Gubsu dan 7 Bupati se Kawasan Danau Toba Teken Rencana Aksi
Disaksikan Menkopolhukam
Gubsu dan 7 Bupati se Kawasan Danau Toba Teken Rencana Aksi
# Tahun 2016 Fokus Benahi Lingkungan dan Tataruang
Medan, (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi beserta 7 Bupati se Kawasan DAnau Toba menandatangani Rencana Aksi aksi terpadu penanganan Kawasan Danau Toba Tahun 2016-2018 di Grand Aston Medan, Senin (25/7). Penandatanganan itu disaksikan langsung tokoh Batak yang juga menjabat Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan.
Acara tersebut turut dihadiri Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, mewakili FKPD Provsu, 7 Bupati dan mewakili Bupati Kawasan Danau Toba, para kepala SKPD Provsu, para akademisi dan praktisi, tokoh masyarakat Batak, dan tokoh adat.
Rencana Aksi merupakan tindak lanjut dari sembilan langkah strategis yang dikeluarkan pemerintah pusat dalam penataan dan pengembangan kawasan Danau Toba. Gubsu H T Erry Nuradi mengatakan Pemprovsu telah membuat rencana aksi terpadu penanganan Kawasan Danau Toba yang akan dilaksanakan pada Tahun 2016-2018. Untuk tahun 2016 ini ada 12 poin rencana aksi yang fokus pada pembenahan persoalan lingkungan dan penataan ruang kawasan Danau Toba.
Adapun 12 poin rencana aksi tahun 2012 adalah Pertama, penghentian usaha budidaya keramba jaring apung (KJA) dengan rencana aksi pendataan KJA dalam rangka kompensasi kepada pemilik KJA serta melaksanakan sosialisasi penghentian pemanfaatan kawasan danau toba untuk KJA kepada perusahaan PMA, PMDN dan masyarakat. Kedua, peningkatan kualitas air danau dengan rencana aksi pemantauan kualitas air danau toba secara berkala, Ketiga penanganan penebangan hutan dengan rencana aksi penghentian penebangan kayu di 7 kabupaten kawasan Danau Toba. Keempat Kegiatan rehabilitasi hutan di 7 kabupaten kawasan danau Toba, Kelima Penataan Batasa Kawasan Danau Toba, Keenam Penataan Kawasan Pariwisata Danau Toba dengan rencana aksi Optimalisasi percepatan program Geopark Nasional Kaldera Toba menuju Unesco Global Geopark serta kesepakatan bersama pelaku pariwisata, pemerintah, pelaku usaha pariwisata dan masyarakat. Sedangkan yang ketujuh Konservasi sumber daya air dengan rencana aksi pelaksanaan konservasi sumber daya air di kawasan danau toba. Kedelapan, Pendayagunaan Sumber Daya Air dengan rencana aksi Pelaksanaan Penyediaan Sumber daya air di Kawasan Danau Toba.
Kesembilan Pengendalian daya rusak air dengan rencana aksi pelaksanaan penanggulangan daya rusak air di kawasan Danau Toba (Banjir), kesepuluh Pembangunan Kapal RO-RO dengan rencana aksi pengadaan lahan untuk membangun kapal Ro-Ro 300 GT. Kesebelas pengembangan infrastruktur Air Minum Dan Sanitasi dengan rencana Aksi pengembangan inftrastruktur air minum, pembangunan drainase di kawasan danau toba, pembangunan sarana prasarana air limbah skala kota dan komunal. Dan yang keduabelas Penataan Tata Batas Wilayah Kabupaten di Kawasan sekitar Danau Toba dengan rencana aksi percepatan penyelesaian RT RW 7 (tujuh) kabupaten di kawasan Danau Toba.
Pada kesempatan itu Gubsu mengajak kepada tujuh Bupati di Kawasan Danau Toba untuk bersinergi dalam mendorong Danau Toba menjadi kawasan Wisata Bertaraf Internasional. Tidak hanya kepala daerah kawasan Danau Toba, tetapi juga tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh lintas agama dan seluruh masyarakat Sumatera Utara. "Adapun keseriusan pemerintah pusat dalam pengembangan kawasan danau toba harus kita respon positif . Mudah-mudahan kesepakatan bisa memberi perubahan signifikan bagi Tao Toba. Mari kita bangkit bersama menuju Sumut yang lebih paten dan sejahtera," sebut Gubsu.
Sementara itu, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa Pemerintah Pusat sangat mendukung dan mendorong percepepatan pengembangan Danau Toba menjadi Monaconya Asia. "Apapun itu kalau untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Pusat pasti dukung," tegas Luhut.
Luhut pada kesempatan itu mengajak kepada semua pihak termasuk tokoh agama di sekitar Danau Toba untuk mendukung rencana aksi guna percepatan Danau Toba menjadi Monaconya Asia. Dikatakannya para pemimpin harus menjadi tauladan bukan hanya memerintah. "Agar Danau Toba menjadi Monaconya Asia, dan turis banyak datang selain lingkungan bersih tentunya keramah-tamahan," ajak Luhut.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menjelaskan bahwa sebelumnya pemerintah pusat pada tanggal 10 Maret 2016 yang lau telah mengeluarkan sembilan langkah strategis mendorong percepatan pengembangan Danau Toba menjadi Monaco of Asia atau Monaco-nya Asia.
Kesembilan langkah strategis mengembangkan danau Toba tersebut antara lain, mempercepat pengembangan akses udara dengan memperpanjang landasan pacu dan layanan Banda Udara Sibisa di Kecamatan Ajibata, Tobasa.
Kedua, membangun sarana pendukung penginapan (tourist resort) di kawasan Danau Toba, ketiga membangun jalan tol dari bandara kuala namu international Airport (KNIA) menuju Parapat, keempat mengeruk dan memperdalam Danau di Kawasan Tano Ponggol, kelima membersihkan kawasan danau toan, keenam menyediakan wilayah Toba seluas 500 hektare untuk Eco-Tourism, ketujuh membuat Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otoritas Pariwisatan Danau Toba, kedelapan menggalakkan bersih, senyum bagi warga sekitar Danau Toba, dan menggencarkan promosi lengkap dengan sejarah terbentuknya Danau Toba.
Comments
Post a Comment