Sumut Harus Jadi Panutan Jurnalisme Berbasi HAM

Empat narasumber  Dr Iskandar Zulkarnain M,Si dari Fisip USU, Majda El Muhtaj M.Hum (Kepala Pusham Unimed), Ketua SMSI Sumut, Ir Zulfikar Tanjung dan Drs Nurhalim Tanjung M.Ikom (DK PWI Sumut) berfoto bersama dengan Waka PWI Sumut, Wilfrid Sinaga SH dan moderator Azrin Marydha

Sumut Harus Jadi Panutan Jurnalisme Berbasi HAM

Medan, (Mimbar) - Ketua Pusham Unimed, Masjda El Muhtaj mengatakan, jurnalisme berbasis HAM di Sumut harus menjadi panutan. Demikian dikatakannya dalam Diskusi Pers “World Press Freedom Day 2017” Terapkan Jurnalisme Berbasis HAM yang dilaksanakan Dewan Kehormatan PWI Sumut bekerja sama dengan Fisip USU dan Asian Agri di Gedung Fisip USU, Kamis (18/5).

 “Saya berterima kasih kepada PWI Sumut yang terus mengampanyekan jurnalis berbasis HAM ini,” katanya sambil mengatakan kebebasan pers merupakan jantungnya HAM.

Sementara dosen Ilmu Komunikasi Fisip USU, Dr Iskandar Zulkarnain, M.Si mengatakan, indeks kebebasan pers di Sumatera Utara (Sumut) tingkat sedang. Poin indeks kebebasan persnya berada di 58,45. Indeks tersebut diketahui dari hasil penelitiannya di tahun 2015. Ada 20 indikator yang menjadi penilaian. “Hasilnya indeks kebebasan pers di Sumut tidak bagus sekali dan tidak jelek juga,” ucapnya.

“Kalau untuk Indonesia, IKP 2015 juga di tingkat sedang. Poinnya 63,4. Indikator utamanya fisik dan politik cukup merepotkan kebebasan pers. Kalau di Asia kita terbaik ini,” ucapnya.

Dari penilaian itu, bobot yang paling baiknya yakni tidak kriminalisasi dan intimidasi serta kebebasan berserikat. “Kalau Sumut, tahun ini saja pers kita sudah banyak mengalami kekerasan fisik, seperti kejadian di Sari Rejo dan Jurnalis iNews TV di Belawan beberapa waktu lalu,” katanya.

Dalam acara yang juga dihadiri Ketua PWI Sumut melalui Waka PWI Sumut, Wilfrid Sinaga, SH dan dimoderatori Azrin Marydha tersebut diikuti 86 peserta dari unsur dosen Ilmu Komunikasi Fisip USU, pers umum dan pers mahasiswa. Tujuannya mendalami tentang kebebasan pers serta melihat tingkat kebebasan pers di Sumut saat ini.

Ketua Panitia yang juga Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Sumut, War Djamil, SH mengungkapkan kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari program kerja DK PWI Sumut tahun 2017 sekaligus realisasi MoU PWI Sumut dengan Fisip USU. 

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU, Dewi Kurniawati yang membuka diskusi menyambut baik kegiatan ini, terutama diskusi ini sangat baik untuk mahasiswa dan dosen di Fisip USU.

Bukan hanya itu, DK PWI Sumut juga menyerahkan piagam kepada mitra Asian Agri Group yang diwakili Lidya Veronica, Fisip USU dan Imajinasi Fisip USU atas partisipasi dalam diskusi, termasuk kepada narasumber yakni Dr Iskandar Zulkarnain M,Si dari Fisip USU, Majda El Muhtaj M.Hum (Kepala Pusham Unimed), Ketua SMSI Sumut, Ir Zulfikar Tanjung dan Drs Nurhalim Tanjung M.Ikom (DK PWI Sumut).

Zulfikar Tanjung. Pihaknya menyebutkan, pada dasarnya media siber juga harus menjunjung tinggi kebebasan pers. “Media siber ini ada karena kecanggihan teknologi. Kita tetap menjunjung tinggi kebebasan pers,” katanya.

Begitu juga Nurhalim Tanjung, untuk menjunjung tinggi kebebasan pers, kita juga harus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. 

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat