Gubsu : Pemerintah Pertimbangkan Relokasi Bandara
Gubsu : Pemerintah Pertimbangkan
Relokasi Bandara
Medan, (Mimbar) - Atas dasar faktor
keamanan, Pemerintah mempertimbangkan untuk merelokasi Bandara Lanud Suwondo ke
lokasi yang lebih layak dan tidak berdekatan dengan pemukiman padat penduduk.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho saat
berada di pusat identifikasi korban kecelakaan Hercules C-130 RS H Adam Malik
Medan, Rabu (1/7).
Gubernur mengatakan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Medan
dan TNI AU terkait kemungkinan pemindahan Bandara Lanud Suwondo. Opsi
pemindahan Bandara LAnud Soewondo yang dulunya eks Bandara Polonia ini
dikarenakan letaknya terlalu dekat dengan pemukiman masyarakat. “Saya sedang
dan terus berkoordinasi dengan Pemko Medan merancang zona relokasi Bandara
Lanud Suwondo," ujarnya kepada wartawan.
Gubernur mengatakan hal itu demi
mengantisipasi dan menghindari terjadinya kecelakaan yang penerbangan yang semakin
diperburuk dengan tertimpanya pemukiman masyarakat. Seperti diketahui kejadian
kecelakaan Hercules C-130 selain mengambil korban 113 awak dan penumpang
pesawat juga menyebabkan kematian warga masyarakat di sekitar kejadian.
Hercules yang jatuh menimpa tiga ruko dan satu bangunan oukup dan menghanguskan
bangunan tersebut.
Peristiwa kecelakaan serupa juga
terjadi pada sepuluh tahun silam yaitu tepatnya 5 September 2005 silam yang
menimpa pesawat komersil Mandala Airlines. Dalam peristiwa tersebut ratusan
penumpang dan warga tewas diantaranya Gubernur Sumut kala itu H T Rizal Nurdin
dan mantan Gubsu H Raja Inal Siregar.
Oleh karenanya, menurut Gubsu,
perlu difikirkan dan dipertimbangkan untuk pemindahan lokasi bandara yang
memang secara keamanan membahayakan warga masyarakat. Dijelaskan Gubernur
lokasi bandara akan bermanfaat bagi warga Kota Medan yang mungkin bisa
dijadikan lokasi yang bernilai lebih strategis sesuai rencana tata ruang kota
Medan. Gubsu mengatakan dalam waktu dekat yakni 2-3 bulan Pemprovsu dan Pemko
Medan akan mengusulkan proposal kepada Panglima TNI AU soal pemindahan Bandara
Lanud Suwondo.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berencana
memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Hercules C-130
yang jatuh di pemukiman warga di Jalan Jamin Ginting, Selasa ( 30/6).
Santunan bagi keluarga korban tersebut rencananya akan diambil dari pos dana
tidak terduga pada APBD Pemprov Sumut tahun 2015.
"Saya tadi malam langsung
rapat dengan Sekdaprovsu. Memang anggaran APBD kita untuk kasus seperti itu
memang belum ada, namun kita punya pos dana tidak terduga,” kata Gubernur.
Selanjutnya Gubernur mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Sekda Provsu
H Hasban Ritonga untuk bisa mengkaji penggunaan dana tak terduga. “Jika
kemudian memungkinkan untuk digunakan pos dana tidak terduga, maka memang ada
terfikir oleh saya bantuan sekedar empati kepada keluarga korban,"
ujarnya.
Gubernur kembali mengingatkan
kepada seluruh masyarakat untuk mendoakan para korban dan melaksanakan Sholat
Goib. "Mereka yang ada dalam pesawat naas dalam keadaan dinas. Semoga amal
ibadah diterima oleh Allah SWT dan keluarga para korban diberi ketabahan,"
ucapnya.Gubsu : Pemerintah Pertimbangkan Relokasi Bandara
MEDAN- Atas dasar faktor keamanan, Pemerintah mempertimbangkan
untuk merelokasi Bandara Lanud Suwondo ke lokasi yang lebih layak dan tidak
berdekatan dengan pemukiman padat penduduk. Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera
Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho saat berada di pusat identifikasi korban
kecelakaan Hercules C-130 RS H Adam Malik Medan, Rabu (1/7).
