DEN Evaluasi Penanggulangan Krisis Energi Sumut
DEN Evaluasi Penanggulangan Krisis Energi Sumut
# Sekda Minta Percepatan Penanganan Krisis
Medan, (Mimbar) - Dewan Energi Nasional mengunjungi Sumatera Utara dalam rangka melakukan evaluasi atas pelaksanaan penanggulangan krisis energi di Sumatera Utara. Kunjungan DEN diwakili oleh Anggota Unsur Pemangku Kepantingan (AUPK) Tumiran dan Andang Bachtiar yang diterima oleh Sekretaris Daerah SUmatera Utara H Hasban Ritonga di Kantor Gubsu, Rabu (29/7).
Sekda Hasban Ritonga mengapresiasi maksud DEN ke Sumatera Utara dan berharap ada langkah percepatan dalam perbaikan kondisi krisis energi di Sumatera Utara. Hasban mengungkapkan infrastruktur energi yang cukup menjadi salah satu syarat utama mewujudkan kebangkitan perekonomian Sumatera Utara.
Dia menjelaskan masih terjadi pemmadaman tinginya beban puncak yang saat ini mencapai 1850 MW. Menurutnya kapasitas pasokan listrik Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW Cadangan, yang pada dasarnya belum mencukupi. Dia menyebutkan idealnya cadangan listrik 30% dari beban puncak yaitu minimal 550 MW. Semetara rata-rata pertumbuhan ketenagalistrikan di Sumut per tahun 6-7%, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan beban puncak.
Menurut Sekda, selain masih kekurangan energi listrik, Sumatera Utara masih mengalami kekurangan pasokan gas yang menyebabkan industri di Sumut sulit tumbuh malah semakin menurun. Karena itu, Sekda berharap pertemuan yang akan digelar DEN dengan stakholder energi di Sumut dapat menghasilkan rekomendasi percepatan penanggulangan krisis energi.
Pertemuan dengan Sekda akan dilanjutkan dengan pertemuan DEN bersama Dinas Pertambangan dan Energi Sumut dan stakeholder energi diantaranya PLN, Pertamina, Pertagas dan lainnya menggelar. Rapat monitoring dan evaluasi itu dilaksanakan di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi.
Hadir mendampingi Assisten Administrasi Umum Provsu H M Fitriyus, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Eddy Salim, Kepala Dinas Kominfo Jumsadi Damanik. Sementara jajaran DEN hadir Sekjen DEN Satry Nugraha, Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi Saleh Abdurrahman, Kabag Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Darurat Energi Lisa Ambarsari, Kabag Fasilitasi Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi Ainur Rasyid.
Tumiran mengatakan kondisi krisis energi Sumut sudah menjadi topik pembahasan presiden dimana pihaknya sudah menyampaikan kepada presiden apa-apa saja yang sudah diupayakan. "Kehadiran kami ke Sumut saat ini dalam rangka melakukan monitoring dan inventarisasi upaya percepatan penanggulangan krisis energi listrik dan gas," ujar Tumiran. Dia mengakui Sumut termasuk salah satu daerah yang mengalami krisis energi yang parah, namun saat ini kondisinya sudah membaik.
Tumiran kemudian meminta Sumut segera menyusun Rencana Umum kelistrikan Daerah dan Rencana Umum Energi Daerah dalam rangka mengantisipasi keberlanjutan ketersediaan listrik di masa mendatang. Daerah tidak boleh bergantung pada kebijakan pusat.
"Daerah harus memetakan potensi-potensi kelistrikan yang ada dan perencanaan kebutuhan listrik mendatang," katanya.
Sementara itu Andang menyebutkan sebagai Ketua Komite Explorasi Nasional pihaknya sedang mengevaluasi 250 milyar barel prospek gas yang belum dieksploitasi karena persoalan dianggap tidak ekonomis. "Di Gebang misalnya, ada kandungan 40 mmscfd yang kalau dibor bisa menjadi solusi gas Sumut," katanya. Persoalannya menurut Andang pengusaha menganggap eksploitasi tidak ekonomis, namun hal itu masih dapat dicarikan solusinya. "Mungkin pemerintah bisa menurunkan target pendapatan namun bisa menjadi solusi bagi persoalan masyarakat," katanya.
Comments
Post a Comment