Gubsu MoU Dengan Kapoldasu


Gubsu MoU Dengan Kapoldasu

Mendiknas Apresiasi Sumut Jadi Pionir Pendidikan Lalulintas Sekolah

Medan, (Mimbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyaksikan MoU antara Pemprovsu dengan Poldasu untuk mewujudkan pendidikan lalulintas (PLL) ke dalam mata pelajaran dengan muatan lokal pada pendidikan menengah dan pendidikan khusus di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

‘’Kami mengapresiasi inisiatif dan prakarsa Pemprovsu dengan Poldasu menjadikan Sumatera Utara pionir pendidikan lalulintas di sekolah,’’ sebut Muhadjir dalam sambutannya usai menyaksikan MoU yang ditandatangani Gubsu HT Erry Nuradi dengan Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Aula Martabe Lantai II Kantor Gubsu Jalan P Diponegoro Medan Kamis (1/12/2016).

Muhadjir menyebutkan, MoU dalam rangka membangun kemitraan dibidang pendidikan berlalulintas di seluruh sekolah di Sumut sejalan dengan apa yang ada dibenaknya bagaimana membangun penguatan pendidikan karakter (P3K) kepada peserta didik khsususnya ditingkat sekolah dasar dan menengah.  

Dikatakan Muhadjir, sejak dirinya dipercaya menjadi Mendikbud, kementerian yang dipimpinnya gencar melakukan gerakan P3K. Sejak tiga bulan terakhir ini lanjutnya, pihaknya telah menunjuk 500 sekolah percontohan penerapan P3K. Rencananya tahun depan jumlah ini akan bertambah sebanyak 1.000 sekolah percontohan penerapan P3K di seluruh Indonesia. 

"Dalam kaitannya di Sumut, tentu saja P3K bisa kompatibel atau bisa nyambung dengan program pendidikan Lalulintas yang baru ditandatangani ini, tentu saja pendidikan karakter di sekolah di Sumut tentu akan sangat sempurna,"sebut Muhadjir.

Lebih lanjut juga dikatakan Muhadjir saat ini kementerian yang dipimpinnya sedang melakukan perubahan paradigma tentang sekolah. Terutama dijejang SD dan SMP dengan membuat sekolah menjadi rumah kedua bagi siswa. "Salah satu bentuk yang akan kita ciptakan apa yang saya sebut dengan school day communication and participation. Jadi apa yang terjadi hari ini, itulah sebenarnya yang ada didalam benak saya. Karena itulah saya khusus datang kemari untuk menyaksikan apa yang dilakukan hari ini. Melihat bentuk nyata partisapsi dalam hal Kepolisian Republik Indonesia bersama Pemprovsu," tandas Muhadjir.

Sementara itu Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi mengaku bangga atas kehadiran Mendikbud menyaksikan penandatangan MoU ditengah kegiatan Mendikbud yang begitu padat. "Sebelumnya kita sangat berterima kasih karena hari ini Pak Mendikbud Muhadjir Effendy khusus datang menghadiri kegiatan kita ini. Untuk program yang ini Pak Menteri menggunakan muatan lokal Sumut sebagai Pionir. Mudah-mudahan ini terlaksana dengan baik. Semoga lalulintas Sumut semakin paten,"tutur Erry.

Erry menambahkan, jika melihat data yang dilansir global status report on road safety yang dikeluarkan WHO, Indonesia berada diperingkat kelima tertinggi kecelakaan lalulintas setelah China, India, Nigeria, Brazil. Kondisi ini diperburuk lagi dengan data yang menjelaskan kalau dalam dua tahun terkahir ini kecelakaan lalulintas menjadi pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan TBC.

Bahkan Sumut merupakan peringkat keempat angka kecelakaan lalulintas tertinggi di Indonesia setelah Jatim, Jateng, Jawa Barat dengan rata-rata perhari menelan korban jiwa sebanyak 5 orang. "Data ini menadi perhatian kita semua. Melihat hal itu sudah sepantasnyalah model pengintegrasian pendidikan lalulintas ke dalam mata pelajaran siswa SD dan tingkat menengah dilakukan. Harapan kita pelajar dapat mudah memahami mewujudkan etika dan budaya berlalulintas dan terciptanya budaya masyarakat yg berbudaya tertib berlalukintas. Sehingga dapat menekan angka laka lantas," harap Erry.

Dalam kesempatan itu Erry juga berharap seluruh Kepala Daerah (KDH) Kabupaten Kota se-Sumut mendukung MOU yang sudah ditandatangani Pemprovsu dan Poldasu untuk selanjutnya diterapkan di sekolah SD dan SMP didaerah masing-masing. Sedangkan untuk tingkat SMA karena menurut Erry pihaknya nanti akan menundang para guru dan diberikan pelatihan. "Hari ini saya bersama Bapak Kapoldasu memohon dukungan apa yang menjadi kesepakatan dengan Poldasu untuk ditindaklanjuti,"pinta Erry.

Sedangkan, Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan setelah penandatanganan MoU selanjutnya dimplementasikan berupa assessment personil Polri untuk menjadi tenaga pendidik (Gadik) /pelatih model pendidikan lalulintas (PLL) ke dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKn) disesuaikan dengan kearifan lokal di sumut. Selanjutnya melakukan sosialisasi dan simulasi model PLL ke dalam PPKn, diseminasi kepada guru PPkn, dan implementasi model ke dalam PPKN pada 01 Januari 2017.

"Nilai nilai yang ingin ditanamkan dalam PLL yakni kedisiplinan, ketertiban, tanggungjawab, keperdulian, saling mnghargai, toleransi, kepatuhan dan ketaatan. Mudah-mudahan dengan diterapkannya PLL ini Program decade of action (Doa) for road safety 2011-2020 dengan target mengurangi korban meninggal dunia ditempat 50 persen terwujud,’’ ujar Rycko.

Selain penandatangan MoU dan berinteraksi dengan Kepala Daerah dan guru yang hadir di Aula Martabe, Gubsu HT Erry Nuradi didampingi Wakapoldasu, Kepala BNN Sumut dan Plt kadis Pendidikan Sumut melakukan telekonfren dengan kepala Daerah (KDH) se Sumut dan Kapolresta. Dalam telekonfren tersebut seluruh KDH dan Kapolresta mengaku siap mendukung dan menindaklanjuti kesepakatan yang telah di tandatangani Provinsi Sumut dengan Poldasu. 

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat