Tambang Emas Martabe Kirim Tim Tanggap Darurat Respons Bencana Aceh
Tim Tanggap Darurat Tambang Emas Martabe diberangkatkan ke Lokasi bencana membantu menangani situasi dan kondisi paska gempa di Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam. (8/12/16) |
Tambang Emas Martabe Kirim Tim Tanggap Darurat Respons Bencana Aceh
Batangtoru, 10 Desember 2016 (Mimbar) - Sebanyak 6 (enam) orang yang terdiri dari 5 (lima) orang anggota Tim Tanggap Darurat Tambang Emas Martabe dan satu orang paramedis dari ISOS yang bertugas di Tambang Emas Martabe diberangkatkan ke lokasi bencana gempa di Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam. Tim Tanggap Darurat Tambang Emas Martabe menjadi tim tanggap darurat pertama di antara tim tanggap darurat dari pihak perusahaan swasta lainya yang tiba di lokasi bencana. Tim ini berangkat pada 8 Desember 2016 dan tiba di lokasi bencana pada hari yang sama.
Selama berada di lokasi bencana gempa Tim Tanggap Darurat Tambang Emas Martabe berada dibawah Tim ESDM Siaga Bencana yang berkoordinasi dengan BASARNAS.
Tim Duffy, Presiden Direktur Tambang Emas Martabe, mengatakan: "Manajemen dan karyawan Tambang Emas Martabe turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Pidie Jaya. Semoga warga yang terkena musibah tetap sabar dan tabah menghadapi kondisi memprihatinkan ini. Dalam solidaritas kepedulian, kami berharap, kehadiran Tim Tanggap Darurat Tambang Emas Martabe di lokasi bencana, dapat ikut membantu meringankan beban para penyintas musibah bencana".
Pada tanggal 7 Desember 2016, pukul 05.03 WIB sebuah gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussaslam. Gempa terjadi pada saat masyarakat setempat bersiap untuk melaksanakan salat Subuh. Guncangan gempa yang terasa kuat di daerah Pidie Jaya.
Pusat gempa berada di koordinat 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 18 kilometer tenggara Sigli, Pidie dan 2 kilometer utara Meureudu, Pidie Jaya pada kedalaman 15 km.Pusat gempa yang berada di daratan menyebabkan gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami. Gempa juga terasa di kabupaten tetangga seperti Pidie, Bireuen, hingga sampai ke Banda Aceh, Langsa, dan Pulau Simeulue.
Bencana gempa bumi telah berulang kali terjadi dialami warga Nanggroe Aceh Darussalam. Sebelumnya, yang terbesar dampaknya terjadi 26 Desember 2004, gempa dengan tragedi Tsunami menghantam wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, menghancurkan ribuan bangunan dan mengakibatkan sekitar ratusan ribu korban jiwa.
Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997. PT Agincourt Resources mengelola Tambang Emas Martabe yang memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah.
Pada Maret 2016, perusahaan konsorsium pertambangan yang dipimpin oleh EMR Capital, spesialis dana ekuitas pertambangan swasta asal Australia, resmi menjadi pemegang saham utama Agincourt Resources. Kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara (Pemda) tidak mengalami perubahan. Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di lima belas desa di sekitar tambang dan wilayah terdekat lainnya.
Comments
Post a Comment