Perenungan Hidup Nyaman dan Damai
Perenungan Hidup Nyaman dan
Damai
Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan masyarakat
untuk hidup rukun, damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga
menghargai, tenggang rasa, gotong royong sesuai dengan agama dan kepribadian
Pancasila. Karena, kerukunan merupakan salah satu pilar penting dalam
memelihara persatuan rakyat dan bangsa Indonesia.
Tanpa terwujudnya kerukunan diantara berbagai suku, agama, ras dan
antar golongan, maka bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh konflik dengan
segala akibatnya yang tidak diinginkan.
Dengan demikian kerukunan merupakan jalan hidup manusia yang memiliki bagian-bagian dan tujuan tertentu yang harus dijaga bersama-sama, tolong menolong, hormat menghormati, saling toleransi dan tidak saling bermusuhan serta menjaga satu sama lain.
Dalam hubungan ini peran para ulama, tokoh agama, tokoh
masyarakat, sangat penting sekali untuk menjaga kekondusifan yang telah terbina
selama ini, apakah itu melalui pengajaran agama peningkatan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tidak mudah disusupi oleh
berbagai pihak baik internal maupun eksternal.
Dalam hal ini salah satu cara yang kita gunakan adalah dengan
memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat untuk early detection atau early
warning, dalam rangka mengumpulkan data dan informasi, dan penguasaan teori,
agar memiliki keahlian dan keterampilan. Khususnya keterampilan Sumber Daya
Manusia.
Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu bangsa
melalui pembangunan SDM yang unggul merupakan tugas bersama dalam menciptakan
bangsa yang kuat dan negara yang makmur.
Sumber Daya Manusia yang unggul, tangguh dan
berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak positif tidak hanya
terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa namun juga dalam mendukung
pembangunan nasional.
Kita telah mengalami pasang surut dan dinamika
bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga telah menggeser
nilai-nilai bangsa yang selama ini terpatri kuat dan menjiwai kehidupan
masyarakat.
Nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam
Pancasila tidak lagi menjadi bagian yang harus dimengerti, dipahami dan
diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, melainkan telah menjurus kearah
kehidupan individualistic dan matrealistik yang mengakibatkan semakin jauh dari
nilai-nilai jati diri, kepribadian dan keimanan bangsa Indonesia.
Untuk itu diharapkan kepada
kita semua agar dapat proaktif memberikan informasi tentang kemungkinan
timbulnya berbagai paham radikal aliran sesat dan kekerasan diwilayahnya, dan
sebagai warga Negara yang baik, tentu kita memiliki tanggung jawab untuk
menyampaikan informasi yang akurat kepada aparat terkait, guna dilakukan
langkah-langkah yang cepat dalam menangkal berbagai ancaman sehingga terbina
hidup rukun diantara sesama umat beragama dan antar umat beragama dalam usaha
kita memperkokoh persaudaraan dan kekuatan bangsa serta meningkatkan amal untuk
bersama-sama membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi
terwujudnya cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.
Kemajemukan bangsa yang kita miliki dengan
berbagai perbedaan yang menyertainya, pada satu sisi hendaknya dapat kita lihat
sebagai rahmat yang harus kita syukuri. Namun disisi lain, kita harus mengelola
perbedaan itu dengan arif, agar tidak berkembang menjadi konflik yang hanya
akan merugikan kita semua oleh karena itu kita harus terus menjaga persatuan,
kerukunan dan toleransi ditengah keberagaman yang kita miliki itu. Dengan
menjunjung tinggi dan mengimplementasikan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.Karena sudah saatnya masyarakat disadarkan kembali menempatkan
nilai-nilai Pnacasila sebagai pedoman dan aturan dalam berbangsa dan bernegara.
Karena dengan Pancasila maka pencapaian demokrasi dapat tercapai.
Sehingga tidaklah perlu ada jarak dan pertentangan
diantara sesama kompenen bangsa, termasuk antara kaum mayoritas dan minoritas,
sehingga tumbuh kasih sayang dan rasa persaudaraan yang terus kita jalin.
Comments
Post a Comment