Listrik Masih Padam, Wagubsu Panggil PLN
Listrik Masih Padam, Wagubsu
Panggil PLN
# PLTA Asahan III Tunjukkan Titik Terang
#Krisis Listrik Tuntas 2019
Medan, (Mimbar) - Dengan masih
adanya pemadaman listrik yang dikeluhkan masyarakat Sumatera Utara, Wakil
Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi memanggil PT PLN yang dihadiri salah
satu Direktur PLN yaitu Nasri Sebayang, Rabu (8/7).
Dalam Pertemuan yang berlangsung di
Ruang Kerja Wagubsu Direktur Pengembangan PLN Nasri Sebayang didampingi 5 GM
PLN yang ada di Sumut yaitu GM Wilayah Sumatera Utara, Dian Anto, GM
Pembangkitan Sumbagut Sugianto, GM Proyek Pembangkit Sumbagut M
Rafiq, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan III Robert Purba , GM Pusat Pengandalian dan Penyaluran Beban Eko.
Sedangkan Wagubsu didampingi Assisten Ekbang Provsu Hj Sabrina, Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi .
Usai pertemuan selama satu jam,
kemudian digelar Konprensi Pers. Menjawab tentang pemadaman listrik yang
masihterjadi, Nasri Sebayang mengungkapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan
masyarakat akibat pemadaman tersebut. Dia menjelaskan pemmadaman terjadi akibat
tinginya beban puncak yang saat ini mencapai 1850 MW.
“Beban puncak tahun ini sudah
mencapai 1850 MW , meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Nasri.
Menurutnya kapasitas pasokan listrik Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW
Cadangan, yang pada dasarnya belum mencukupi. Dijelaskannya defisit listrik
Sumut saat ini salah satunya disebabkan 1 unit PLTU Nagan Raya yang sekarang
dalam tahap first year
inspection atau
pemeriksaan tahun pertama setelah beroperasi yangtepat jatuh pada bulan
Ramadhan. “Sudah menjadi ketentuan pembangkit, harus dihentikan operasionalnya
untuk diperiksa dan dibongkar,” ujarnya.
Dia menyebutkan idealnya cadangan
listrik 30% dari beban puncak yaitu minimal 550 MW. Semetara rata-rata
pertumbuhan ketenagalistrikan di Sumut per tahun 6-7% , lebih rendah dari
rata-rata pertumbuhan beban puncak. “Beban puncak tumbuh 12 %, sementara
pertumbuhan energy hanya 6-7%, makanya kita tetap perlu membangun pembangkit,”
ujar Nasri.
PLTA Asahan III
Sementara itu Wagubsu menyampaikan
PLTA Asahan III yang selama ini lebih dari 10 tahun mengalami kendala dalam pembangunananya,
memasuki progress yang menggembirakan. Izin pinjam pakai lahan dari
Kementerian Kehutanan sudah terbit pada 25 Juni 2015, sehinga kendala utama
dalam proses pembangunannya dengan ini sudah menampakkan titik terang.
“Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
sudah keluar, sehingga Pemerintah Provinsi beserta Pemkab Tobasa dan Asahan
akan segera membentuk Tim Inventarissasi Pengusaan Pemilikan Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah dalam Hutan (IP4T) yang nantinya di ketuai oleh BPN,” jelas
Erry Nuradi.
Dijelaskannya, dalam kawasan hutan
yang akan dibangun PLTA Asahan III tersebut, ternyata ada 87 persil areal
yang dikeluarkan sertifikatnya oleh BPN. “Perlu diinventarisir apakah
sertifikat tersebut keluar sebelum SK 44 tahun 2005. Apabila sebelum SK tersebut,
maka Menhut akan merevisi izin pinjam pakai kawasan yang dikeluarkan, jika ini
selesai, PLN akan segera melaksanaan pembangunan pembangkit Asahan III,” jelas
Wagubsu.
Dalam kesempatan itu Nasri
menjelaskan bahwa krisis listrik Sumut baru benar-benar tuntas pada tahun 2019.
Sebagaimana program pemerintah selama 2015-2019 akan membangun pembangkit
35 ribu MW. Dari program dimaksud Sumbagut akan masuk tambahan 2.300 MW yang
saat ini sebagian sudah masuk proses konstruksi dan sebagian pelelangan . “Ditargetkan
pada tahun 2019, cadangan listrik Sumut minimum 30% dari Beban Puncak
akan tercapai sehingga kendala pemadaman listrik ke depannya tidak lagi
terjadi,” katanya.
Dijelaskanya, PLTU Pangkalan Susu sebesar 2 x 200 MW saat ini
dalam tahap penyelesaian. Menurutnya PLTU Pangkalan Susu menjadi tulang pungung
mendukung system tenaga listrikan mulai Aceh, Sumut hingga perbatasan
Riau. Sekarang PLTU Pangkalan Susu sedang pengujian akhir, dalam bulan
depan dioperasikan secara komersial. Walaupun belum beroperasi secara komersil,
tapi daya pembangkit masuk ke dalam sistem, dimana sehari beroperasi masuk
total 320 MW untuk 2 unit, dan Desember diperkirakan mencapai 400 MW.
Sementara itu PLTG Arun dengan
kapasitas 180 MW, pada September sudah masuk dalam system dimana blok
pertama masuk sebesar 43 MW dan total 180 MW masuk pada Desember.
PLN juga melakukan ekspansi tahun
ini mulai pembangunan PLTU Pangkalan Susu tahap III dan IV sebesar
2x220 MW diharapkan selesai 2018. “Mudah-mudahan tidak ada kendala
–kendala masalah lahan dan jaringan transmisi yang menghambat,” katanya.
Sedangkan PLTP Sarula sebesar 330 MW direncanakan beroperasi pada tahun
2017-2018.
Comments
Post a Comment