Gubernur mengatakan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Medan
dan TNI AU terkait kemungkinan pemindahan Bandara Lanud Suwondo. Opsi
pemindahan Bandara LAnud Soewondo yang dulunya eks Bandara Polonia ini
dikarenakan letaknya terlalu dekat dengan pemukiman masyarakat. “Saya sedang
dan terus berkoordinasi dengan Pemko Medan merancang zona relokasi Bandara
Lanud Suwondo," ujarnya kepada wartawan.
Gubernur mengatakan hal itu demi mengantisipasi dan menghindari
terjadinya kecelakaan yang penerbangan yang semakin diperburuk dengan
tertimpanya pemukiman masyarakat. Seperti diketahui kejadian kecelakaan
Hercules C-130 selain mengambil korban 113 awak dan penumpang pesawat juga
menyebabkan kematian warga masyarakat di sekitar kejadian. Hercules yang jatuh
menimpa tiga ruko dan satu bangunan oukup dan menghanguskan bangunan tersebut.
Peristiwa kecelakaan serupa juga
terjadi pada sepuluh tahun silam yaitu tepatnya 5 September 2005 silam yang
menimpa pesawat komersil Mandala Airlines. Dalam peristiwa tersebut ratusan
penumpang dan warga tewas diantaranya Gubernur Sumut kala itu H T Rizal Nurdin
dan mantan Gubsu H Raja Inal Siregar.
Oleh karenanya, menurut Gubsu,
perlu difikirkan dan dipertimbangkan untuk pemindahan lokasi bandara yang
memang secara keamanan membahayakan warga masyarakat. Dijelaskan Gubernur
lokasi bandara akan bermanfaat bagi warga Kota Medan yang mungkin bisa
dijadikan lokasi yang bernilai lebih strategis sesuai rencana tata ruang kota
Medan. Gubsu mengatakan dalam waktu dekat yakni 2-3 bulan Pemprovsu dan Pemko
Medan akan mengusulkan proposal kepada Panglima TNI AU soal pemindahan Bandara
Lanud Suwondo.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berencana
memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Hercules C-130
yang jatuh di pemukiman warga di Jalan Jamin Ginting, Selasa ( 30/6).
Santunan bagi keluarga korban tersebut rencananya akan diambil dari pos dana
tidak terduga pada APBD Pemprov Sumut tahun 2015.
"Saya tadi malam langsung
rapat dengan Sekdaprovsu. Memang anggaran APBD kita untuk kasus seperti itu
memang belum ada, namun kita punya pos dana tidak terduga,” kata Gubernur.
Selanjutnya Gubernur mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Sekda Provsu
H Hasban Ritonga untuk bisa mengkaji penggunaan dana tak terduga. “Jika
kemudian memungkinkan untuk digunakan pos dana tidak terduga, maka memang ada
terfikir oleh saya bantuan sekedar empati kepada keluarga korban,"
ujarnya.
Gubernur kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk
mendoakan para korban dan melaksanakan Sholat Goib. "Mereka yang ada dalam
pesawat naas dalam keadaan dinas. Semoga amal ibadah diterima oleh Allah SWT
dan keluarga para korban diberi ketabahan," ucapnya.
Sementara itu di RS H Adam
Malik proses identifikasi korban masih berlangsung. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr RR
Sri Hartati Surjantini M.Kes menjelaskan pihaknya berupaya ikut memenuhi
berbagai kebutuhan dalam proses penanganan identifikasi dan pengirman jenazah.
"Kita mengkooridnasikan berbagai kebutuhan diantaranya mobil pengangkut
jenazah, peralatan pendukung dan kebutuhan lainnya," kata Hartati.
Dikatakannya tim masih mengupayakan tempat penyimpanan dingin (cold storage)
untuk menyimpan mayat-mayat para korban, karena diperkirakan proses
identifikasi akan berlangsung lebih lama. Hingga kemarin sore, sekitar 27 mayat
korban berhasil diidentifikasi dari 141 kantung berisi mayat dan potongan tubuh
yang diangkut dari lokasi kecelakaan.
Comments
Post a Comment