Plt Gubsu: Narkoba Akar Persoalan Masyarakat


Plt Gubsu: Narkoba Akar Persoalan Masyarakat

Medan, (Mimbar) - Plt Gubsu H T Erry Nuradi mengatakan Sumatera Utara sudah masuk darurat narkoba karena narkoba saat ini menjadi akar berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat dan bangsa. Karena itu dia mengajak segenap pihak untuk bersinergi memberantas penyalahugunaan narkoba.

Hal itu dikatakan Plt Gubsu saat membuka Seminar Nasional Perang Melawan Narkoba Sekaligus Pelantikan DPD Pemuda LIRA Sumut di Garuda Plaza Hotel, Selasa (19/1).  Hadir Kepala BNN RI Komjen Pol Budi Waseso, Kepala BNN Provsu Brigjen Pol Andi Loedianto, Anggota DPR RI Ruhut Sitompul, Presiden LIRA Olies Datau, Gubernur LIRA Rizaldi Mavi, Tokoh Masyarakat Sumut Syamsul Arifin, narasumber anggota DPR RI Hana Hasanah Fadel Muhammad dan Prof DR Sahat Siagian serta tokoh masyarakat Ester Junita Ginting.

Berdasarkan laporan akhir Survei Nasional Perkenbangan Penyalahgunaan Narkoba tahun 2014, diperkirakan sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang menggunakan narkoba dalam setahun terakhir pada kelompokl usia 10-59 tahun. JAdi, ada sekitar 1 dari 44-48 orang berusia antara 10-59 tahun masih atau pernah menggunakan narkoba pada tahun 2014. Angka tersebut terus meningkat dengan merujuk hasil penelitian yang dilakukan BNN dengan Puslitkes UI dan diperkirakan pengguna narkoba jumlah pengguna narkoba mencapai 5,8 juta pada tahun 2015.

“Tren penyalahginaan terus meningkat, narkoba harus jadi perhatian semua dan musuh bersama. Bukan hanya tanggungjawab kepolisan dan BNN saja,” kata Plt Gubsu. Semua pihak 

Plt Gubsu mengajak segenap pihak bersinergi untuk perangi musuh dan akar persoalan masyarakat yaitu narkoba. Karena menurutnya kejahatan dan kekerasan yang menjadi persoalan saat ini seperti pencurian, kejahatan anarkis, kecelakaan lalulintas, dan penyakit masyarakat lainnya akibat dari dampak penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu, Budi Waseso mengugkapkan negara kita telah menjadi sasran peredaran narkoba. “Kehancuran negara sudah diambang pintu. Pilar negara tni polri sudah mulai tersusupi. Ini bukan hanya tanggungjawab BNN dan  kepolisian,” tegasnya.

Budi Waseso mengatakan di Columbia kartel narkona sudah melawan dengan senjata. “Di kita belum, tapi kekuatan sudab ada. Kita tidak boleh menunggu itu besar,” ujarnya.

Di hadapan ratusan hadirin, Budi mengingatkan narkotika dan obat-obatan adalah kejahatan luarbiasa, karena 30-40 orang meninggal karena narkoba setiap hari. Korbannya adalah  pemuda produktif, sehinggga penanganannya tidak bisa dengan cara yang biasa saja. Pemberantasan harus dengan kekuatan, peran TNI harus dilibatkan dalam pemberantasan.

“Karena kita sedang perang. Presiden sudah nyatakan negara kita darurat narkoba, perang terhadap narkoba.secara otomatis TNI  bisa masuk terlibat,” katanya. Dijelaskannya, BNN pada tahun 2015 mengamankan dan memusnahkan jenis sabu sebanyak 3 ton. Namun jumlah itu hanya 20% dari narkoba asal Taiwan dan Cina yang beredar di tanah air.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat