Mahasiswa Diajak Bicara Pembangunan



Mahasiswa Diajak Bicara Pembangunan

Medan, (Mimbar) - Mahasiswa merupakan garda terdepan dari suatu bangsa dan menjadi pioneer pembangunan. Oleh karenanya, mahasiswa seyogyanya harus lebih banyak membicarakan pembangunan dibandingkan berbicara mengenai politik.

Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ignasius Jonan dalam acara Jamuan Makam Malam Gubsu pada acara penutupan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), di rumah dinas Gubsu, Sabtu (21/5) malam.

“Rakornas kalau cuma untuk ngomongin politik itu tidak ada artinya. Mari kita bicara tentang pembangunan bangsa ini sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Ignasius.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Gubsu, Tengku Erry Nuradi, Anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba, Ketua Umum DPP IMM, Taufan Putra Revolusi Korompot, Ketua DPD IMM Sumut, Budi S. Siregar, sejumlah pengurus DPD IMM dari daerah lainnya dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sumut.

Lebih lanjut dalam kesempatan itu, Ignasius mengajak mahasiswa untuk membicarakan tentang energy berkeadilan dan mengajak mahasiswa untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat. Seperti program subsidi untuk gas 3 Kg yang selama ini dilakukan pemerintah, dikatakan dia tahun depan subsidinya akan dialihkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera, sehingga harga gas 3 Kg di pasaran menjadi harga sesuai keekonomiannya.

“Kita sulit untuk membedakan mana masyarakat yang rentan miskin dan miskin serta mana masyarakat yang kaya. Kalau harga gas 3 Kg yang selama ini kita subsidi bisa saja dibeli oleh masyarakat yang kaya di pasaran. Makanya, untuk tahun depan subsidi gas ini akan kita alihkan langsung bantuannya melalui Kartu Keluarga Sejahtera sehingga penerima bantuan ini jelas memang masyarakat miskin,” terangnya.

Ignasius juga menyebutkan kalau tahun 2019 pihaknya menargetkan agar seluruh rumah tangga di Indonesia harus memiliki penerangan. Sebab, hingga saat ini masih terdapat sebanyak 2500 desa lagi di Sumut yang sama sekali masih belum ada penerangan dan masih ada 10.000 desa yang penerangannya masih belum baik. “Makanya kita targetkan tahun 2019 seluruh rumah tangga harus sudah memiliki penerangan,” katanya.

Gubsu, Tengku Erry Nuradi mengatakan Sumut merupakan provinsi yang berbilang kaum, semua budaya dan agama ada di sini, namun berkat IMM Sumut, provinsi ini masih kondusif. “Kita berterima kasih kepada IMM Sumut, karena berkat IMM Sumut provinsi ini masih kondusif,” jelasnya.

Erry juga mengimbau kepada peserta IMM Sumut agar dapat mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Sumut. “Di Sumut ini banyak tempat yang bisa dikunjungi. Saya berterima kasih karena peserta Rakornas setelah ini mau berkunjung ke Parapat yang jaraknya sekitar 180 Km dari sini, Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar,” kata Erry.

Ketua Umum DPP IMM, Taufan Putra Revolusi Korompot mengatakan Rakornas yang digelar di Sumut ini merupakan rakornas yang paling serius yang pernah digelar oleh IMM. “Ini merupakan rakornas yang paling serius karena dari 27 cabang IMM di Indonesia hanya 7 DPD saja yang tidak hadir, selebihnya ada 20 DPD yang hadir,” terang Taufan.

Dijelaskannya, dalam Rakornas yang digelar di Medan mulai 18 Mei hingga 21 Mei ini dibahas persoalan internal IMM. Selain itu juga membahas permasalahan bangsa. “Di sini kami tidak hanya membahas masalah internal dan perbaikan organisasi secara kelembagaan tapi juga melakukan pembahasan serius. Bahkan kami juga mengeluarkan beberapa rekomendasi termasuk tentang energy yang berkeadilan. Semoga IMM menjadi organisasi yang lebih progresif, massif dan eksis,” terang Taufan. 

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat