlu dilakukan dalam menghadapi potensi tekanan inflasi Sumut bulan Agustus 2016.
Hal itu dikatakannya pada Rakor TPID kabupaten/kota se Sumatera Utara di Hotel Sheraton, Surabaya, Rabu (28/9) yang dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Difi A Johansyah, Sekda pemkab/ pemko, kepala perwakilan BI Pematang Siantar dan Sibolga, anggota TPID kab kota se Sumut .
Secara spesifik Rakor TPID Sumut membahas tema Perencanaan Tanam dan Perbaikan Distribusi untuk Mengatasi Ketimpangan Kebutuhan dan Produksi Komoditas Pangan Strategis. Dalam Rakor terebut sekaligus dilaksankan studi banding dengan TPID Jawa Timur dengan topik operasi pasar bantuan ongkos angkut.
Tema itu menurut Gubsu relevan dengan tantangan yang dihadapi perekonomian Sumatera Utara ke depan terutama dalam menghadapi potensi tekanan inflasi Sumut bulan Agustus 2016. Dimana Inflasi Sumut secara bulanan atau month to month (MTM) tercatat sebesar 0,74 persen dan nasional mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
Tingginya inflasi Sumut pada bulan Agustus 2016 ini akibat dari tingginya inflasi 3 kota pencatat inflasi yaitu Kota Medan dengan inflasi sebesar 0,82 persen, Kota Pematang Siantar sebesar 0,66% dan Kota Sibolga sebesar 0,61 persen. Sedangkan Kota Padang Sidempuan mengalami Deflasi sebesar 0,41 persen. Tingginya inflasi Sumut pada bulan Agustus ini mengakibatkan tingginya inflasi kumulatif Sumut Januari-Agustus yaitu sebesar 2,99 %, sementara inflasi Nasional tercatat 1,74%.
Mewaspadai tekanan inflasi tersebut, Gubsu meminta Tim Pengendali Inflasi kabupaten/kota melakukan langkah-langkah antisipasi diantaranya mengawasi distribusi komoditas utama seperti cabai merah. Tujuannya agar ketersediaan kebutuhan daerah dapat terpenuhi sekaligus menghimbau para distributor dan petani untuk mengutamakan kebutuhan Provinsi Sumatera Utara.
“Saya berharap tingkat inflasi bisa dikendalikan melalui pembahasan dalam rapat ini. Segera lakukan langkah-langkah kongkrit,” ujar Gubsu. Gubsu memotivasi, sebagai TPID terbaik yang sudah empat kali menyabet gelar nasional, TPID Sumut harus mampu mengatasi berbagai kendala yang ada.
“Masih ada sisa beberapa bulan, saya berharap TPID kabupaten/ kota bisa menjaga inflasi di daerah masing-masing, khususnya di delapan kota. Hari ini kita bisa berkoordinasi dengan baik, untuk menekan laju inflasi di bulan September sampai Desember tahun ini, “ kata Erry.
Gubsu juga mengingatkan tim pengendalian inflasi daerah untuk membuat data stok kebutuhan dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di daerah masing-masing. Melakukan analisa terhadap sumber atau potensi tekanan inflasi daerah. Serta melakukan kunjungan ke sentra prduksi pertanian, peternakan, gudang-gudang distributor dan pasar untuk menjamin ketersedaan barang dan jasa kebutuhan masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Sumut Difi A Johansyah mengatakan TPID Sumut adalah yang paling lengkap, karena seluruh kabupaten/kota sudah memeiliki TPID. “Sesuai dengan action plan TPID tahun depan, tantangan cukup menantang adalah mengatasi masalah volatil food yakni komoditi cabe dan bawang penyumbang inflasi. Kita di sini belajar dan saling membandingkan dengan provinsi lain,” katanya.
Comments
Post a Comment