Remaja Kreatif Kebal Penyusupan Paham Radikalisme
Para juara. Lomba Video Pendek dengan tema "Kita Boleh Beda" yang diikuti para pelajar SMA, MA sederajat se-Sumut. |
Remaja Kreatif Kebal Penyusupan Paham Radikalisme
* SMKN 10 Medan Juara I Lomba Video Perdamaian
Medan, (Mimbar) - Remaja dan generasi muda secara umum yang memiliki kreativitas dan wawasan luas akan memiliki ketahanan kuat dan kebal terhadap penyusupan paham radikal apalagi terorisme.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI diwakili Dr Hj Andi Intang. Dulung MHI (Kasubdit Kewaspadaan) mengemukakan itu pada Dialog Film Sebagai Media Gagasan Damai di Hotel Candi Medan, Kamis (17/11).
Didampingi Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumut Drs Zulkarnain Nasution MA, Andi memaparkan panjang lebar pentingnya remaja terus meningkatkan kreativitas termasuk di bidang perfilman sehingga mampu menularkan perilaku damai di negeri berbilang suku dan agama ini.
Dihadapan ratusan pelajar SMA, MA dan sederajat ini, Andi menyebut perilaku damai saat ini sangat dibutuhkan bangsa dan negara demi menghempang penyusupan paham radikalisme yang berpotensi ke arah radikalisme.
Dialog yang dimoderatori Dr Ansyari Yamamah dan Irwansyah MHum ini juga dirangkai dengan pengumuman Lomba Video Pendek dengan tema "Kita Boleh Beda" yang diikuti para pelajar SMA, MA sederajat se-Sumut.
Berhasil Juara I Tim Abboom Production dari SMK Negeri 10 Medan dengan judul Menghargai Perbedaan, Juara II Tim Duber Production dari SMA Shafiyyatul Amaliyah Medan dengan judul Stop Terorisme dan Juara III Tim Mulmed Production dari SMKN 10 Medan dengan judul Negeriku. Ketiga pemenang diikutkan untuk lomba tingkat nasional.
Sedangkan narasumber pada dialog yakni Ratrikala Bhre Aditya (Produser dari Jakarta), Mohammad Monib, mantan mentor jihadis Ustadz Khairul Ghazali dan Ketua PERSI Indra Teruna.
Sementara itu Ketua FKPT Sumut Zulkarnain Nasution MA mengungkapkan, salah satu faktor penyebab keterlibatan kaum muda dalam radikalisme dan terorisme keagamaan, adalah banyak beredarnya film-film pendek yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Film, sering dijadikan media propaganda kaum radikal, dan mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan,” ucapnya.
Maka, melalui kegiatan ini, Muslih dan berharap, mampu menambah wawasan dan pengetahuan generasi muda, tentang arti pentingnya kebersamaan dalam perbedaan. Serta, dapat terciptanya hubungan yang sinergis antar generasi muda sebagai penerus bangsa, dalam rangka penanganan faham radikal dan terorisme di Indonesia.
Dia mengatakan, maksud diadakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, wawasan pengetahuan bagi siswa-siswi SMA, MA dan sederajat, tentang arti pentingnya kebersamaan dalam perbedaan.
“Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah, untuk mewujudkan kesamaan visi, misi dan persepsi bagi generasi muda. Khususnya, dalam mencegah dan mengantisipasi penyebaran serta pengembangan faham radikal dan terorisme di Indonesia,” ujarnya.
Dari hasil pantauan media di lapangan, rangkaian kegiatan dimulai dengan pemutaran film serta pembahasannya oleh Narasumber dari BNPT dan FKPT, dan diakhiri oleh pengumuman hasil lomba video pendek dengan tema “Kita Boleh Beda” tingkat SMA, SMK, MA sederajat.
Comments
Post a Comment