Mencari Nafkah di Rest Area Tele Samosir



Mencari Nafkah di Rest Area Tele Samosir



Samosir, (Mimbar Umum)–T.Br Simbolon isteri dari Situmorang menyampaikan bahwasanya keberadaan mereka dikantin Rest Area yang merupakan milik Pemerintah Kabupaten Samosir  buat para ibu-ibu PKK desa adalah gratis dan tidak dipungut biaya.
Disampaikan pula bahwa keberadaan mereka selain berjualan makanan minuman yang mereka masak juga untuk menyalurkan hasil-hasil karya para Ibu-ibu PKK Kecamatan. Direncanakan bahwa para ibu-ibu PKK diseluruh kecamatan Samosir akan diberdayakan dengan mengelola kantin-kantin diwilayah masing-masing yang mana selain menyediakan makanan dan minuman juga sebagai tempat penyaluran makan/minuman kecil yang dibuat para anggota PKK kecamatan se Kabupaten Samosir.
Disampaikan pula bahwa Rest Area Tele lahannya merupakan milik Kehutanan Propinsi Sumater Utara yang dipinkam pakaikan oleh Pemkab Samosir untuk dipakai para ibu-ibu PKK yang bisa dan memiliki waktu untuk itu.
Rest Area Tele selain menyediakan makanan dan kue-kuean juga menjual jajanan yang dibuat Ibu-ibu PKK Kecamatan Harian dengan harga berfariasi dan murah serta terjangkau dengan isi kantong yang pas-pasan yaitu: Jajanan berupa Keripik Ubi, Pop Corn, Kue Bawang Ubi Rambat Ungu dan Labu, Ketawa Tapung  Roti, Ketawa, Penyek yang merupakan hasil krya ibu-ibu PKK dijual dengan harga hanya Rp 6.000,- sebungkus,
Sedangkan untuk Nasi dengan Lauk Mujair, Ayam Goreng dan Ayam Pinadar hanya Rp 20.000,- setiap porsinya. Suatu harga yang cukup murah yang dapat dicicipi sambil memandang indahnya alam Samosir.
Ibu br Simbolon menyebutkan pula mereka berusaha telah ada sekitar 6 bulan lamanya, direncanakan disetiap kecamatan yang ada di Samosir akan dibuat kegiatan serupa untuk menampung para ibu-ibu PKK yang memiliki keahlian memasak dan berjualan untuk berusaha di Rest Area.
Aliman Tua Limbong yang lebih dikenal dengan Gelar Pargotci memberikan apresiasi positip atas kegiatan ibu-ibu PKK yang selain bisa menambah pendapatan juga turut mempromosikan perkembangan budaya yang ada di Samosir dan mengharapkan kegiatan serupa dapat dilaksanakan di Kecamatan-kecamatan yang ada di seluruh Samosir.
“Selain membantu suaminya menambah pendapatan juga dapat mempromosikan perkembangan budaya yang ada di Samosir kepada para pengunjung yang singgah dikantinnya. Syukurlah mereka tidak menjual panganan yang mengandung daging/Minyak Babi maupun sejenisnya, sehingga para pengunjung yang sesuai keyakinannya tidak perlu takut untuk makan dan minum di Rest Area Tele ini,” ujar Aliman menutup pembicaraan. (Polim)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung