Gubsu Kukuhkan Pengurus PWRI Sumut : Usia Boleh Tua, Jati Diri Tetap Kokoh



* Edy Rahmayadi terima Penghargaan Wredatama Nugraha Utama

Medan - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menyampaikan rasa hormat dan apresiasi kepada para tokoh senior birokrasi yang telah purna bakti. Diakuinya mereka selama ini banyak memberi inspirasi baginya.

     “Jujur saya akui. Selama memimpin Sumut masukan dan inspirasi dari para senior cukup besar. Di mata saya, mereka usia boleh tua, namun jati diri tetap kokoh,” ujarnya pada Pengukuhan Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Sumut masa bakti 2023 - 2028, Sabtu (2/9/23).

        Pengurus yang dikukuhkan di Aula Tengku Rizal Nurdin Gubernuran Medan tersebut diketuai H Hasban Ritonga SH (mantan Sekdaprovsu) dan fungsionaris lainnya antara lain Wakil Ketua H Asrin Naim (mantan Assiten Pemprovsu dan Sekda Deliserdang), Sekretaris Hamzah dan Bendahara Rusli.

       Pada kesempatan ini Ketua PB PWRI Pusat Prapto Hadi memberikan Anugerah Piagam dan Tanda Penghargaan Wredatama Nugraha Utama kepada Gubsu Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi.

     Selain itu juga diberikan Anugerah Piagam dan Tanda Penghargaan Wredatama Nugraha Madya kepada Ketua Pengurus PWRI Sumut H Hasban Ritonga SH serta para penasihat Lundu Panjaitan SH (mantan Wagubsu) dan empat mantan Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM, DR RE Nainggolan MM, Drs H Muchyan Tambuse dan Drs H Amrun Daulay MM.

     Pada acara yang juga dihadiri Gubsu ke-15 Dato’ Seri H Syamsul Arifin SE, mantan Sekdaprovsu Hj Dr R Sabrina dan sejumlah tokoh birokrat senior lainnya, Gubsu mengemukakan ilmu dan pengalaman anggota PWRI sangat luas karena telah ikut mengelola pemerintahan di Sumut.

     “Hasil kinerja sesepuh ini yang kami lanjutkan hingga kini Sumut berada pada posisi kedua dari seluruh propinsi Indonesia dalam perolehan prestasi atas award. Sejak 2019 hingga saat ini Sumut telah memperoleh 95 Award tingkat nasional, kedua setelah Jawa Barat 345 Award, di atas Jatim yang 74 Award,” ujarnya.

      Gubsu memberi apresiasi para PWRI memiliki jatidiri kokoh dan bersikap bukan hanya meminta tapi apa yang bisa diberikan kepada negara.

       Gubsu juga mengaku bangga keberadaan PWRI Sumut namun dia prihatin mendengar masih banyak anggota PWRI yang “menyekolahkan” SK Pensiun atau meminjam uang dengan jaminan SK Pensiun.

     “Tolong kepada pengurus yang baru agar didata SK pensiunan yang digadai dan dicarikan solusi agar keluar dari menggadaikan SK Pensiun.

     Gubsu juga berpesan agar PWRI harus mendatangi Gubsu dengan memberikan masukan bahkan kritikan membangun. Namun harus didasari dengan kasih sayang bagaimana untuk memberhasilkan pembangunan Sumut.

    “Jadi pupuk kasih sayang. Ini takkan pernah terjadi bila rasa kasih sayang tidak ada karena kita terolok-olok dan terkota-kotak karena agama, suku dan partai. Jadi mari kita bersatu dengan raa kasih sayang,” ujarnya.

     “Jangan hubungan kita terganggu karena tidak didasari rasa kasih sayang. Lindungi kami dari malapetaka dan tidak berfikir jernih.  Kami harus dilindungi senior,” ujarnya.

     Ketua PWRI Sumut Hasban Ritonga mengapresiasi sikap Gubsu yang membuka diri begitu luas dengan para purna bakti. PWRI siap menjadi wadah untuk berlindung dan berdialog

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat