Plt Gubsu Dialog Dengan Pelaku Usaha
Plt Gubsu Dialog Dengan Pelaku Usaha
# Biaya Tinggi Jadi Kendala Pelaku Usaha
Medan, (Mimbar) - Para pelaku usaha di Sumut masih mengeluhkan berbagai kendala dalam berusaha diantaranya ekonomi biaya tinggi yang diantaranya disebabkan krisis pasokan energi listrik dan gas dan kondisi keamanan. Hal itu disampaikan para pelaku usaha dalam Temu Dialog dengan Plt Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi di Swissbell Hotel, Jumat (22/1).
Dalam acara Temu Usaha Dialog Interaktif Sinergitas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Pelaku Usaha hadir Wakapolda Sumut Brigjen pol Adhi Prawoto, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara, pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo, para pelaku usaha, asosiasi usaha, kalangan perbankan dan kepala SKPD jajaran Pemprov Sumut.
Plt Gubsu dalam kesempatan itu menyerap berbagai informasi baik itu kendala maupun peluang untuk pengembangan ekonomi di Sumatera Utara diantaranya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Erry Nuradi banyak memberikan arahan dan mengajak pihak terkait untuk bersama mewujudkan iklim berusaha yang baik di Sumut.
Dia kemudian memaparkan beberapa strategi pengemembangan wilayah di Sumatera Utara dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,69% pada tahun 2016.
Diantaranya mengembangkan dan mendukung pembangunan infrastruktur KEK Sei Mangkei yang didukung dengan pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung berbasis alumunium di Kabupaten Batubara. “Kawasan ini terintegrasi dengan pengembangan petikemas multi purpose kaula tanjung di Hub Internasional Kuala Tanjung yang pelaksanaan telah mencapai 24,35% pada November 2015 dan direncanakan selesai pada 2017. Sedangkan pembangunan jalur kereta api lintas Bandar Tinggu Kuala Tanjung sepanjang 21,50 km dengan progress 51% per November 2015,” Jelas Erry.
Selanjutnya, ujar Erry, adalah pengembangan Pusat Pembangunan Ekonomi Kawasan Strategis Nasional Mebidangro dan pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Strategis Nasional Danau Toba yang merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Biaya Tinggi
Ekonomi biaya tinggi dan keamanan masih menjadi kendala pelaku usaha di Sumut untuk bersaing. Seperti yang diungkapkan Sekretaris Gapkindo Edy Irwasnyah, krisis energi listrik yang dihadapi Sumut memaksa pengusaha harus menyediakan generator listrik sendiri sehingga biaya pengeluaran semakin tinggi. “Anehnya, bukan kemauan kita pakai genset, tapi yang sudah kesulitan ini, masih harus diberatkan dengan pengurusan dan biaya izin pengoperasian genset listrik,” ujarnya.
Rinaldi , Kabag Perencanaan PTPN III selaku Badan Pengelolaan KEK Sei Mangkei mengungkapkan harapan pihaknya untuk kerjasama pengamanan kawasan ekonomi tersebut. Dikatakannya sebagai salah satu objek vital nasional, saat ini masih ada keluhan keamanan yang disampaikan kontraktor yang sedang membangun infrastruktur. “Ada keluhan para kontraktor yang bangun infrastruktur, soal kutipan pemuda setempat yang cukup mengganggu. Sudah layangkan surat kepada Kapolda untuk peemohonan kerjasama KEK Sei Mangkei,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang eksportir, Khairul Mahali mengungkapkan biaya ekonomi tinggi diantaranya soal pengenaan sanksi koreksi manifiesto yang dibebankan kepada para eksportir oleh piha bea cukai Belawan.
Hal yang sama diungkapkan Raje, Manager PT Medisafe Technologies yang merupakan perusahaan milik asing. Dia mengungkapkan minimnya pasokan harga gas di Sumut yang jauh lebih mahal dibanding dengan negara jiran. Dia juga mengeluhkan seringnya terjadi unjuk rasa buruh dan belum adanya fasilitas pengolahan limbah B3 di Sumut sehingga perusahaan harsu mengeluarkan biaya lebih mahal untuk mengirim limbah B3 ke Jakarta.
Sementara itu, Kepala Badan Investasi dan Promosi Provsu Hj Purnama Dewi mengatakan acara Dialog dengan Pelaku Usaha dilaksanakan pihaknya dalam upaya menjadikan Sumut sebagai daerah yang kondusif bagi investasi. “Kami mengundang pihak yang terkait dengan kondisi iklim usaha di Sumut dengan harapan dapat menemukan solusi atas kenda yang dihadapi para pelaku usaha,” ujarnya.
Comments
Post a Comment