Jelang Natal dan Tahun Baru Kebutuhan Pokok dan Transportasi Aman
Jelang Natal dan Tahun Baru
Kebutuhan Pokok dan Transportasi Aman
Medan (Mimbar) - Kondisi kebutuhan pokok dan transportasi pengangkutan Natal dan Tahun Baru di Sumatera Utara diprediksi aman. Sedangkan, gas elpiji subsidi 3 Kg masih dalam pembahasan.
Demikian inti paparan singkat empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait (Badan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perindag dan Dinas Perhubungan Sumut, Senin (22/12). Ekspos empat instansi ini difasilitasi Dinas Kominfo Sumut.
Hadir Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik selaku moderator, Kadis Ketahanan Pangan Suyono, Rouly Tambunan dari Dinas Perindag, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Agus Friswal dan Dinas Perhubungan Sumut Darwin Purba.
Menurut Rouly Tambunan, sesuai hasil rapat
koordinasi dan pengecekan di lapangan, 12 kebutuhan pangan yakni beras, gula,
daging sapi, daging ayam, minyak goreng, telur ayam, cabai merah, bawang merah,
kacang kedelai, kacang tanah, jagung dan tepung terigu, rata-rata cukup untuk
satu atau dua bulan. Bahkan, kacang tanah stok cukup sampai empat bulan.
Untuk kebutuhan beras, jelasnya, persediaan posisi stok satu bulan dalam menghadapi Natal 109.966 ton. Sedangkan kebutuhan 94.963 ton per bulan. Jumlah ini diolah dari data Bulog, Dinas Pertanian dan grosir yang ada.
Untuk kebutuhan beras, jelasnya, persediaan posisi stok satu bulan dalam menghadapi Natal 109.966 ton. Sedangkan kebutuhan 94.963 ton per bulan. Jumlah ini diolah dari data Bulog, Dinas Pertanian dan grosir yang ada.
“Untuk beras, kondisi aman. Harga juga stabil. Kalaupun ada naik, paling hanya cabai merah yang mencapai 10 persen. Kalau yang lain, hanya berkisar 2,5 sampai 3 persen kenaikan harganya,” tambah Rouly.
Begitu juga dengan kondisi daging sapi. Persediaan yang ada ada 6.046 ton. Sementara kebutuhan hanya 3.478 ton per bulan. Stok ini mampu bertahan hingga 1,5 bulan ke depan.
“Termasuk juga cabai merah. Stok sekarang 5.766 ton. Kebutuhan hanya 2.741 ton atau bisa sampai dua bulan ke depan. Hanya saja, karena kondisi cuaca di akhir Desember yang terus hujan dan bencana Sinabung, membuat persediaan terbatas sehingga harga meningkat,” jelas Rouly lagi.
Menyangkut gas elpiji 3 kg, Rouly mengaku, belum bisa memastikan pasti ketersediaan di lapangan. Pasalnya, menyangkut banyak faktor di antaranya, distribusi lapangan yang tidak benar. Pemberian elpiji hanya untuk kerabat pejabat desa dan kepala lingkungan, serta sistem distribusi terbuka yang dipakai saat ini.
“Kalau soal harga eceran tertinggi, besok (hari ini-red) akan kita bahas. Apakah perlu ada penyesuaian HET di daerah kita atau tidak,” tegas Rouly lagi.
Jangan
Timbun Barang
Begitupun, lanjut Rouly, mereka terus
berkoordinasi dengan instansi terkait terkait ketersediaan dan distribusi
kebutuhan pokok.
Dia juga mengimbau, agar tidak pengusaha tidak
melakukan penimbunan barang. “Kita sudah berkoordinasi dengan Polda Sumut.
Kalau ada yang menimbun barang, segera laporkan ke polisi,” tegasnya.
Begitu juga diharapkan tidak ada spekulasi barang untuk meraup keuntungan dengan memanfaatkan situasi hari besar Natal dan Tahun Baru. “Kita minta juga perusahaan agar tetap mendistribusikan barang dengan lancar ke tempat tujuan. Kalau ada masalah, segera laporkan. Soal ini kita juga berkoordinasi dengan kepolisian agar mengutamakan distribusi barang kebutuhan pokok ke daerah-daerah,” tegasnya.
Untuk itu, lanjutnya, masyarakat tidak perlu panik menghadapi Natal dan Tahun Baru. Soalnya, kebutuhan pokok aman hingga tiga bulan ke depan. “Kita juga terus melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional, pasar modern dan gudang beras untuk memantau harga,” ucapnya.
Kalaupun seandainya terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, tambah Rouly lagi, diminta Bulog, distributor gula, dan produsen minyak goreng dan terigu untuk melakukan operasi pasar.
Sedangkan kebutuhan transportasi darat, udara dan laut saat Natal dan Tahun Baru ini, juga dijamin tidak ada masalah. Soalnya, sarana angkutan laut, udara dan darat cukup tersedia. Bahkan untuk angkutan kapal dari Batam-Medan sudah dijadwalkan penambahan intensitas keberangkatannya.
Termasuk prediksi arus mudik yang meningkat karena libur panjang, katanya, juga tidak ada persoalan. Kalaupun ada masalah, hanya seputaran angkutan umum yang tidak laik jalan, awak angkutan menggunakan narkoba atau merokok selama mengemudi, kemacetan, lonjakan penumpang di penyeberangan Danau Toba, pelemparan bus dan kereta api, pelanggaran tarif kelas ekonomi hingga ancaman banjir, dan longsor di beberapa titik. Namun, semua itu sudah diantisipasi.
Darwin Purba mewakili Kadishub mengimbau, agar penumpang memanfaatkan jasa transportasi yang terdaftar khususnya angkutan darat di terminal resmi. Tidak menggunakan transportasi plat hitam atau di terminal liar. “Karena lebih mudah soal pertanggunganjawabnya. Lagi pula, angkutan plat kuning (resmi-red) sebenarnya sudah mencukupi,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, yang berbeda tahun ini soal angkutan, adanya Surat Edaran 29 Tahun 2014 tentang larangan merokok di dalam sarana angkutan umum. “Kita minta aturan ini diterapkan di angkutan umum,” tambahnya.
Comments
Post a Comment